Kandungan Gizi Jagung Tepung Jagung

protein, mineral, minyak dan c embrio lembaga, sebagai miniatur tanaman yang terdiri atas plamule, akar radikal, scutelum dan koleoptil.

2.2.2. Kandungan Gizi Jagung

Jagung mengandung lemak dan protein yang jumlahnya tergantung umur dan varietas jagung tersebut. Pada jagung muda, kandungan lemak dan proteinnya lebih rendah bila dibandingkan dengan jagung yang tua. Selain itu, jagung juga mengandung karbohidrat yang terdiri dari pati, serat kasar, dan pentosan Muchtadi dan Sugiyono, 1990. Selain banyak mengandung karbohidrat, jagung juga merupakan sumber vitamin A, B1, dan B3, serta mineral, fosfor dan kalium. Selain itu jagung juga merupakan sumber serat yang baik. Jagung juga mengandung protein dan besi meskipun dalam jumlah yang tidak banyak Novary,1999. Dalam setiap 100 gram biji jagung, terdapat energi sebesar 50 kalori, 1,6 gram protein, 0,6 gram lemak, 11,4 gram karbohidrat, 2 mg kalsium, 47 mg fosfor, 0,4 gram serat, 0,3 mg zat besi, 37 mg magnesium, 30 RE vitamin A, 0,07 mg vitamin B1, 0,04 mg vitamin B2, 3 mg vitamin C, dan 0,6 mg niacin Wirakusumah, 1995. Bagian yang kaya akan karbohidrat adalah bagian biji. Sebagian besar karbohidrat berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80 dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Universitas Sumatera Utara

2.2.3. Tepung Jagung

Tepung merupakan bahan makanan yang berbentuk bubuk tepung yang diolah dari biji-bijian, umbi-umbian dan bagian isi dari batang tanaman. Tepung yang dapat menjadi bahan makanan diantaranya adalah tepung jagung, tepung beras, tepung terigu, tepung tapioka, dan tepung aren atau sagu. Untuk mendukung program pemerintah dalam swasembada jagung, diperlukan teknologi pemanfaatan jagung sehingga dapat meningkatkan nilai tambahnya secara optimal. Salah satu cara meningkatkan nilai tambah jagung adalah dengan mengolahnya menjadi berbagai produk olahan yang tahan lebih lama. Tepung jagung dapat diolah menjadi berbagai makanan atau mensubstitusi sebagian terigu pada produk pangan berbahan dasar terigu. Tepung jagung bersifat fleksibel karena dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk pangan. Juga relatif mudah diterimamasyarakat karena tepung jagung telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai produk pangan, seperti halnya tepung beras dan terigu. Kandungan gizi tiap produk jagung dalam 100 gr bahan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Kandungan Gizi Berbagai Jenis Tepung Jagung Sumber : Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2009 2.3. Kentang Solanum tuberosum L Kentang Solanum tuberosum L berasal dari negara beriklim dingin Belanda, Jerman. Tanaman kentang sudah dikenal di Indonesia Pengalengan, Lembang, dan Karo sejak sebelum perang dunia II. Kentang merupakan hasil seleksi di Negeri Belanda pada tahun 1890. Kentang merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang berbentuk lonjong, kulit berwarna coklat muda dan memiliki ciri berkulit umbi kekuning-kuningan, berdaging kuning, dan rasanya enak. Umbi kentang mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, sehingga dapat dimakan sebagai makanan sumber kalori Pujimulyani,2012. Di Indonesia terdapat berbagai varietas kentang yang masing-masing varietas memiliki sifat fisis dan kemis yang berbeda-beda. Sifat-sifat ini sangat mempengaruhi mutu olah. Perbedaan sifat fisis dan kemis ini mengakibatkan tidak No Kandungan Gizi Banyaknya Kandungan Gizi Tepung Jagung Putih Maizena Tepung Jagung Kuning 1 Kalori kkal 355 341 335 2 Protein g 9.2 0.3 9,2 3 Lemak g 3.9 0.0 3.9 4 Karbohidrat g 73.7 85 73.7 5 Kalsium mg 10 20 10 6 Fosfor mg 256 30 256 7 Zat besi mg 2.4 1.5 2.4 8 Vitamin A µg 0.0 0.0 0.0 9 Vitamin B1 mg 0.38 0.0 0.38 10 Vitamin C mg 0.0 0.0 0.0 11 Air g 12 14.0 12 Universitas Sumatera Utara semua varietas kentang cocok untuk digunakan sebagai bahan baku suatu jenis olahan makanan, misalnya kentang kroket dan perkedel diperlukan jenis kentang yang pulen dan tidak mudah hancur kalau digoreng. Meskipun kentang bukan bahan makanan pokok bagi rakyat Indonesia, tetapi konsumennya cenderung meningkat dari tahun ke tahun karena jumlah penduduk makin bertambah, taraf hidup masyarakat meningkat, dan wisatawwan asing atau orang yang tinggal di Indonesia meningkat. Kentang sebagai komoditas sayuran, selain dikonsumsi dalam keadaan segar, diolah menjadi berbagai industri makanan. Pemanfaatan kentang, antara lain adalah kentang rebus, kentang kukus, kroket kentang, soup kentang, perkedel kentang, kripik kentang, chip kentang dan pati kentang. Sekedar contoh bentuk makanan olahan yang mudah untuk dicoba sendiri adalah pembuatan keripik kentang dan chip kentang Soelarso,1997. Komposisi umbi kentang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain, varietas, keadaan tanah yang ditanami, pupuk yang digunakan, umur umbi ketika dipanen, waktu dan suhu penyimpanan. Perubahan komposisi umbi selama pertumbuhan meliputi naiknya kadar pati dan sukrosa serta turunnya kadar air dan gula produksi. Kentang dikenal mempunyai banyak varietas. Namun secara garis besar kentang terbagi menjadi 3 kelompok berdasarkan warna umbinya, yaitu kentang kuning, kentang putih dan kentang merah. Universitas Sumatera Utara Dari sekian banyak varietas kentang, di dunia perdagangan hanya ada dua tipe yang dikenal, yaitu kentang kecil dan kentang biasa. Kentang kecil adalah kentang yang dipanen saat masih berumur muda. Jenis kentang ini paling tepat disajikan sebagai salad, atau kentang rebus yang dimakan bersama krim maupun saus tiram. Sedangkan kentang biasa adalah jenis kentang yang dipanen pada umur sedang atau tua. Ukurannya cukup besar, tekstur keras, dan berkulit tebal. Jenis kentang ini sangat tepat bila panggang, digoreng, atau dijadikan pure kentang. Selain itu, kentang ini juga dapat direbus Novary, 1999.

