BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Komunikasi Sebagai Produksi dan Pertukaran Makna
Komunikasi adalah salah satu aktivitas manusia yang diakui setiap orang, namun hanya sedikit yang bisa mendefinisikannya secara memuaskan.
Komunikasi adalah berbicara satu sama lain; ia bisa televisi; ia bisa juga penyebaran informasi; ia pun bisa gaya rambut kita; atau pun kritik sastra.
Komunikasi bukanlah, suatu subjek, dalam pengertian akademik yang normal mengenai kata itu, melainkan merupakan suatu area studi multidisipliner Fiske,
2006:7. Fiske menyatakan pula bahwa semua komunikasi melibatkan tanda sign
dan kode codes. Tanda adalah artefak atau tindakan yang merujuk pada sesuatu yang lain di luar tanda itu sendiri; yakni, tanda menandakan konstruk. Kode
adalah sistem di mana tanda-tanda diorganisasikan dan yang menentukan bagaiamana tanda-tanda itu mungkin berhubungan satu sama lain. Tanda-tanda
dan kode itu ditransmisikan atau dibuat tersedia pada yang lain: dan bahwa pentransmisian atau penerimaan tanda atau kode atau komunikasi adalah praktik
hubungan sosial Fiske, 2006:8. Ada dua mazhab dalam komunikasi menurut Fiske 2006:8. Mazhab
pertama melihat komunikasi sebagai transmisi pesan. Ia tertarik dengan bagaimana pengirim dan penerima mengkonstruksi pesan encode dan
12
menerjemahkannya decode, dan dengan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media komunikasi. Fiske melihat komunikasi sebagai suatu proses
yang dengannya seorang pribadi mempengaruhi perilaku atau state of mind pribadi yang lain. Mazhab ini disebut mazhab “proses”.
Mazhab kedua melihat komunikasi, sebagai produksi dan pertukaran makna. Berkenaan dengan bagaimana pesan atau teks berinteraksi dengan orang-
orang dalam rangka menghasilkan makna; yakni, ia berkenaan dengan peran teks, dalam kebudayaan kita. Ia menggunakan istilah-istilah seperti pertandaan
signification, dan tidak memandang kesalahpahaman sebagai bukti yang penting dari kegagalan komunikasi–hal itu mungkin akibat dari perbedaan budaya antara
pengirim dan penerima. Bagi mazhab ini, studi komunikasi adalah studi tentang teks dan kebudayaan. Metode studinya yang utama adalah semiotika ilmu tentang
tanda dan makna, dan itu adalah label yang digunakan Fiske untuk mengidentifikasi pendekatan ini Fiske, 2006:9.
Mazhab Proses cenderung mempergunakan ilmu-iImu sosial, terutama psikologi dan sosiologi, dan cenderung memusatkan dirinya pada tindakan
komunikasi. Sedangkan Mazhab Semiotika cenderung mempergunakan linguistik dan subjek seni, dan cenderung memusatkan dirinya pada karya komunikasi.
Masing-masing mazhab menafsirkan definisi kita tentang komunikasi sebagai interaksi sosial melalui pesan dengan caranya sendiri. Mazhab pertama
rnendefinisikan interaksi sosial sebagai proses yang dengannya seorang pribadi berhubungan dengan yang lain, atau mempengaruhi perilaku, state of mind atau
respons emosional yang lain, dan demikian pula sebaliknya. Hal ini lebih dekat dengan akal sehat common sense, penggunaan sehari-hari dari frase tersebut.
Sementara Mazhab Semiotika rnendefinisikan interaksi sosial sebagai yang membentuk individu sebagai anggota dari suatu budaya atau masyarakat tertentu.
Bagi semiotika, pada sisi yang lain, pesan merupakan suatu konstruksi tanda yang melalui interaksinya dengan penerima, menghasilkan makna. Pengirim
yang didefinisikan sebagai transmiter pesan, menurun arti pentingnya. Penekanan bergeser pada teks dan bagaimana teks itu “dibaca dan membaca adalah proses
menemukan makna yang terjadi ketika pembaca berinteraksi atau bernegosiasi dengan teks. Negosiasi ini terjadi karena pembaca membawa aspek-aspek
pengalaman budayanya untuk berhubungan dengan kode dan tanda yang menyusun teks. la juga melibatkan pemahaman yang agak sama tentang apa
sebenarnya teks tersebut. Kita hanya harus melihat bagaimana koran-koran yang berbeda melaporkan peristiwa yang sama secara berbeda untuk merealisasikan
betapa pentingnya pemahaman ini, pandangan dunia ini, yang tiap-tiap koran bagikan kepada para pembacanya. Maka pembaca dengan pengalaman sosial yang
berbeda atau dari budaya yang berbeda mungkin menemukan makna yang berbeda pada teks yang sama. Ini bukanlah, seperti yang telah kami katakan, bukti
yang penting dari kegagalan komunikasi. Lantas, pesan bukanlah sesuatu yang dikirim dari A ke B, melainkan suatu
elemen dalam sebuah hubungan terstruktur yang elemen-elemen lainnya termasuk realitas eksternal dan produser atau pembaca. Memproduksi dan membaca teks
dipandang sebagai proses yang paralel, jika tidak identik, karena mereka
menduduki tempat yang sama dalam hubungan terstruktur ini. Kita bisa menggambarkan model struktur ini sebagai sebuah segitiga dengan anak panah
yang menunjukkan interaksi yang konstan; struktur tersebut tidaklah statis, melainkan suatu praktik yang dinamis Fiske, 2006:11.
pesan teks
makna
referent produser pembaca
Gambar 2.1 Pesan dan makna
2.1.2 Musik dan