d. Tingkat kesehatan Tabel 4.13 Tingkat Kesehatan
Sumber: Wawancara, 2012
Berdasarkan tabel di atas diuraikan bahwa tingkat kesehatan nelayan bagan pancang di Kelurahan Sibolga Ilir terlihat baik. Hal itu
dapat terlihat pada jumlah nelayan yang sudah memiliki saluran pembuangan limbah atau MCK. Artinya sebagian besar nelayan sudah
memiliki kamar mandi pada rumah masing-masing. Selain itu tingkat kesadaran nelayan bagan pancang untuk berobat ke Puskesmas atau
Rumah Sakit sudah tinggi. Persepsi akan mahalnya biaya pengobatan di Puskesmas atau Rumah Sakit telah hilang karena adanya
kemudahan yang bisa diperoleh nelayan yaitu jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan bagi nelayan yang kurang mampu secara ekonomi.
e. Distribusi gender dalam proses pengambilan keputusan
Pada hakikatnya, wanita hanya berperan di dalam sektor domestik dalam rumah tangga. Namun, ketika pendapatan kepala rumah tangga
sebagai nelayan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, wanita diharuskan berperan aktif di sektor publik untuk
No. Kategori
Jumlah Nelayan
KK
1. Persalinan oleh tenaga medis
35 31,81
2. Berobat ke Puskesmas atau Rumah Sakit
72 65,45
3. Ketergantungan terhadap pelayanan
puskesmas atau Rumah Sakit 58
52,72
4. Penduduk yang memiliki saluran
pembangunan limbah MCK. 100
90,90
Universitas Sumatera Utara
mencari penghasilan tambahan. Terdapat hubungan yang cukup signifikan antara tingkat sosial ekonomi yang diukur dengan
pendapatan suami dan kebutuhan rumah tangga dengan partisipasi istri dalam ekonomi rumah tangga. Hubungan yang signifikan ini tentu
bukan hanya mengindikasikan hubungan atau korelasi positif semata, melainkan juga hubungan sebab akibat. Hal ini berarti bahwa
keputusan istri nelayan untuk terjun ke sektor publik adalah dalam rangka pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan sebagai wujud
tanggung jawab mereka terhadap masa depan rumah tangga dan terutama anak-anak mereka.
Dari data yang diperoleh di lapangan, isteri nelayan bagan pancang yang bekerja di sektor publik adalah terdiri dari:
1. Pedagang sebanyak 40 orang
2. Peternak sebanyak 56 orang
3. Lain-lain sebanyak 14 orang.
Dua profesi di atas menunjukkan bahwa distribusi gender dalam mengambil keputusan yang dalam hal ini isteri nelayan bagan pancang
adalah sangat menentukan. Hal ini dikarenakan isteri nelayan tersebut mampu menghasilkan pendapatan sendiri yang dapat membantu
perekonomian keluarga. Berdasarkan kondisi yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa
upaya peningkatan kesejahteraan keluarga nelayan tidak cukup hanya dalam bentuk pemberdayaan nelayan, misalnya dalam bentuk
peningkatan kemampuan tangkapan ikan, akan tetapi juga harus
Universitas Sumatera Utara
menyentuh potensi anggota rumah tangga nelayan lain, seperti isteri. Oleh karena itu, program pemberdayaan yang lebih logis justru
mengembangkan aktivitas ekonomi istri nelayan, melalui pelatihan sehingga memiliki kemampuan untuk melakukan aktivitas ekonomi
yang lebih berdaya guna dan berhasil guna.
f. Kependudukan Tabel 4.14 Jumlah Nelayan Bagan Pancang Kelurahan Sibolga