Bentuk Perilaku Seksual Online

44 adalah mencari istilah, namun ditemukan pula variasi perilaku seksual online. Oleh karena itu, peneliti melakukan analisis terhadap perilaku tersebut dan menggunakan perilaku tersebut sebagai tambahan data. Daftar variasi perilaku dalam tabel 7 di bawah ini merupakan gabungan hasil angket terbuka dan FGD. Peneliti mengkategorikan variasi perilaku tersebut menjadi 6 tema besar perilaku seksual online oleh remaja yang dibagi atas 2 jenis sifat perilaku tersebut, yaitu non-interaktif dan interaktif. Interaktif adalah perilaku timbal balik atau saling berkomunikasi, seperti chat sex. Sedangkan non-interaktif adalah perilaku seksual yang dilakukan sendiri, tanpa berkomunikasi, misalnya menonton video seksual Sevcikova Konecny, 2011. Variasi perilaku seksual online selengkapnya disajikan dalam dalam tabel 7. 45 Tabel 7 Perilaku Seksual Online No Perilaku Frekuensi perilaku N=476 non-interaktif A Terlibat konten seksualitas di internet 387 81.30 A.1. melihat videogambar pornografi 316 66.39 A.2. mengunduh konten seksual 30 6.30 A.3. membaca cerita tentang seksualitas cerpen, komik 24 5.04 A.4. mengakses konten seksualitas bersama partner 9 1.89 A.5. bermain game sex 8 1.68 A.6. menjadi anggota di situs porno B Mencari informasi terkait seksualitas di internet 10 2.10 B.1 mencari informasi terkait cara berhubungan seksual 7 1.47 B.2 mencari berita mengenai kejahatan seksual 2 0.42 B.3 mencari informasi mengenai kesehatan seksualitas 1 0.21 Interaktif C Sex online 23 4.83 C.1. chat sex 12 2.52 C.2. video sex 11 2.31 D Sexting 17 3.57 D.1. menyebarkan sharing video porno 7 1.47 D.2. mengunggah gambar erotis pribadi di internet 7 1.47 D.3. mengunggah foto pribadi demi mendapatkan uang 3 0.63 E Sexual text 5 1.05 E.1. menulis kata-kata vulgar di akun media sosial 5 1.05 E.2. flirting F Prostitusi di internet 3 0.63 F.1 mempromosikan diri dan menjual diri 3 0.63 G Lain-lain 31 6.51 G.1 perilaku online 15 3.15 G.2 perilaku online berisiko 11 2.31 G.3 tidak tahu 5 1.05 Total 476 100,00 = perilaku yang ditemukan dalam FGD 46 Berdasarkan tabel 7, perilaku yang paling besar terkait perilaku seksual online yang dilakukan oleh remaja adalah perilaku seksual online non-interaktif. Tema yang menyumbangkan cukup besar pada perilaku non-interaktif adalah terlibat konten seksual, dengan perilaku melihat videogambar pornografi. Perilaku ini juga merupakan perilaku yang paling banyak ditemukan pada FGD lihat tabel 8. Kategori lain yang termasuk terlibat konten seksual adalah mengunduh video pornografi untuk disimpan di telepon seluler atau folder di komputer, membuka situs-situs yang menyediakan alat-alat seks, seperti toys sex, membaca cerita pendek terkait hubungan seksual dan membaca komik- komik Jepang yang berkategori “Hentai” atau porno, mengakses pornografi bersama pasangan, bermain permainan di internet yang terkait seksualitas game sex dan menjadi anggota situs porno. Pada FGD, perilaku ini lebih banyak disebutkan oleh remaja putera lihat tabel 8. Perilaku seksual online non-interaktif berikutnya adalah mencari informasi terkait seksualitas di internet. Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui jenis informasi yang menjadi perhatian remaja terkait dengan seksual adalah informasi mengenai cara-cara untuk berhubungan seksual, informasi mengenai kejahatan seksual seperti pemerkosaan, pelecehan dan yang paling sedikit adalah informasi mengenai kesehatan seksual. Pada bagian perilaku seksual interaktif, dibagi atas empat tema yaitu sex online, sexting, sexual text dan prostitusi di internet. Sex online adalah melakukan hubungan seksual namun secara online. Biasanya lewat 47 chat atau video dengan menggunakan kamera web webcam. Bentuk perilaku ini sama seperti phone sex, di mana seseorang berfantasi sedang berhubungan seksual dengan pasangannya, dan menyampaikan perilaku seksual yang dilakukan melalui kata-kata di chat box atau dengan saling menunjukkan alat kelamin dan bagian-bagian intim lewat video. Perilaku berikut adalah sexting. Sexting dapat diartikan dua hal yaitu, seseorang mengirimkan gambar atau foto sensualerotik ke orang lain, atau seseorang mengirimkan pesan melalui pesan singkat yang terkait dengan seksual Ferguson, 2010. Dalam hal ini, sexting yang dimaksud adalah seseorang mengirimkan atau menerima, dan meneruskan gambar erotis entah itu foto pribadi maupun foto orang lain ke orang lain, biasanya melalui aplikasi “share gambar” di media sosial, smartphone, email, dan instan messaging Lounsbury, Mitchell, Finkelhor, 2011. Remaja juga melakukan perilaku seksual online dengan cara menulis status-status yang berkonten seksual. Peneliti menggunakan istilah sexual text sebagai istilah atas perilaku ini. Perilaku ini misalnya dari mengirim kata-kata bernada mesra dan menggoda flirting sampai kata- kata yang menggambarkan aktivitas seksual. Pada FGD, terlihat perbedaan remaja puteri dan putera atas perilaku ini. Remaja putera lebih menyebutkan perilaku menggoda flirting, sedangkan remaja putri menyebutkan menulis status berkonten seksual lihat tabel 8. Perilaku terakhir adalah perilaku prostitusi online. Walaupun perilaku ini hanya 0,63 dari keseluruhan variasi perilaku, dan tidak 48 ditemukan juga pada FGD, namun tetap menjadi perhatian bahwa perilaku ini ada. Yang dimaksud dengan prostitusi online adalah seseorang yang sengaja untuk menawarkan dan menjual diri untuk menjadi partner hubungan seksual, dengan cara online. Kategori lain-lain memiliki frekuensi yang cukup besar, yaitu sebanyak 6,51. Kategori lain-lain terdiri atas jawaban yang termasuk perilaku online yang tidak terkait seksualitas, perilaku online yang berisiko, seperti menerima pertemanan dari orang asing di media sosial, dan jawaban tidak tahu. 49 Tabel 8 Perilaku Seksual Online Berdasarkan FGD Puteri Putera Terlibat konten seksual di internet Mengunduh dan membuka gambar porno p35,2 Mengunduh dan membuka gambar porno L37,14 L40,2, L41, 11, L43, 11 Menonton videofilm porno p35,2, p40,2, p91,1 Menonton videofilm porno L40, 2 Membuka situs porno P28, 3, p36,1 Membuka situs porno L34,17, L 37,9, L43, 11, L47, 10 Menyimpan video porno di hp p97,2-3 Melakukan pencarian tentang situs porno L79, 1-4, L336,1-4 Membaca cerita porno L43,12, L193-199, L211,2 Mencari berita tentang masalah seksualitas L171,2-172,1 Menjadi anggota situs porno L243,1-2 Sex online Chat sex p123,1-2, p128, 1 Chat sex L291-292, L408,1 Sexting Mengunggah foto erotis pribadi di akun pribadi p61,1- 2, p67,1-2, p68, 1, p108-109, Mengunggah foto erotis pribadi di akun pribadi L448-449 Sexual text Menulis status mesum p79, 2- 4 3.1 flirting L285,1, L408, M, L116, 1 50

