53
merupakan konsekuensi yang paling banyak dialami setelah melakukan perilaku seksual online.
Selain konsekuensi pada keadaan mental, konsekuensi pada relasi interpersonal pun cukup banyak disebutkan oleh partisipan FGD, baik
putera maupun puteri lihat tabel 10. Salah satu konsekuensi pada relasi interpersonal adalah unfollow. Unfollow merupakan suatu istilah dalam
media sosial Twitter. Istilah ini memiliki makna „memutuskan hubungan
pertemanan‟ di akun tersebut. Selain konsekuensi pada relasi interpersonal, terdapat juga kategori “menjadi korban kriminalitas, seperti
perampokan dan penculikan. Kategori ini hanya muncul di kelompok FGD remaja puteri
Kategori lain-lain berisi mengenai jawaban yang tidak jelas atau kurang spesifik, dan jawaban partisipan yang menjawab “tidak tahu”.
Jawaban kurang spesifik seperti : “anaknya menjadi rusak”, “biasa-biasa saja
sehingga tidak masalah”, dan lain-lain.
54
Tabel 10 Konsekuensi Berdasarkan FGD
No. Puteri
Putera 1.
Pengaruh pada keadaan mental Positif
Merasa lebih percaya diri p178,1 Menjadi lebih tahu tentang seks
L528-529,1 Senang p179,1, p204,1
Puas L516,1, L534,1, L549,1,L550,1
Bangga p176,1, p182,1 Merasa terhibur mengurangi stress
L553,1, L595,1, L599,1, L37,14
Senang L498,1, L509,1, L537,1 Bangga L545,1, L546,1,
Negatif
Kecanduanketagihan p184, 1 Kecanduanketagihan L34,14,
Malu p182,1 Jijik p163, 1, p181,1
Ilfeel p164,1, p177,1
2. Pengaruh pada intensi
pola pikir terganggup187,1 ingin mencoba melakukan p186,1,
p187,1 penasaranp185,1
3. Pengaruh pada perilaku seksual
menunjukkan perilaku yang anehp187,1
melakukan hubungan seksual L34,15
4. Menjadi korban tindakan
kriminalitas perampokanp130, 3-7, p167,2-4,
- penculikanp140,1
5. Pengaruh pada relasi interpersonal
di unfollow p181,1 mendapat temanL477,1
di follow p181,1 merasa tidak ketinggalan zaman
L535,1 jadi perbincangan orang lain p182, 1
konflik ortu-anak p193,1 6.
Lain-lain punya uang p202,1
pengisi waktu luang L551,1 terkena virus komputer p219,1
55
F. Pembahasan
1. Perilaku Seksual Online
Perilaku yang didapat dari penelitian ini dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu perilaku seksual online yang sifatnya non interaktif
dan interaktif. Variasi perilaku seksual online ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif dibandingkan pada perilaku seksual online yang
dinyatakan dalam penelitian Cooper et al 2001; 2002 , serta Sevcikova dan Konecny 2011.
Perilaku yang khas muncul dari penelitian ini adalah menjadi anggota dalam situs porno dan prostitusi di internet. Kemunculan dua
perilaku tersebut diduga karena kemudahan untuk mengakses situs porno dan konsekuensi ekonomi. Hal ini mungkin terjadi mengingat Indonesia
merupakan negara berkembang dan belum memiliki undang-undang yang kuat. Sementara itu, penelitian sebelumnya yang dilakukan di negara
Barat menemukan bahwa motivasi seorang melakukan perilaku seksual online karena ketidakmampuan mencari pasangan di dunia nyata atau
untuk mencari perhatian publik. Oleh karena itu, dua perilaku ini tidak muncul dipenelitian-penelitian sebelumnya.
Terkait dengan konsekuensi yang didapat pula, variasi perilaku seksual online yang ditemukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
seseorang melakukan perilaku seksual secara online bukan indikasi adiksi seksual seperti yang ditemukan pada penelitian-penelitian