Pembahasan hasil kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan kontrol

3. Pembahasan hasil kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan kontrol

rosela Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok kontrol positif memiliki persen proteksi sebesar 71,83 ± 2,46 . Hasil ini memiliki perbedaan bermakna terhadap kontrol negatif. Kontrol negatif yaitu CMC Na 1 memiliki persen proteksi sebesar 0,00 ± 1,51. Hasil tersebut jauh lebih rendah dari kontrol positif. Hal ini menunjukkan bahwa CMC Na 1 sebagai agen pesuspensi ibuprofen tidak memberikan efek analgesik sama sekali. Kontrol positif memiliki persen proteksi ≥ 50 , yang menunjukkan bahwa ibuprofen telah memiliki efek analgesik. Maka dari itu ibuprofen 1 dengan dosis 26 mgkg BB mencit dapat digunakan sebagai kontrol metode dan pembanding terhadap senyawa uji dalam penelitian ini. Berdasarkan analisis terhadap kontrol negatif CMC 1 250 mgkg BB, ketiga kontrol rosela dosis I, II, dan III memiliki perbedaan bermakna terhadap kontrol negatif. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kontrol rosela memiliki persen proteksi, meski pada dosis I masih belum mencapai 50 persen proteksi. Dapat disimpulkan pula bahwa kandungan aktif dari infusa kelopak bunga rosela memiliki aktivitas analgesik. Kandungan aktif tersebut diduga adalah antosianin, yang merupakan kandungan terbesar yang memberi warna pada kelopak bunga rosela. Hasil analisis terhadap kontrol positif ibuprofen 26 mgkg BB menunjukkan bahwa kontrol rosela dosis I memiliki persen proteksi sebesar 21,13 ± 3,83, yang berbeda bermakna dengan kontrol positif 71,83 ± 2,46 . Hal ini menunjukkan bahwa infusa kelopak bunga rosela pada dosis I belum memiliki efek analgesik persen proteksi 50 . Sementara itu dosis II memiliki persen proteksi sebesar 52,58 ± 2 , sehingga dapat dikatakan bahwa infusa kelopak bunga rosela dosis II telah mulai memberi efek analgesik persen proteksi ≥ 50 . Persen proteksi yang dihasilkan memiliki perbedaan bermakna terhadap kontrol positif 71,83 ± 2,46 , sehingga dapat disimpulkan pada dosis II efek analgesik yang dihasilkan infusa kelopak bunga rosela belum mampu mengimbangi efek analgesik dari ibuprofen. Kelompok infusa kelopak bunga rosela dosis III memiliki persen proteksi 67,61 ± 3,00 yang telah memiliki efek analgesik pe rsen proteksi ≥ 50 . Persen proteksi yang dihasilkan memiliki perbedaan tidak bermakna terhadap kontrol positif 71,83 ± 2,46 . Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa infusa kelopak bunga rosela dosis III telah memiliki efek analgesik yang setara dengan efek analgesik ibuprofen. Jika dilihat di antara kelompok kontrol infusa kelopak bunga rosela dosis I, II, dan III, dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan persen proteksi seiring dengan peningkatan dosis. Selain itu, hasil uji Scheffe menunjukkan adanya perbedaan bermakna secara statistik di antara ketiga kelompok ini, yaitu antara kelompok dosis I dengan II, dosis II dengan III, dan dosis I dengan III. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dosis, semakin besar pula kandungan aktif di dalamnya, sehingga efek analgesik infusa kelopak bunga rosela semakin besar.

4. Pembahasan hasil kelompok praperlakuan rosela