Menurut Dhani, album ini masih menempatkan Dhani sebagai pemimpin The Rock, sementara yang lain hanya mengikuti. Menurut Dhani, mereka belum
berkolaborasi karena belum memungkinkan. Fire Shark merupakan band underground yang beraliran hard core, sedangkan Dewa 19 beraliran poprock.
Dhani menambahkan, musik Fire Shark lebih maju dibandingkan Dewa 19, sehingga sulit bagi Dhani untuk mengikuti mereka. Jadi, sementara ini, Fire Shark
mengikuti genre musik Dhani dalam The Rock. Kolaborasi dalam arti membuat musik dan liriknya baru akan dibuat di album kedua The Rock.
Pada Januari 2010 The Rock Indonesia berpersonel Ahmad Dhani, Ikmal, Icez, Mitha, dan Tharaz
berganti nama menjadi TRIAD dengan tetap pada komposisi anggota yang sama. Nama baru tersebut diluncurkan bersamaan dengan
peluncuran album kedua. Album kedua ini berisikan 10 lagu baru yaitu, “Dunia Lelaki”, “Sedang Mikirin Kamu”, “Mama”, “Makhluk Tuhan Paling Sexy”,
“Benar Salah Dia Idolaku”, “Mustapa Ibrahim”, “Selir Hati”, “Madu 3”, “Pasrah”, “Juara Sedjati”, “Indonesia Pusaka”.
4.1.2 Ahmad Dhani, Vokalis dan Pencipta Lagu.
Dhani Ahmad Prasetyo lahir di Surabaya, Jawa Timur, 26 Mei 1972; umur 38 tahun atau yang lebih dikenal dengan Ahmad Dhani Dhani
Manaf adalah seorang musisi, penulis lagu, penata musik, dan produser Indonesia. Dhani merupakan leader dari grup band papan atas, Dewa 19 dan juga personel
grup band The Rock. Dhani juga merupakan pemilik dan pimpinan dari Republik Cinta Management. Dhani telah mencetak banyak hits dan mengorbitkan sejumlah
artis melalui karyanya. Sosok sebagai musisi dikenal penuh kontroversial dan
sensasi, baik dalam syair lagunya maupun tingkah-polah kehidupan sehari- harinya. Sosok kontroversinya diperlihatkan lewat syair-syair lagunya yang
terlalu dalam dan memiliki makna bias hingga memunculkan pertentangan. Bakat musik Dhani mulai bergejolak saat duduk di bangku SMPN 6
Surabaya. Dhani bersama 3 orang sahabatnya Andra Junaidi, Erwin Prasetya, dan Wawan Juniarso, kemudian mendirikan grup band DEWA pada tahun 1986.
Dhani bertindak pada vokal dan keyboard. Saking tergilanya pada musik, tak jarang Dhani bolos sekolah untuk sekedar berkumpul bersama teman-temannya di
DEWA untuk sekedar memainkan alat musik di rumah Wawan di kawasan komplek Universitas Airlangga. Dhani semula yang menteng di jalur rock,
kemudian mencoba jalur musik jazz yang kemudian diikuti perubahan nama Dewa menjadi Downbeat. Bersama Downbeat, Dhani sempat menjuarai Festival
Jazz Remaja se-Jawa Timur, juara I Festival band SLTA 90 atau juara II Djarum Super Fiesta Musik. Namun akhirnya Dhani kembali ke jalur rock dan
mengibarkan bendera DEWA 19 dengan tambahan Ari Lasso. Karena tidak ada studio yang memadai di Surabaya, pada tahun 1991
Ahmad Dhani hijrah ke Jakarta untuk mencari perusahaan rekaman yang akan melabeli Dewa 19. Dengan modal seadanya, Dhani menginjak rimba ibukota,
gentayangan dari satu perusahaan rekaman ke perusahaan rekaman lain menggunakan bus kota. Setelah sempat ditolak sejumlah label, akhirnya Dhani
dilirik oleh Jan Djuhana dari Team Records. Usaha Dhani tidak sia-sia, album perdana Dewa 19 1992 sukses besar dengan melejitnya sejumlah hits seperti
”Kangen” dan ”Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi”. Album ini tercatat sebagai
album terlaris 1993 dan Dewa dianugerahi sebagai pendatang baru terbaik. Sukses Dewa 19 berlanjut di album-album berikutnya. Hingga saat ini tak kurang dari
sebelas album yang telah dirilis Dhani bersama Dewa, yaitu Dewa 19 1992, Format Masa Depan 1994, Terbaik Terbaik 1995, Pandawa Lima 1997, The
Best Of Dewa 19 1999, Bintang Lima 2000, Cintailah Cinta 2002, Atas Nama Cinta I II 2004, Laskar Cinta 2004, Republik Cinta 2006, dan
Kerajaan Cinta 2007. Meski telah beberapa kali mengalami pergantian personel, sampai saat ini Dewa 19 masih tetap eksis di blantika musik Indonesia.
Selain aktif di Dewa 19, Dhani juga sibuk dengan kegiatan lain. Pada tahun 1999, ia sempat melahirkan Ahmad Band, yang sempat dikenal dengan
tembang ”Kuldesak” dan ”Aku Cinta Kau Dan Dia”. Selain itu Dhani juga menjadi memproduseri artis lain selain Dewa 19. Sejak kesuksesan Dhani
melambungkan nama Reza Artamevia di tahun 1997, ia mulai sering memproduseri artis lain, dan melahirkan bakat-bakat baru dalam dunia musik.
Salah satu musik kegemaran Si Jenggot panggilan akrab Dhani adalah musik Jazz. Dia berkerja sama dengan Tim Oram, musisi Jazz di Sydney.
Bersama Tim dia berkolaborasi dengan musisi-musisi jazz di Australia. Terdapat 4 lagu Jazz di album The Rock, dan April 2009, dia merilis album 100 Jazz
dengan judul The Best Is Yet To Come. Dhani menikah dengan Maia Estianty di tahun 1994, setelah sekian lama
menjalin cinta sejak Dhani masih di SMA Negeri 2 Surabaya. Dari pernikahan mereka, keduanya memiliki 3 anak. Dhani menamai anak-anaknya sesuai tokoh
sufi yang dikaguminya, yakni Ahmad Al Gazali, El Jalaluddin Rumi, dan Ahmad
Abdul Qodir Jaelani. Sejak akhir 2006, Dhani dan istrinya terlibat skandal tuduh menuduh yang berujung pada gugatan cerai yang diajukan oleh Maia Estianty.
Rumah tangga mereka resmi berakhir pada 23 September 2008 melalui keputusan hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. http:id.wikipedia.orgwikiahmad
dhani diakses pada tanggal 27 April 2010 pukul 16:17 WIB
4.2 Penyajian Data