Indikator Penelitian Zona Laut

ii. Wawancara biasa terhadap informan biasa. Dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara terbuka tentang objek permasalahan yang diteliti. Jika jawaban yang diperoleh relatif sama, maka wawancara akan dihentikan. 3. Angket Penyebaran kuesioner ditujukan kepada informan biasa yaitu para nelayan yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Tujuan angket ini adalah untuk mencari kuantifikasi kejelasan terhadap wawancara yang digunakan. b. Studi Kepustakaan data sekunder yaitu: teknik pengumpulan data atau informasi yang menyangkut masalah yang diteliti dengan mempelajari dan menelaah buku-buku, artikel, jurnal, surat kabar dan tulisan-tulisan yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini. Seluruh data yang diperoleh harus mencakup dan dapat menjelaskan bagimana konsep pengelolaan bagan pancang nelayan secara berkelanjutan di Kelurahan Sibolga Ilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga.

3.5 Indikator Penelitian

Indikator yang dianalisis dalam penelitian ini adalah konsep pengelolaan bagan pancang nelayan secara berkelanjutan di Kelurahan Sibolga Ilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga. Pengertian setiap indikator penelitian di atas, secara ringkas dapat dikemukakan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Wilayah Pesisir dan Laut adalah wilayah yang dipengaruhi secara langsung oleh pengaruh pasang surut air laut, sehingga batasan darat adalah wilayah desa kecamatan yang berbatasan dengan pantai, sedangkan batasan laut adalah batas-batas wilayah kecamatan kabupaten provinsi atau negara. 2. Pembangunan Berkelanjutan sustainable development didefinisikan sebagai pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan generasi yang akan datang untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Dalam pembangunan berkelanjutan terdapat tiga komponen utama yang sangat diperhitungkan yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Sektor ekonomi untuk melihat pengembangan sumberdaya manusia, khususnya melalui peningkatan konsumsi barang-barang dan jasa pelayanan. Sektor lingkungan difokuskan pada perlindungan integritas sistem ekologi. Sektor sosial bertujuan untuk meningkatkan hubungan antar manusia, pencapaian aspirasi individu dan kelompok, dan penguatan nilai serta institusi. 3. Bagan Pancang adalah sejenis alat penangkapan ikan berupa tambak ikan atau jermal berukuran 8x8 meter atau 10x12 meter yang sebagian besar menggunakan bambu atau kayu sebagai penahan dan pembentuk. Sebagai pelengkapnya, nelayan menggunakan jaring yang dipasang di sekelilingnya, dengan demikian nelayan lebih mudah dalam menjaring ikan. 4. Nelayan adalah suatu entitas masyarakat pantai yang memiliki struktur dan tatanan sosial yang khas, yaitu suatu komunitas yang kelangsungan hidupnya bergantung pada perikanan sebagai dasar ekonomi based economic agar tetap bertahan hidup survival. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Daftar Indikator Penelitian Indikator Sub Indikator Parameter Jenis Data Lembaga Pengelolaan Bagan Pancang Nelayan Lembaga Organisasi a. Struktur Organisasi b. Tugas Pokok dan Fungsi c. Program dan Kegiatan d. Kebijakan e. Pengelolaan Bagan Pancang Secara Berkelanjutan Primer dan Sekunder Bagan Pancang Nelayan a. Deskripsi Bagan Pancang b. Teknik Operasi Penangkapan c. Daerah Pengoperasian atau Jalur Penangkapan d. Metode Penangkapan Primer dan Sekunder Pengelolaan Bagan Pancang Nelayan Secara Berkelanjutan 1. Ekonomi 2. Sosial 3. Ekologi a. Volume dan nilai produksi b. Volume dan nilai ekspor dibandingkan dengan nilai total ekspor nasional c. Kontribusi sektor perikanan terhadap PDB d. Pendapatan nelayan e. Nilai investasi dalam bentuk kapal ikan dan pabrik pengolahan.

a. Penyerapan tenaga kerja

b. Budaya kerja

c. Tingkat pendidikan d. Tingkat kesehatan e. Distribusi gender dalam proses pengambilan keputusan. f. Kependudukan. a. Komposisi hasil tangkap Primer dan Sekunder Universitas Sumatera Utara b. Hasil tangkap per satuan upaya c. Kelimpahan relatif spesies target d. Dampak tidak langsung alat tangkap terhadap struktur tropik e. Dampak langsung alat tangkap terhadap habitat f. Perubahan luas area dan kualitas habitat penting perikanan g. Hak kepemilikan

3.6 Teknik Analisa Data