Konsep Tentang Motivasi Landasan Teori .1 Manajemen Sumber Daya Manusia

3. cinta dan rasa memiliki meliputi kebutuhan akan cinta kasih rasa memiliki dan hubungan manusiawi. 4. penghargaan esteem needs meliputi kebutuhan untuk dihormati dihargai dan diseganioleh orang lain. 5. aktualisasi diri self actualization meliputi kebutuhan untuk berkembang, merasa terpenuhi dan untuk merealisasikan potensi seseorang. Dengan demikian dapat dikatakan apabila timbulnya perilaku seseorang pada suatu saat ditentukan oleh kebutuhan – kebutuhan yang dirasakan sangat penting bagi pegawai. Saedangkan menurut Moekijat teori motivasi didasarkan atas tingkat kebutuhan – kebutuhan pada tingkat bawah telah terpenuhi, maka akan diteruskan pada kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi.

2.1.2.4 Konsep Tentang Motivasi

Motivasi sebagai proses psikologis terjadi pada diri seorang dan dipengaruhi oeh beberapa faktor. faktor - faktor itu adalah faktor intrinsic dan ekstrinsik, faftor intrinsic seperti bawahan, tingkat pendidikan, pengalaman masa lampau masa depan. Faktor ekstrinsik meliputi linkungan kerja pemimpin dan kepemimpinannya dan sebagainya. Beberapa kondisi kerja diadakan terutama untuk tidak memuaskan para karyawan. Jika kondisi-kondisi itu ditingglkan tetapi kehadirannya tidak menguatkan motivasi mereka. Penyebab adanya ketidakpuasan itu disebut faktor hygiene atau faktor pemeliharaan tingkat kepuasan yang layak pada setiap karyawan. Kondisi-kondisi lain, terutama sesuatu untuk membentuk motivasi yang kuat dan kepuasan kerja yang tinggi. Kondisi ini dikenal sebagai factor motivator. Faktor motivasi atas faktor pemberi kepuasan teori-teori yang berhubungan langsung dengan kepuasan kerja adalah teori yang dikemukakan oloeh Frederich Hezberg yang dikenal dengan nama “ teori dua faktor dari pada kepuasan kerja “, yang ditulis oleh M Manulang 2001 : 80 yang terdiri dari faktor - faktor yang berperan sebagai motivasi terhadap pegawai yakni yang memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja dengan baik, terdiri dari : a. Keberhasilan b. Pekerjaan itu sendiri c. Pengakuan d. Tanggung jawab e. Pengembangan faktor yang mempengaruhi motivasi khusunya dalam organisasi pemerintahan, yaitu terdiri dari “ ciri-ciri pribadi seorang individual characteristic , tingkat dan jenis pekerjaan job characteristic serta lingkungan kerja. Ciri-ciri pribadi seseorang tersebut adalah minat, sikap dari kebutuhan seseorang yang dibawa dalam situasi kerja. Sedangkan tingkat dan jenis pekerjaan adalah seperti atribut dari tugas pegawai yang didapat meliputi besarnya tanggung jawab variasi tugas serta sejauh mana pekerjaan tersebut memberi kepuasan. Dari lingkungan kerja atau karakteristik situasi pekerjaan berupa faktor-faktor dalam lingkungan kerja misalnya : tinggi rendahnya perhatian pimpinan terhadap pelaksanaan tugas pegawai, semangat kerja dan sebagainya. Menurut M Manulang 2001 : 82 ada dua rangkaian kondisi yang mempengaruhi seseorang dalam pekerjaannya. Rangkauan kondisi yang pertama adalah faktor motivator dari dalam, sedangkan rangkaian kondisi yang kedua adalah factor pemeliharaan atau factor dari luar. a. Faktor motivator atau faktor dari dalam faktor – faktor inilah yang berpesan sebagai motivator atau faktor dari dalam terhadap pegawai, yakni yang mampu memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja dengan baik terdri dari : 1. Achievement keberhasilan pelaksanaan 2. Recognition pengakuan 3. The work it self tanggung jawab 4. Advancement pengembangan b. Faktor pemeliharaan atau faktor dari luar selanjutnya faktor kedua adalah faktor pemeliharaan atau faktor yang berasal dari luar yang dapat menimbulkan rasa tidak puas terhadap karyawan tersebut antara lain adalah : 1. Technical supervisor teknik supervise 