Pengertian Inflasi Dampak Inflasi

Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X 112

E. Inflasi dan Indeks Harga

1. Pengertian Inflasi

Inflasi merupakan proses kenaikan harga-harga umum secara terus- menerus. Inflasi akan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat, karena secara riil tingkat pendapatannya juga menurun. Misalnya, besarnya inflasi pada tahun yang bersangkutan naik sebesar 7, sementara pendapatan tetap, hal itu berarti secara riil pendapatan mengalami penurunan sebesar 7 yang akibatnya relatif akan menurunkan daya beli sebesar 5.

2. Jenis-Jenis Inflasi

Inflasi yang terjadi dapat dikelompokkan berdasarkan sifat, sebab terjadinya, dan berdasarkan asalnya.

a. Inflasi Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, inflasi dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu inflasi rendah, inflasi menengah, inflasi berat, dan inflasi sangat tinggi. 1 Inflasi Rendah Creeping Inflation Inflasi rendah creeping inflation yaitu inflasi yang besarnya kurang dari 10 per tahun. Inflasi ini dibutuhkan dalam ekonomi karena akan mendorong produsen untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa. 2 Inflasi Menengah Galloping Inflation Inflasi menengah galloping inflation yaitu inflasi yang besarnya antara 10–30 per tahun. Inflasi ini biasanya ditandai oleh naiknya harga-harga secara cepat dan relatif besar. Angka inflasi pada kondisi ini biasanya disebut inflasi 2 digit, misalnya 15, 20, dan 30. 3 Inflasi Berat High Inflation Inflasi berat high inflation yaitu inflasi yang besarnya antara 30–100 per tahun, misalnya inflasi yang terjadi pada pertengahan dekade 1960an yang mencapai 600. 4 Inflasi Sangat Tinggi Hyperinflation Inflasi sangat tinggi hyperinflation yaitu inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara drastis hingga mencapai 4 digit di atas 100. Pada kondisi ini, masyarakat tidak ingin lagi menyimpan uang, karena nilainya turun sangat tajam sehingga lebih baik ditukarkan dengan barang.

b. Inflasi Berdasarkan Sebabnya

Berdasarkan sebabnya, inflasi dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1 Demand Pull Inflation Inflasi ini terjadi sebagai akibat pengaruh permintaan yang tidak diimbangi oleh peningkatan jumlah penawaran produksi. Akibatnya, sesuai dengan hukum permintaan, jika permintaan banyak sementara penawaran tetap, harga akan naik. Jika hal ini berlangsung secara Fokus t Creeping inflation t Galloping inflation t High inflation t Hyperinflation t Demand full inflation t Cost push inflation t Domestic inflation t Imported inflation t PUUMFOFDLJOnBUJPO Diskusikanlah 5.1 1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari tiga orang laki-laki dan perempuan. 2. Carilah lima kelompok negara di Asia Tenggara berdasarkan tingkat pendapatan per kapita tertinggi menurut Bank Dunia. 3. Analisis kelima kelompok negara tersebut, mengenai faktor-faktor apa yang memengaruhi tinggi atau rendahnya pendapatan di masing-masing negara tersebut? kemudian presentasikan hasilnya di depan kelas. Inflasi yaitu proses kenaikan harga-harga umum yang dihitung berlawanan dari harga dasar daya beli. Inflation is a rise in the general level of prices as measured againts some baseline of purchasing power. Sumber: www.wikipedia.org Liputan Ekonomi Economic Report Di unduh dari : Bukupaket.com 113 Pendapatan Nasional dan Inflasi 2 Cost Push Inflation Inflasi ini disebabkan karena kenaikan biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan biaya input atau biaya faktor produksi. Akibat naiknya biaya faktor produksi, dua hal yang dapat dilakukan oleh produsen, yaitu langsung menaikkan harga produknya dengan jumlah penawaran yang sama atau harga produknya naik karena penurunan jumlah produksi. 3 Bottle Neck Inflation Inflasi ini dipicu oleh faktor penawaran supply atau faktor permintaan demand. Jika dikarenakan faktor penawaran maka persoalannya adalah sekalipun kapasitas yang ada sudah terpakai tetapi permintaannya masih banyak sehingga menimbulkan inflasi. Adapun inflasi karena faktor permintaan disebabkan adanya likuiditas yang lebih banyak, baik itu berasal dari sisi keuangan monetary atau akibat tingginya ekspektasi terhadap permintaan baru.

c. Inflasi Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, inflasi dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1 Inflasi yang berasal dari dalam negeri domestic inflation Inflasi ini timbul karena terjadinya defisit dalam pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara. Untuk mengatasinya, biasanya pemerintah melakukan kebijakan mencetak uang baru. 2 Inflasi yang berasal dari luar negeri imported inflation Inflasi ini timbul karena negara-negara yang menjadi mitra dagang suatu negara mengalami inflasi yang tinggi. Kenaikan harga-harga di luar negeri atau di negara-negara mitra dagang utama antara lain disebabkan melemahnya nilai tukar yang secara langsung maupun tidak langsung akan menimbulkan kenaikan biaya produksi di dalam negeri. Kenaikan biaya produksi biasanya akan disertai dengan kenaikan harga-harga barang.

