Melahirkan Pertunjukan Onang-Onang di Kota Medan

82

4.2.2 Melahirkan

Onang-Onang dalam upacara kelahiran adalah bentuk Onang-Onang dalam situasi sukacita siriaon dalam menyambut datangnya generasi baru dan juga mendapatkan keturunan, untuk memberikan tanda pada tahapan kehidupan tersebut dipergunakan Onang-Onang. Contoh Onang-Onang dalam bentuk upacara kelahiran adalah : “Burangir on sapanjang bunga Ingot-ingot sapanjang bunga Tu Tuhan do on hami pasahat Ando sada menjadi dua” “Sirih ini sepanjang adat di ingatan sepanjang bunga kepada Tuhan ini kami serahan supaya satu menjadi dua.” Kata burangir sirih dalam contoh Onang-Onang dalam bentuk upacara kelahiran itu adalah bentuk persetujuan pada adat, kata bunga mempunyai makna harum, kebanggan dan kecantikanketampanan, kata sada satu menjadi dua bermakna rezeki. Dengan kata lain, makna Onang-Onang ini adalah agar bayi selalu ingat akan adat, dan semoga menjadi kebanggaan keluarga dan murah rezeki. Onang-Onang dalam upacara kelahiran dilakukan oleh paronang-onang dan diusahakan paronang-onang adalah anggota keluarga dekat dan tetangga dekat. Mereka datang melihat bayi sambil membawa nasi yang dibungkus berbentuk kerucut dan terdapat pula ulos kain adat, dan pira manuk telur, keseluruhan kelangkapan tersebut disebut dengan indahan tukkus. Pada waktu memberi makan pira manuk telur dan menyelimuti ulos, mereka matOnang-Onang untuk memberi kekuatan tondi kepada si bayi agar pintar, sehat dan murah rezeki. Universitas Sumatera Utara 83 Fachruddin Lubis 63 Tahun memberikan contoh lain dari Onang-Onang dalam bentuk upacara kelahiran : “Habang ma langkupa, Onang-Onang Songgop tu bulung ni hapadan, onang Pangupa ni tondi dohot badan onang.” “Terbanglah burung Langupa hinggap ke daun pandan-pandan pangupa dari diri dan semangatmu.” Menurut Fachruddin Lubis 63 Tahun Onang-Onang dalam bentuk upacara kelahiran tersebut memberikan penekanan terhadap tondi atau semangat dari kelahiran dan masa depan dari bayi tersebut, secara lebih lanjut Fachruddin Lubis 63 Tahun menjelaskan mengenai tondi dalam konteks kehidupan masyarakat Mandailing. Tondi itu merupakan kekuatan spiritual yang berbeda pada setiap orang misalnya tondi seorang pemimpin adat atau raja lebih kuat dari tondi orang kebanyakan. Tondi dapat diperkuat dengan mengelus kepala, misalnya seorang pemimpin adat mengelus kepala bayi yang baru lahir, maka bayi itu akan atau dapat juga dengan meminumkan air dingin kepada seorang yang labil.

4.2.3 Kematian