dihubungkan dengan stereotype yang melekat padanya dan pemaknaan antara penulis yang satu dan yang lain bisa jadi berbeda-beda.
3.3 Kerangka Konseptual
3.3.1 Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah dengan konsep Gender pada makna laki-laki dalam lirik lagu tersebut dan tanda-tanda berupa tulisan berbentuk
kalimat yang menjadi latar belakang dalam penggambaran laki-laki dalam lirik lagu. Laki-laki didalam lirik lagu ini hanyalah sebagai penggambaran “Selir Hati”
dimana laki-laki tersebut merupakan simbol dalam lirik lagu tersebut.
3.3.2 Corpus
Corpus adalah sekumpulan bahan yang terbatas yang ditentukan pada perkembangannya, oleh analisis dengan semacam kesamaan, bersifat sehomogen
mungkin. Kurniawan, 2001:70. Sifat yang homogen ini diperlukan untuk memberi harapan yang beralasan bahwa unsur-unsurnya dapat dianalisis sebagai
keseluruhan. Tetapi sebagai analisis, corpus itu bersifat terbuka pada konteks yang beraneka ragam sehingga memungkinkan untuk memahami banyak aspek dari
sebuah teks yang tidak dapat ditangkap atas dasar suatu analisis yang bertolak dari unsur tertentu yang terpisah dan berdiri sendiri dari teks yang bersangkutan.
Arkoun dalam Achmad, 2001:53. Kelebihannya adalah bahwa mendekati teks kita tidak didahului oleh para anggapan atau interpretasi tertentu sebelumnya.
Corpus adalah suatu himpunan terbatas atau juga “berbatas” – dari unsur yang memiliki sifat bersama atau tunduk pada aturan yang sama karena itu dapat
dianalisis sebagai keseluruhan. Arkoun dalam Achmad, 2001:43. Corpus juga
merupakan kata lain dari sampel bertujuan tetapi khusus digunakan untuk analisis semiotika dan analisis wacana. Corpus dalam penelitian ini adalah lirik lagu
dengan judul “Selir Hati” dari grup band TRIAD. Alasan pengambilan lagu diatas sebagai corpus adalah karena lirik lagu
tersebut memuat tentang gambaran laki-laki dalam hubungannya dengan stereotype yang melekat padanya. Selain itu dalam lirik lagu ini, pencipta
memposisikan dirinya sebagai subyek dalam penggambaran laki-laki didalam isi cerita lirik dengan menggunakan kata “Aku” sebagai pengganti sosok laki-laki
dalam cerita tersebut. Dengan mengangkat dirinya sebagai subyek dalam lirik lagu tersebut akan memudahkan sang pencipta lagu dalam melakukan penghayatan dan
mengekspresikan perasaannya ke dalam lagu tersebut. Dan berikut adalah lirik lagunya:
“SELIR HATI”
Aku cinta kamu Tapi kamu tak cinta aku
Ku tak pernah tahu apa salahku Hingga kamu tak suka aku
Tak mau aku Mungkin di matamu
Aku tak pantas untukmu Tapi tak mengapa
Aku sadari kekuranganku ini Reff.
Aku rela oh aku rela Bila aku hanya menjadi
Selir hatimu untuk selamanya
Oh aku rela ku rela Aku sudah bilang
Ku kan terus mengagumi Ku kan terus cinta
Terus merindu Meski kau diam saja
Kau diam saja Repeat Reff.
Aku rela ooo aku rela Bila aku hanya menjadi
Selir hatimu untuk selamanya Ooo aku rela ku rela
Ooo aku rela ku rela Repeat Reff.
3.4 Teknik Pengumpulan Data