5
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah sangat penting agar diketahui jalannya suatu penelitian, hal ini berlaku bagi penulisan tentang “Onang-Onang : Studi Etnografi
Mengenai Penggunaan Onang-Onang Sebagai Ekspresi Etnik Mandailing di Kota Medan”, bertujuan untuk melihat bentuk Onang-Onang dalam penggunaan
sebagai ekspresi musik yang mewakili kebudayaan masyarakat Batak- Mandailing, dan juga ruang penggunaan pada masa kini yang berkaitan dengan
peruntukkan Onang-Onang dari pada awalnya sebagai ekspresi musik yang mengiringi upacara adat menjadi peruntukkan yang bernilai profan hiburan.
Berdasarkan uraian latar belakang maka permasalahan utama dari penulisan ini adalah bentuk pertunjukan dan ruang penggunaan Onang-Onang di
Kota Medan. Perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam beberapa
pertanyaan penelitian, yaitu : 2.
Seperti apa jenis dan variasi bentuk Onang-Onang di Kota Medan ? 3.
Apa sajakah guna dan fungsi Onang-Onang bagi masyarakat Mandailing di Kota Medan ?
4. Bagaimana masyarakat Mandailing di Kota Medan melestarikan kesenian
Onang-Onang ditengah menjamurnya musik-musik modern ?
Universitas Sumatera Utara
6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan harus memiliki tujuan yang hendak dicapai dan manfaat dari penelitian tersebut, adapun yang menjadi tujuan dan
manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Tujuan
Penelitian
Penelitian ini juga bertujuan sebagai sebentuk tulisan ilmiah yang bermaksud untuk dapat menghadirkan suasana dan gambaran mengenai
penggunaan Onang-Onang secara utuh dan menyeluruh. Tujuan selanjutnya adalah untuk melihat secara keseluruhan penggunaan
Onang-Onang bagi masyarakat Mandailing yang bertempat tinggal di Kota Medan, hal ini ditujukan untuk melihat bagaimana penggunaan terhadap Onang-
Onang sebagai suatu manifestasi kebudayaan Mandailing dan diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu bentuk studi antropologis.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Sebagai sebentuk penelitian, besar harapan penulis agar nantinya hasil dari penelitian dapat memberikan sumbangan nyata yang berarti bagi khalayak umum
dan masyarakat Mandailing pada khususnya, secara sederhana manfaat yang diharapkan dari penelitian dan hasil penelitian ini dapat dijabarkan sebagai
berikut : Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang bersifat deskripsi tentang
penggunaan Onang-Onang bagi masyarakat Mandailing Kota Medan, untuk mendapatkan gambaran tentang penggunaan Onang-Onang pada masyarakat
Mandailing di Kota Medan secara utuh, penelitian ini melihat Onang-Onang
Universitas Sumatera Utara
7 sebagai suatu ekspresi musik yang memiliki nilai ritual adat dan hiburan dalam
lingkup masyarakat Mandailing di Kota Medan didalam penerapannya. Penelitian tentang Onang-Onang ini juga bermanfaat sebagai suatu yang penting, menarik
dan berguna untuk melestarikan bentuk alat dan bentuk ritual adat dari penggunaan Onang-Onang tersebut.
Menariknya penelitian ini untuk semakin memperkokoh jatidiri masyarakat Mandailing melalui media Onang-Onang dengan tujuan utama agar
para generasi berikutnya mengenal bentuk kesenian tradisional mengingat kemunculan beragam bentuk kesenian modern.
Adapun manfaat penelitian ini nantinya adalah : Pada bidang akademis, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi
penambah khasanah penelitian bidang antropologi. Penelitian ini bermanfaat untuk menjadi suatu bahan evaluasi terhadap
penelitian yang telah ada sebelumnya mengenai Onang-Onang sebagai suatu ritual adat maupun sebagai suatu bentuk hiburan.
Universitas Sumatera Utara
8
1.4 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Medan, dengan lokasi yang dianggap merepresentasikan etnis Mandailing di Kota Medan, adapun lokasi tersebut
meliputi : 1. Kawasan Sei Mati, dan 2. Kawasan Bandar Selamat, pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan dengan didasarkan atas :
Kota Medan merupakan pusat pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, sehingga Kota Medan adalah bentuk kota modern yang dihuni oleh
berbagai masyarakat dalam hal ini yang menjadi fokus adalah masyarakat Mandailing.
Adanya masyarakat Mandailing dengan kelengkapan adat istiadat di Kota Medan.
Secara historis kawasan Sei Mati merupakan kawasan yang didiami oleh masyarakat Mandailing pada saat Kesultanan Deli berkuasa di Medan.
Kawasan Medan Tembung, pada kawasan ini banyak bertempat tinggal seniman Gordang Sambilan.
Masih terbuka kemungkinan munculnya lokasi lain dalam penelitian ini nantinya, hal ini dikarenakan adanya lokasi-lokasi lain yang dapat dianggap
sebagai suatu lokasi yang mewakili keberadaan etnik Mandailing yang bertempat tinggal di Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
9
Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian
Sumber : googlemaps.competa_kota_medan diakses pada tanggal 12 Desember 2013
1.5 Tinjauan Pustaka