10
penelitian sebelumnya lebih mengacu pada pornografi dan bukan pada perilaku menggunakan internet yang lebih spesifik.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang perilaku remaja yang dalam menggunakan internet kepada orang
tua, professional helper, dan pengambil kebijakan sehingga pihak- pihak tersebut mampu menjadi faktor protektif dengan
mengarahkan dan membuat kebijakan yang melindungi remaja dari dampak negatif internet. Hal ini juga berdasarkan kenyataan bahwa
banyak orang tua yang tidak mengetahui bahwa anaknya telah menjadi korban kejahatan seksual online dan bahwa kejahatan
seksual online rentan terjadi pada negara yang memiliki perundang- undangan yang belum kuat
Kejahatan seksual “online” mengancam, 2012
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran perilaku dan konsekuensi yang remaja rasakan sehingga remaja dapat berhati-
hati dalam menggunakan internet agar tidak mengalami konsekuensi negatif dari hal tersebut.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Internet
1. Definisi Online
Kata Online berasal dari bahasa Inggris yang dapat diartikan terhubung. Menurut kamus elektronika Inggris-Indonesia Wasito, 1997,
online berkaitan dengan kemampuan pengguna untuk berinteraksi dengan komputer.
B. Perilaku Seksual Online
1. Definisi Perilaku Seksual Online
Perilaku seksual online menurut Dew, Brubaker, dan Hays 2006 adalah segala perilaku dalam menggunakan internet untuk berbagai
aktivitas yang melibatkan aktivitas seksual, biasanya dalam bentuk teks, audio, dan gambar. Perilaku tersebut dapat berupa melihat dan
mengunduh material seksual secara online dan menggunakan internet untuk mencari pasangan seksual. Menurut Cooper dan Griffin dalam
Sevcikova Konecny, 2010 perilaku seksual online merupakan segala perilaku mengakses materi seksual untuk berbagai tujuan seperti hiburan,
eksplorasi, mencari dukungan sosial, dan mencari pasangan. Perilaku seksual di internet ini disebut juga sebagai cybersex dalam penelitian
Delmonico dan Miller 2003.