Untuk mengetahui apakah model analisis tersebut cukup layak atau tidak digunakan dalam pembuktian selajutnya, maka perlu mengetahui R²
koefisien determinasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut : R² = JK Regresi …………… Sudjana, 2003 : 107
∑ y²
Keterangan :
R² = Koefisien Determinasi
JK = Jumlah Kuadrat
∑y² = jumlah kuadrat-kuadrat total direksi
3.4.2 Uji Hipotesis
3.4.2.1 Uji F
Untuk menguji pengaruh variabel bebas X secara simultan terhadap variabel terikat Y , digunakan Uji F, dengan prosedur
pengujian yaitu sebagai berikut : 1
H :
β
1
= β
1
= 0 X secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y .
H :
β
1
= β
1
≠ 0 X secara simultan berpengaruh singnifikan terhadap variabel terikat Y .
2 Tingkat Singnifikan yang digunakan adalah 0,05 dengan derajat
bebas df = n – k – 1 : k , dimana n = jumlah pengamatan dan k = jumlah variabel.
3 Menentukan nilai f
hitung
:
Fhitung = R
2
k Sugiyono, 2003:284 1 – R
2
n – k – 1 Keterangan :
Fhitung = F hasil perhitungan. R
2
= Koefisien determinasi. k = Jumlah variabel.
n = Jumlah sampel. Untuk mencari R
2
dapat digunakan rumus sebagai berikut :
R
2
= JK
regresi
Sugiyono, 2003 : 291 Σ y
2
Keterangan : R
2
= Koefisien determinan JK = Jumlah kuadrat regresi
Σy
2
= Jumlah kuadrat total karakteristik utama R
2
adalah : 0 ≤ R
2
≤ 1 Kriteria pengujian yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut :
1 Jika Fhitung Ftabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak yang
berarti secara simultan variabel independent X
1
, X
2
, X
3
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel independent Y .
2 Jika Fhitung
≥ Ftabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima yang berarti secara simultan variabel independent X
1
, X
2
, X
3
berpengaruh signifikan terhadap variabel independent Y .
3.4.2.2 Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Dimana langkah – langkah dalam uji t ini sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis yang akan diuji.
Ho : b
i
= 0, berarti besarnya pengaruh masing- masing variabel bebas X
1,
X
2
, X
3
terhadap variabel terikat Y secara parsial tidak nyata.
Hi : bi = 0, berarti besarnya pengaruhmasing-masing variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
terhadap variabel terikat Y secara parsial nyata.
2 Menentukan level of singnificance α sebesar 5 = 0,05.
3 menentukan t hitung : βi
t hitung = Sugiyono, 2003:298
Se
Keterangan : t hitung = t hasil perhitungan
βi = Koefisien regresi Se = Standart eror
Kriteria pengujian ynag digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut:
1. Jika t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak yang
berarti secara parsial variabel independent X
1
, X
2
, X
3
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel independent Y .
2. Jika t hitung –t tabel atau t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima yang berarti secara parsial variabel independent X
1
, X
2
, X
3
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel independent Y .
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Perusahaan
4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1921 dengan nama Jawatan Regie Garam, sebuah perusahan Belanda dan kemudian pemerintah
Indonesia mengambil alih perusahaan ini pada tahun 1945. Berdarasarkan UU No. 141952, perusahaan ini mengubah tatusnya
dari perusahaan garam menjadi perusahaan garam dan soda. Pada tahun 1961, Pemerintah Republik Indonesia memutuskan untuk membagi
perusahaan ini menjadi dua perusahaan yaitu PN Garam dan PN Soda. PN Garam mengawali operasinya sebagai satu-satunya perusahaan
yang secara khusus bergerak dalam bisnis garam berdasarkan UU No.131959. Perusahaan ini mengoperasikan 6enam ladang garam
memanfaatkan sinar surya di seluruh Indonesia dengan total produksi lebih dari 300.000 ton per tahun. Dua pabrik pemurnian garam memproduksi
garam dalam berbagai jenis kualitas. Secara bersamaan, ladang garam dan pabrik pengolahan garam memasok garam untuk berbagai macam kebutuhan
dari industri pengepakan dan garam beryodium sampai pada pengepakan garam untuk keprluan industri.