2. Interpersonal hubungan antar pribadi 3. Company policy and administration kebijakan dan administrasi perusahaan Faktor pemeliharaan ini bukanlah bagian dari intrinsik dari suatu pekerjaan tetapi berkaitan dengan kondisi pekerjaan yang dilaksanakan. Manulang mengemukakan bahwa faktor pemeliharaan tidak mengakibatkan perubahan dalam kapasitas keluarga karyawan, tetapi hanya mencegah terjadinya kerugian dalam prestasi karyawan karena adanya penurunan prestasi kerja. Orang belum dapat mengharapkan factor kepuasan tercapai sebelum faktor ketidakpuasan dalam pekerjaan tersebut dapat dihilangkan dari pekerjaan, maka pimpinan harus melakukan tindakan yang termaksud dibawah ini : a. Supervise Pemimpin perusahaan harus memiliki kemampuan tentang cara mensupervisi dari segi teknis pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya atau memiliki kecakapan teknis yang sesuai dengan kebutuhan. b. Hubungan antar pribadi Menunjukkan hubungan perseorangan antara bawahannya dengan atasannya, dalam hal ini pemimpin haru memiliki kemampuan kemanusiaan yaitu kemampuan untuk bekerja didalam atau dengan kelompok, sehingga dapat membantu kerja sama dan mengkoordinsikan berbagai kegiatan. c. Kebijakan dan administrasi perusahaan Kebijakan perusahaan pada umumnya dibuat dalam bentuk tertulis dan pelaksanaan kebijakan tersebut dilakukan oleh masing-masing pemimpin didalam lingkungan yang lebih kecil. Disinilah peranan pemimpin agar mereka benar-benar direalisir dalam praktek dan dituntut untuk berbuat seadil- adilnya. d. Gaji Pada umumnya masing-masing pimpinan tidak dapat menentukansendiri skala gaji yang berlaku dalam unitnya. Namundemikian masing-masing pimpinan harus mempunyai kewajiban untuk menilai apabila jabatan-jabatan dibawah pengawasannya mendapat gaji sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan. e. Kondisi kerja Masing –masing pemimpin dapat berperan dalam berbagai hal agar keadaan bawahannya menjadi lebih baik, misalnya ruangan khusus bagi unitnya penerangan, perabot, suhu udara, dan kondisi fisik lainya. Wewenang tersebut memang tidak sepenuhnya ditantang masing-masing pemimpin namun dapat memperjuangkannya. Motivasi dapat ditafsirkan oleh setiap orang sesuai tempat dan keadaan daripada masing-masing orang tersebut, salah satu diantara pengguanaan istilah dan konsep motivasi adalah untuk diantara harapan dengan tujuan. Setiap orang dan organisasi ingin dapat mencapai sesuatu atau beberapa tujuan dalam kegiatan-kegiatannya satu tujuan biasanya ditampilkan oleh berbagai tanggapan yang ditentukan lebih lanjut oleh banyak faktor. Konsep lain dengan motivasi adalah suatu konsep yang biasanya diutarakan dengan istilah “needs“ atau kebutuhan dan istilah “incentive “ atau perangsang. Kedua istilah ini tak ubahnya seperti kedua sisi ini sebanding dengan hubungan konsep tujuan dan alat untuk mencapai tujuan. Perangsang atau intensif ini dapat dipandang sebagai alat untuk memenuhi atau memuaskan kebtuhan. Menurut Hadari N 2000 : 49 motivasi adalah suatu kondisi dimana kondisi tersebut dapat menyebabkan seseorang untuk menyadari kebutuhannya dan mendorong untuk melakukan suatu kegiatan. Menurut Kartono 2000 170 menyebutkan bahwa motivasi berasal dari kata motives dimana artinya adalah sebab, alasan dasar, pikiran dasar, gambaran dorongan bagi seseorang untuk berbuat, atau ide pokok yang berpengaruh besar terhadap tingkah laku manusia. Menurut Hadari N 2001 : 61 menyebutkan motivasi ekstrinsik adalah kondisi yang mendorong terjadinya suatu perubahan atau kegiatan itu sendiri. Factor luar yang menjadi motivasi ini antara lain berbentuk pemberian hadia insentif, pujian, paksaan sanksi atau hukuman situasi kerja yang menyenangkan merupakan suatu keinginan untuk menyenangkan orang lain.

2.1.2.5 Jenis Motivasi yang Diberikan Karyawan