3. Teori Inflasi

Terdapat tiga teori utama yang menerangkan mengenai inflasi, di antaranya sebagai berikut. Sumber: Warta Ekonomi, 30 Desember 2005 Jika terjadi inflasi yang berkepanjangan, untuk mengatasinya diperlukan adanya pembukaan kapasitas produksi baru dengan penambahan tenaga kerja baru. Gambar 5.5 Kompetensi Ekonomi Kemukakan menurut pendapata Anda, inflasi yang sering terjadi di Indonesia, apakah berasal dari dalam negeri atau luar negeri? Berikan alasannya. terus-menerus, akan mengakibatkan inflasi yang berkepanjangan. Oleh karena itu, untuk mengatasinya diperlukan adanya pembukaan kapasitas produksi baru dengan penambahan tenaga kerja baru. Di unduh dari : Bukupaket.com Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X 114 a. Teori Kuantitas Teori ini mengacu pada persamaan pertukaran dari Irving Fisher, yaitu MV=PT. Menurut teori ini, terdapat tiga penyebab naiknya harga barang secara umum yang cenderung akan mengarah pada inflasi, yaitu sebagai berikut. 1 Jika dalam perekonomian, jumlah uang beredar M dan transaksi barang produksi T relatif tetap, harga P akan naik jika sirkulasi uang atau kecepatan perpindahan uang V dari satu tangan ke tangan yang lain berlangsung cepat masyarakat terlalu konsumtif . 2 Jika dalam perekonomian, kecepatan perpindahan uang V dan transaksi barang produksi T tetap, kenaikan harga disebabkan oleh terlalu banyaknya uang yang dicetak dan diedarkan ke masyarakat. 3 Jika dalam perekonomian, kecepatan perpindahan uang V dan jumlah uang beredar M tetap, kenaikan harga disebabkan oleh turunnya transaksi barang produksi T secara nasional. Dengan demikian, persentase kenaikan harga hanya akan sebanding dengan kenaikan jumlah uang beredar atau sirkulasi uang, tetapi tidak terhadap jumlah produksi nasional.

b. Teori Keynes

Menurut teori ini, inflasi terjadi karena masyarakat hidup di luar batas kemampuan ekonominya. Teori ini memfokuskan bagaimana persaingan dalam mendapatkan penghasilan antargolongan masyarakat dapat menimbulkan permintaan agregat yang lebih besar daripada jumlah barang yang tersedia.

c. Teori Strukturalis

Teori ini disebut juga teori inflasi jangka panjang. Teori ini menyoroti sebab- sebab inflasi yang berasal dari kekakuan struktur ekonomi. Dengan demikian, pertambahan barang-barang produksi ini terlalu lambat dibanding dengan pertumbuhan kebutuhannya sehingga menaikkan harga bahan makanan dan kelangkaan devisa. Hal ini berakibat pada kenaikan harga- harga barang lain sehingga terjadi inflasi yang relatif berkepanjangan jika pembangunan sektor penghasil bahan pangan dan industri barang ekspor tidak ditambah.

4. Dampak Inflasi

Inflasi umumnya memberikan dampak yang kurang menguntungkan dalam perekonomian. Adapun dampak inflasi di antaranya sebagai berikut. a. Jika harga barang secara umum naik terus-menerus, masyarakat akan panik sehingga perekonomian tidak berjalan normal, karena di satu sisi masyarakat yang berlebihan uang akan memborong barang, sementara yang kekurangan uang tidak bisa membeli barang, akibatnya negara rentan terhadap segala macam kekacauan yang ditimbulkannya. b. Sebagai akibat dari kepanikan tersebut, masyarakat cenderung untuk menarik tabungan secara besar-besaran rush untuk membeli dan menumpuk barang, akibatnya bank kekurangan dana yang berdampak pada tutup atau bangkrut,serta rendahnya dana investasi yang tersedia. Figur Ekonomi Irving Fisher 1867–1947 Pakar ekonomi dari Yale University, Amerika Serikat. Pencipta konsep angka indeks sebagai peralatan analisis, teori kuantitas uang dan harga, serta teori tentang bunga. Dia menyatakan bahwa inflasi dan deflasi sebagai fenomena moneter. Bertambahnya atau berkurangnya peredaran uang M + M 1 memengaruhi tingkat harga. Di unduh dari : Bukupaket.com 115 Pendapatan Nasional dan Inflasi Sumber: Tempo, 15 – 21 Maret 2004 Inflasi mengakibatkan nasabah akan menarik uangnya di bank secara besar-besaran rush. Gambar 5.6 Sumber: Swa, 31 Agustus – 14 September 2005 Pada umumnya di negara berkembang sering terjadi inefisiensi dalam produksi. Mengapa demikian? Gambar 5.7 c. Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan kenai kan harga untuk memperbesar keuntungan dengan cara mempermainkan harga di pasar sehingga harga akan terus naik. d. Distribusi barang relatif tidak adil karena adanya penumpukkan dan konsentrasi produk pada daerah yang masyarakatnya dekat dengan sumber produksi serta masyarakatnya memiliki banyak uang. e. Tingkat pengangguran cenderung akan menurun karena masyarakat akan tergerak untuk melakukan kegiatan produksi dengan cara mendirikan atau membuka usaha. f. Jika inflasi berkepanjangan, produsen banyak yang bangkrut karena produknya relatif akan semakin mahal sehingga tidak ada yang mampu membeli. g. Masyarakat akan semakin selektif dalam mengonsumsi, produksi akan diusahakan seefisien mungkin dan konsumtifisme dapat ditekan.

5. Metode Perhitungan Inflasi