12
2. Jenis-jenis Perilaku Seksual Online
Penelitian mengenai perilaku seksual online telah ada sejak beberapa tahun yang lalu dan mayoritas menggunakan metode kuantitatif.
Meskipun demikian, jarang ditemukan jurnal penelitian perilaku seksual online yang menggunakan skala pengukuran perilaku seksual online yang
sama. Penelitian-penelitian tersebut memiliki variasi perilaku seksual online yang berbeda.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Dew et al. 2006 tentang perilaku seksual online pada pria yang telah menikah, menggunakan jenis
perilaku berikut untuk melihat perilaku seksual online: a.
Berbagi gambar seksual b.
Membeli material seksual c.
Mengunduh materi erotis d.
Diskusi mengenai seksualitas, dan e.
Mencari pasangan seksual Jenis perilaku ini walaupun hampir sama, namun agak berbeda
dengan perilaku yang digunakan pada penelitian Sevcikova et al 2011. Penelitian ini melihat keterkaitan antara pengalaman perilaku seksual
offline dengan perilaku seksual online. Peneliti membatasi perilaku seksual online yang interaktif dan non-interaktif. Perilaku seksual interaktif adalah
perilaku seksual online yang bertujuan untuk berkomunikasi dengan orang lain dan mendapatkan umpan balik dari perilaku tersebut. Sedangkan non
interaktif adalah perilaku seksual online yang tidak mendapatkan umpan
13
balik dari orang lain, misalnya melihat video seksual. Sevcikova dan Konecny 2011 hanya menggunakan perilaku seksual online yang
interaktif. Berikut jenis perilaku seksual online menurut Sevcikova et al 2011:
a. Mengakses informasi terkait dengan seksualitas di internet
b. Membicarakan hal seksual
c. Membicarakan tentang pengalaman seksual
d. Saling bertukar foto erotis
e. Berhubungan seksual di internet.
3. Motivasi Melakukan Perilaku Seksual Online
Motivasi seseorang melakukan perilaku seksual online telah menjadi fokus perhatian pada beberapa penelitian. Beberapa penelitian
perilaku seksual online menyebutkan bahwa alasan seseorang melakukan perilaku seksual adalah ketidakmampuan seseorang untuk melakukan hal
tersebut dengan pasangan romantisnya di dunia nyata atau tidak dapat menemukan pasangan seksual secara offline Carvalheira Gomes, 2003;
Dew et al. 2006. Penelitian yang dilakukan oleh Cooper et al. 2001 menemukan
bahwa alasan seseorang melakukan perilaku seksual online adalah untuk distraksi dari aktivitas rutin kehidupan. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Sevcikova dan Konecny 2011 menemukan bahwa remaja yang berpengalaman melakukan perilaku seksual secara offline cenderung