Efek psikologis bagi anak-anak hasil pernikahan poligami sangat buruk: merasa tersisih, tak diperhatikan, kurang kasih sayang, dan dididik dalam suasana
kebencian karena konflik itu. Suami menjadi suka berbohong dan menipu karena sifat manusia yang tidak mungkin berbuat adil.
2.1.10.3 Poligami Berseri
Poligami berseri dalam sosiologi adalah sejenis poligami, namun tidak dilakukan pada saat yang bersamaan paralel melainkan melalui proses
perceraian perceraian secara hukum, bukan cerai mati. Ketika seorang suami atau seorang istri bercerai lalu menikah lagi, maka hal itu disebut sebagai
poligami berseri.
2.1.11 Poliandri
Poliandri adalah satu orang perempuan memiliki banyak suami. Disebut poliandri fraternal jika si suami beradik kakak dan disebut non-fraternal
bila suami-suami tidak ada hubungan kakak adik kandung. Poliandri berdampak :
- kurangnya keharmonisan dalam hubungan rumah tangga. - dampak psikologis bagi anak yang memiliki banyak bapak.
- mendapat celaan dari masyarakat sekitar. Sehingga poliandri tidak boleh dilakukan.
2.1.12 Laki-laki Lemah dalam Percintaan
Gender adalah pandangan masyarakat tentang perbedaan, peran, fungsi dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil
kontruksi sosial yaitu kebiasaan yang tumbuh dan disepakati dalam masyarakat
dan dapat diubah sesuai perkembangan zaman. Sementara perbedaan organ biologis antara laki-laki dan perempuan terutama dari segi fisik tentu berbeda.
Laki-laki dalam kehidupan percintaan lebih mendominasi, seperti lebih mudah mengambil keputusan dalam segala hal, tetapi ada juga laki-laki yang lemah
dalam hal ini bukan lemah secara fisik tetapi, lemah secara sifat maksudnya laki- laki juga bisa sedih, putus asa dalam percintaan, padahal selama ini yang identik
mempunyai sifat lemah adalah perempuan, ternyata laki-laki juga mempunyai sifat itu, sebaliknya perempuan juga mempunyai sifat seperti laki-laki, seperti
perempuan juga bisa mengambil keputusan secara rasional tanpa mementingkan perasaannya.
www.cybersastra.net diakses pada tanggal 8 April pada pukul
19:34.
2.1.13 Musik sebagai Media Komunikasi
Musik dan lagu merupakan salah satu budaya manusia yang menarik diantara budaya-budaya manusia yang lain. Dari sisi psikologis humanistis, musik
atau lagu bisa menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam hasrat akan seni dan kreasi. Dari sisi sosial, lagu bisa disebut sebagai cermin dari tatanan
sosial yang ada dalam masyarakat saat lagu tersebut diciptakan. Dari sisi ekonomi, lagu merupakan sebuah komoditi yang sangat menguntungkan Rakhmat,
1993:19. Pada dasarnya musik dan lagu juga merupakan kegiatan komunikasi,
karena didalamnya terdapat proses penyampaian pesan dari si pencipta lagu tersebut kepada khalayak pendengarnya. Pesan yang terkandung dalam sebuah
lagu merupakan representasi dari pikiran atau perasaan dari si pencipta lagu
sebagai orang yang mengirim pesan. Pesan yang disampaikan biasanya bersumber dari frame of reference dan field of experience. Sedangkan frame of reference dan
field of experience seseorang itu terbentuk dari hasil interaksinya dengan
lingkungan sosial disekitarnya.
2.1.14 Pendekatan Semiotik