2. Bentuk Konsekuensi Perilaku Seksual Online

Remaja menyebutkan konsekuensi yang mereka terima setelah melakukan perilaku seksual online. Daftar konsekuensi yang ada pada tabel 9 merupakan hasil dari data angket dan FGD. Peneliti mengkategorikan konsekuensi menjadi 7 hal besar. Kategori tersebut dimulai dari konsekuensi yang dirasakan internal remaja hingga eksternal. Hasil dapat dilihat pada tabel 9. Dari tabel 9, terlihat bahwa perilaku seksual online paling besar berpengaruh pada keadaan mental remaja, yang meliputi konsekuensi negatif dan positif. Hal ini sejalan dengan temuan FGD lihat tabel 10 halaman 55. Perilaku seksual online juga dapat membuat seseorang berkeinginan melakukan perilaku seksual di dunia nyata sehingga para remaja juga menuliskan risiko atau konsekuensi dari perilaku seksual offline di dunia nyata seperti aborsi, hamil di luar nikah, terkena penyakit kelamin dan merasa kelelahan karena melakukan masturbasi. Lebih jauh lagi, perilaku seksual online juga berpengaruh pada menjadi performa akademik, relasi interpersonal dan menjadi korban kriminalitas. 51 Tabel 9 Bentuk Konsekuensi Perilaku Seksual Online