Konsepsi Kebudayaan Onang-Onang Tinjauan Pustaka

9 Gambar 1 Peta Lokasi Penelitian Sumber : googlemaps.competa_kota_medan diakses pada tanggal 12 Desember 2013

1.5 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka diperlukan untuk dapat menentukan arah dari penelitian tersebut, maka dengan adanya tinjauan pustaka diharapkan penelitian nantinya akan berjalan sesuai dengan apa yang telah digariskan sebelumnya. Dalam tinjauan pustaka ini akan dijelaskan secara sistematis mengenai hal-hal yang bersifat teoritik serta dapat membantu menjelaskan penelitian ini, adapun hal-hal bersifat teoritik yang akan dijelaskan secara sistematis adalah :

1.5.1 Konsepsi Kebudayaan

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar Koentjaraningrat, 1980:193, dan dari definisi kebudayaan ini, maka Onang-Onang dapat dikatakan sebagai hasil karya manusia, untuk Universitas Sumatera Utara 10 menjadikan sebagai suatu hasil karya manusia diperlukan adanya proses penyampaian hasil karya tersebut kepada generasi selanjutnya, proses transmisi ini meliputi cara pandang, cara pembuatan maupun penggunaan yang dapat diperoleh melalui tiga wujud kebudayaan yang secara singkat dapat dituliskan sebagai berikut, yaitu : 1. wujud idegagasan, 2. wujud sistem sosial serta 3. wujud kebudayaan fisik Koentjaraningrat, 1980:201-203. Untuk memperkuat hal ini digunakan analisis folklor, dimana folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan secara turun temurun, diantara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat peraga pembantu pengingat mnemonic device Danandjaja, 1986:2, hal ini juga berlaku bagi Onang-Onang.

1.5.2 Onang-Onang

Onang-Onang didefinisikan oleh Siregar 2003:2 sebagai bentuk bahasa pengantar dalam kehidupan sehari-hari dan upacara adat, selain itu Onang-Onang juga merupakan salah satu ragam bahasa dalam lingkup bahasa Tapanuli Selatan. Selain definisi tersebut, Onang-Onang dapat juga diartikan dalam beberapa bentuk, yaitu : 1. Onang-Onang adalah suatu bentuk jenis musik yang yang hanya dipakai dalam pelaksanaan upacara adat nagodang. Istilah umum terhadap musik ini disebut juga gondang, Onang-Onang sebagai bentuk seni tradisi dalam penggunaannya dapat dilakukan dengan atau tanpa adanya iringan gendang musik. Universitas Sumatera Utara 11 2. Onang-Onang hanya dapat dipakai dalam konteks upacara adat sehingga disebut juga gondang maradat. Pada prakteknya, Onang-Onang merupakan bentuk seni tradisi yang berakar pada kebudayaan masyarakat Angkola namun pada bentuk penggunaannya Onang-Onang tidak terbatas menjadi bentuk seni tradisi masyarakat Angkola semata melainkan juga menjadi bentuk seni tradisi masyarakat Mandailing, hal ini disebabkan wilayah budaya yang berdampingan dan saling memberikan pengaruh satu sama lain dalam perjalanan kedua kebudayaan tersebut. Onang-Onang dipergunakan dalam beberapa ritual tahapan kehidupan, seperti perkawinan, menyambut kelahiran bayi, memasuki rumah baru, kematian dan lain sebagainya. Dengan kata lain, Onang-Onang dapat terbagi atas dua bentuk, yaitu Onang-Onang dalam konteks citasuka atau siriaon dan bentuk Onang-Onang dalam konteks dukacita atau siluluton. Onang-Onang lazimnya dipergunakan dalam konteks ritual perkawinan, dimana Onang-Onang memberikan petuah atau pesan kehidupan kepada individu yang melakukan perkawinan, Onang-Onang juga dapat dipergunakan sebagai bentuk petuah orangtua kepada anak-anaknya dan secara keseluruhan Onang- Onang hanya dapat dilakukan oleh individu yang memiliki tondi jiwa atau kedudukan yang lebih tinggi. Keberlangsungan seni tradisi Onang-Onang masih dapat bertahan hingga saat ini dalam kehidupan masyarakat Mandailing di Kota Medan disebabkan karena masih bertahannya ritual perkawinan secara adat, dalam persaingan secara Universitas Sumatera Utara 12 musik musik populer Onang-Onang juga dapat bertahan dengan adanya masyarakat pendukung dan usaha variatif yang dilakukan untuk menjaga keberlangsungan Onang-Onang, selain itu usaha lainnya yang dilakukan adalah melestarikan Onang-Onang dalam bentuk inventarisasi seni budaya serta mempergunakan Onang-Onang dalam beragam kesempatan.

1.5.3 Kesenian dan Musik