2.1.3. Bahan-Bahan dalam Pembuatan Roti Tawar
Menurut Sufi 1999 bahan yang digunakan dalam pembuatan roti tawar terdiri atas bahan pokok, penambah rasa, dan tambahan. Bahan pokok terdiri dari
tepung terigu, ragi, roti, air, dan garam. Bahan penambah rasa yaitu gula, garam, lemakminyak, susu, dan telur. Bahan tambahan antara lain zat anti basi atau
pengawet makanan. Tepung terigu merupakan bahan baku utama roti. Tepung terigu merupakan
hasil olahan dari gandum. Tepung terigu digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan roti, biskuit, cake, pastry, muffins, makaroni, makanan siap saji, makanan
bayi, dan beberapa kue-kue Indonesia. Tepung terigu berdasarkan kandungan proteinnya terdiri dari tiga macam yaitu tepung terigu protein tinggi, tepung terigu
protein sedang dan tepung terigu protein rendah. Ragi merupakan bahan yang berfungsi untuk mengembangkan adonan. Ragi
mampu memfernentasikan karbohidrat pada tepung dan menghasilkan karbondioksida dan alkohol. Ragi juga memiliki fungsi sebagai penambah rasa dan
aroma pada adonan roti. Susu merupakan bahan pembasah pada adonan roti. Susu yang digunakan
pada pembuatan roti adalah susu yang segar. Pada adonan roti, susu berfungsi sebagai penambah nilai gizi selain itu susu juga berfungsi memperkuat adonan dan
menambah rasa. Gula berfungsi sebagai bahan yang memberikan rasa manis pada adonan,
hampir setiap pembuatan suatu bahan makanan menggunakan gula. Gula yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan pada pembuatan roti tawar adalah gula putih. Gula juga berfungsi sebagai pemberi warna pada kulit roti, dan juga membuat roti menjadi lebih empuk.
Walaupun demikian, roti yang mengandung terlalu banyak gula akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengembang karena gula juga bertindak sebagai
pengawet yang dapat menghambat kerja ragi. Telur merupakan bahan yang umum digunakan dalam pembuatan roti.
Umumnya telur yang digunakan ialah telur ayam dan bagian telur yang biasa digunakan bagian putih telur, kuning telur, maupun keduanya. Fungsi telur dalam
pembuatan roti sebagai bahan penambah nilai gizi, bahan penambah rasa, bahan perubah warna kulit produk, bahan pembantu pengembangan, dan untuk
memperlunak adonan. Garam berfungsi memberi aroma dan rasa pada roti, mengatur kadar peragian
dan dapat memberi warna lebih putih pada roti. Sedikit garam pada roti dapat meningkatkan kekuatan gluten sehingga adonan roti lebih mudah diuleni dan
mencegah ragi berkembang biak terlalu cepat. Lemak Minyak menambah cita rasa pada roti, membuat roti lebih lembut,
dan membantu pencoklatan roti menjadi lebih baik. Lemak mambuat roti mengembang lebih besar tanpa memberi kesempatan gas CO2 terlepas sehingga roti
mempunyai volume yang lebih besar. Di sini kita gunakan margarine yang terbuat dari lemak tumbuh-tumbuhan atau mentega butter yang terbuat dari lemak hewani.
Berfungsi untuk memberi rasa dan melembutkan.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Proses Pembuatan Roti Tawar