Kandungan gizi Kentang Jagung

Dari sekian banyak varietas kentang, di dunia perdagangan hanya ada dua tipe yang dikenal, yaitu kentang kecil dan kentang biasa. Kentang kecil adalah kentang yang dipanen saat masih berumur muda. Jenis kentang ini paling tepat disajikan sebagai salad, atau kentang rebus yang dimakan bersama krim maupun saus tiram. Sedangkan kentang biasa adalah jenis kentang yang dipanen pada umur sedang atau tua. Ukurannya cukup besar, tekstur keras, dan berkulit tebal. Jenis kentang ini sangat tepat bila panggang, digoreng, atau dijadikan pure kentang. Selain itu, kentang ini juga dapat direbus Novary, 1999.

2.3.1. Kandungan gizi Kentang

Sebagai bahan makanan, kentang banyak mengandung karbohidrat, sumber mineral fosfor, besi dan kalium, mengandung vitamin B, vitamin C dan hanya terdapat sedikit vitamin A. Bagian kulit kentang juga merupakan sumber serat yang baik Novary,1999. Kentang memiliki berbagai manfaat, diantaranya, kulit umbi kentang dapat digunakan sebagai obat luka bakar. Selain itu, kentang dijadikan sebagai pengganti nasi bagi penderita diabetes melitus. Hal ini disebabkan karena kentang merupakan sumber karbohidrat dengan kalori yang rendah Sunarjono,2009. Kandungan gizi dari tiap 100 gram kentang yang dapat dimakan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3. Nilai Gizi Kentang dalam 100 gr Bahan No Kandungan Zat Gizi Banyaknya Dalam 100 gr Kentang gr 1 Protein 2.1 gr 2 Lemak 0.2 gr 3 Karbohidrat 13.5 gr 4 Vitamin A sedikit sekalidiabaikan 5 Vitamin B1 0.09 mg 6 Vitamin B2 0.0 7 Vitamin C 21 mg 8 Fosfor 58 mg 9 Besi 0.7 mg 10 Kalsium 63 mg 11 Air 83.4 gr Sumber: Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2009 2.4.Kebutuhan Gizi Anak Sekolah Menurut Pudjiadi 2000 kebutuhan makanan anak usia sekolah memerlukan makanan yang kurang lebih sama dengan yang dianjurkan untuk anak prasekolah terkecuali porsinya harus lebih besar. Oleh sebab kebutuhannya lebih banyak mengingat bertambahnya berat badan dan aktivitasnya. Aktivitas pada anak sekolah sangat penting diperhatikan. Jika kebutuhan akan zat gizi pada masa ini akan mempengaruhi keseimbangan fisiologis tubuh. Gangguan keseimbangan fisiologis tubuh ini akan berakibat menurunkan fungsi kekebalan tubuh yang berakibat anak mudah sakit Mitayani, Sartika 2010. Jumlah kebutuhan gizi pada anak ditentukan oleh berbagai faktor antara lain jenis kelamin, berat badan dan aktivitas sehari-hari. Adapun angka kecukupan energi dan protein yang dianjurkan bagi anak umur 10-19 tahun dapat dilihat pada tabel 2.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4. Angka Kecukupan Gizi Energi dan Protein Rata-Rata yang Dianjurkan untuk Usia 7-19 Tahun per orang per hari Umur Berat Badan Kg Tinggi Badan Cm Energi Kkal Protein g 7-9 tahun 25 120 1800 45 Pria : 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 35 46 55 138 150 160 2050 2400 2600 50 60 65 Wanita : 10-12 tahun 13-15 tahun 16-19 tahun 37 48 50 145 153 154 2050 2350 2200 50 57 50 Sumber : Departemen Kesehatan RI, 2004 2.4.1. Energi Energi dalam makanan diperoleh dari karbohidrat, protein, dan lemak. Ketiga zat gizi tersebut disebut makronutrien. Energi diperlukan untuk metabolisme, utilisasi bahan makanan, dan aktivitas Pudjiadi,2000. Menurut WHO 1985 konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang, dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi Almatsier,2004. Sumber energi dalam tubuh anak berasal dari tiga sumber, yaitu karbohidrat, lemak dan protein yang akan dipecah menjadi energi. Energi yang dihasilkan oleh setiap satu gram karbohidrat sebanyak 4 kalori, yang dihasilkan lemak sebanyak 9 kalori, dan oleh protein sebanyak 4 kalori. Karbohidrat Devi,2012. Universitas Sumatera Utara Kekurangan energi terjadi apabila konsumsi energi melalui makanan kurang dari energi yang dikeluarkan. Akibatnya, berat badan menjadi tidak ideal. Bila terjadi pada bayi dan anak-anak akan menghambat pertumbuhan. Gejala yang ditimbulkan oleh anak adalah kurang perhatian, gelisah, lemah, kurang bersemangat dan penurunan daya tahan terhadap penyakit infeksi Almatsier,2004. Kelebihan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan melebihi energi yang dikeluarkan. Kelebihan energi akan diubah menjadi lemak tubuh. Akibatnya, ialah terjadi kegemukan. Kegemukan dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi tubuh, merupakan resiko untuk menderita penyakit kronis, seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, kanker, dan memperpendek harapan hidup Almatsier,2004.

2.4.2. Karbohidrat

Dokumen yang terkait

Daya Terima Biskuit dengan Modifikasi Tepung Biji Nangka, Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang serta Kontribusinya terhadap Kecukupan Energi, Protein dan Zat Besi Remaja

12 121 120

Tingkat Pengembangan Dan Daya Terima Roti Tawar Dari Tepung Jagung Dengan Konsentrasi Emulsifier Yang Berbeda

0 3 6

OPTIMASI KONSENTRASI EMULSIFIER TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA ROTI TAWAR BERBAHAN DASAR Optimasi Konsentrasi Pengemulsi Terhadap Tingkat Pengembangan dan Daya Terima Roti Tawar Berbahan Dasar Tepung Singkong.

0 2 10

OPTIMASI KONSENTRASI PENGEMULSI TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA ROTI TAWAR BERBAHAN DASAR Optimasi Konsentrasi Pengemulsi Terhadap Tingkat Pengembangan dan Daya Terima Roti Tawar Berbahan Dasar Tepung Singkong.

0 2 15

Daya Terima Biskuit dengan Modifikasi Tepung Biji Nangka, Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang serta Kontribusinya terhadap Kecukupan Energi, Protein dan Zat Besi Remaja

1 2 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biskuit - Daya Terima Biskuit dengan Modifikasi Tepung Biji Nangka, Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang serta Kontribusinya terhadap Kecukupan Energi, Protein dan Zat Besi Remaja

0 1 24

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Daya Terima Biskuit dengan Modifikasi Tepung Biji Nangka, Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang serta Kontribusinya terhadap Kecukupan Energi, Protein dan Zat Besi Remaja

0 0 10

Daya Terima Biskuit dengan Modifikasi Tepung Biji Nangka, Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang serta Kontribusinya terhadap Kecukupan Energi, Protein dan Zat Besi Remaja

0 1 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Roti - Uji Daya Terima Roti Tawar Dengan Modifikasi Tepung Jagung dan Kentang dan Kontribusinya Terhadap Kecukupan Energi Pada Anak SD

0 0 29

UJI DAYA TERIMA ROTI TAWAR DENGAN MODIFIKASI TEPUNG JAGUNG DAN KENTANG DAN KONTRIBUSINYA DALAM PEMENUHAN KECUKUPAN ENERGI PADA ANAK SD SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

0 0 15