2.3.1. Kandungan gizi Kentang

Dokumen yang terkait

Daya Terima Biskuit dengan Modifikasi Tepung Biji Nangka, Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang serta Kontribusinya terhadap Kecukupan Energi, Protein dan Zat Besi Remaja

12 121 120

Tingkat Pengembangan Dan Daya Terima Roti Tawar Dari Tepung Jagung Dengan Konsentrasi Emulsifier Yang Berbeda

0 3 6

OPTIMASI KONSENTRASI EMULSIFIER TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA ROTI TAWAR BERBAHAN DASAR Optimasi Konsentrasi Pengemulsi Terhadap Tingkat Pengembangan dan Daya Terima Roti Tawar Berbahan Dasar Tepung Singkong.

0 2 10

OPTIMASI KONSENTRASI PENGEMULSI TERHADAP TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA ROTI TAWAR BERBAHAN DASAR Optimasi Konsentrasi Pengemulsi Terhadap Tingkat Pengembangan dan Daya Terima Roti Tawar Berbahan Dasar Tepung Singkong.

0 2 15

Daya Terima Biskuit dengan Modifikasi Tepung Biji Nangka, Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang serta Kontribusinya terhadap Kecukupan Energi, Protein dan Zat Besi Remaja

1 2 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biskuit - Daya Terima Biskuit dengan Modifikasi Tepung Biji Nangka, Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang serta Kontribusinya terhadap Kecukupan Energi, Protein dan Zat Besi Remaja

0 1 24

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Daya Terima Biskuit dengan Modifikasi Tepung Biji Nangka, Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang serta Kontribusinya terhadap Kecukupan Energi, Protein dan Zat Besi Remaja

0 0 10

Daya Terima Biskuit dengan Modifikasi Tepung Biji Nangka, Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang serta Kontribusinya terhadap Kecukupan Energi, Protein dan Zat Besi Remaja

0 1 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Roti - Uji Daya Terima Roti Tawar Dengan Modifikasi Tepung Jagung dan Kentang dan Kontribusinya Terhadap Kecukupan Energi Pada Anak SD

0 0 29

UJI DAYA TERIMA ROTI TAWAR DENGAN MODIFIKASI TEPUNG JAGUNG DAN KENTANG DAN KONTRIBUSINYA DALAM PEMENUHAN KECUKUPAN ENERGI PADA ANAK SD SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

0 0 15