Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X
24
A. Perilaku Konsumen dan Perilaku Produsen
Abad ke–21 ini, perekonomian dunia telah mengalami perubahan yang luar biasa. Kegiatan ekonomi tidak hanya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan sendiri, tetapi juga ditujukan memenuhi kebutuhan yang ada di pasar. Di samping itu, dengan kemajuan ekonomi yang pesat, kegiatan
produksi telah mampu mengembangkan teknik produksi yang modern. Dengan demikian, produsen mampu memproduksi barang yang dibutuh-
kan masyarakat dalam jumlah banyak dengan kualitas yang baik. Barang tersebut tidak saja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat,
tetapi dijual ke berbagai wilayah, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Namun, tidak semua kebutuhan konsumen dapat dipenuhi. Hal ini dikarenakan terbatasnya sumber daya ekonomi dan teknologi. Di samping
itu, perusahaan dalam memproduksi barang juga mem pertimbangkan faktor keuntungan. Adanya motif dalam mendapatkan laba, perusahaan
cenderung melakukan usaha yang lebih dibutuhkan oleh konsumen, menggunakan teknik produksi yang paling efisien. Dengan demikian,
permintaan konsumen harus bertemu dengan yang ditawarkan oleh produsen perusahaan.
1. Perilaku Konsumen
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang harus melakukan pilihan. Pilihan tersebut harus dilakukan agar pemenuhan kebutuhan dapat mencapai
utilitas yang maksimal. Setiap orang berbeda dalam menentukan pilihannya. Sebagai contoh, apakah Anda akan sarapan pagi dengan
makan nasi atau makan roti? Setelah sarapan pagi, apakah Anda akan minum teh, kopi, susu, atau air putih? Pengambilan keputusan atas
berbagai pilihan yang ada akan membentuk pola perilaku konsumen.
Dalam teori perilaku konsumen, ada dua pendekatan yang digunakan, yaitu sebagai berikut.
a. Pendekatan Utilitas Kardinal Cardinal Approach
Pendekatan utilitas kardinal menyatakan bahwa utilitas dapat diukur secara langsung melalui angka-angka. Oleh karena itu, pendekatan ini disebut
juga dengan pendekatan kardinal cardinal approach.
Sumber: Tempo, 10 Juni 2001
Kompetensi Ekonomi
Ingatkah Anda apa yang dimaksud dengan konsumen dan produsen?
Kemudian apakah yang dimaksud dengan konsumsi dan produksi?
Uraikan konsep-konsep tersebut berdasarkan ilmu ekonomi yang
Anda peroleh di SMP.
Setiap perusahaan dalam memproduksi suatu barang
selalu mempertimbangkan bahan bakunya untuk
memperoleh laba keuntungan yang maksimal.
Gambar 2.1
Tajuk Ekonomi
Kata utilitas berasal dari bahasa Inggris, yaitu utility. Utilitas
memiliki satuan yang disebut util. Utilitas yang diperoleh konsumen
dalam mengonsumsi dapat berupa utilitas total total utility dan
utilitas marjinal marginal utility.
Di unduh dari : Bukupaket.com
25
Konsumen dan Produsen
Dalam pendekatan ini, digunakan konsep Total Utility TU dan Marginal Utility MU. Untuk memahami penerapan pendekatan utilitas
kardinal ini, misalnya setelah berolahraga, Anda akan merasa haus. Untuk menghilangkan rasa haus tersebut, Anda memutuskan untuk meminum
air dalam gelas. Kali pertama Anda meminum satu gelas air, Anda akan mendapatkan tingkat utilitas atau utilitas tertentu. Selanjutnya, Anda
meminum air dalam gelas yang kedua. Dengan mengonsumsi air dalam gelas kedua, total utilitas Anda akan meningkat karena air dalam gelas
kedua memberikan tambahan utilitas.
Demikian juga, jika Anda memutuskan untuk meminum air dalam gelas ketiga, nilai total utility akan bertambah karena air dalam gelas ketiga
memberikan tambahan utilitas. Tambahan utilitas ini disebut utilitas marjinal atau marginal utility . Sejalan dengan hukum utilitas marjinal
yang semakin berkurang the law of diminishing marginal utility, semakin banyak Anda mengonsumsi air, utilitas tambahan yang diperoleh dari
mengonsumsi air tersebut semakin berkurang. Utilitas marjinal yang semakin berkurang muncul dari kenyataan bahwa kenikmatan yang
Anda peroleh dari meminum air tersebut akan menurun sejalan dengan makin banyaknya air yang dikonsumsi. Dengan semakin berkurangnya
utilitas tambahan tersebut, utilitas total akan meningkat dengan laju yang semakin menurun. Nilai utilitas total akan maksimum pada saat
nilai utilitas marjinal sama dengan nol MU = 0.
Sumber: Tempo, 28 Februari–6 Maret 2005
1 Hukum Gossen I
Berdasarkan pola konsumsi manusia dalam mengonsumsi satu jenis barang untuk mencapai utilitas maksimum, lahirlah Hukum Gossen
I yang dikemukakan oleh Hermann Heinrich Gossen. Pada intinya, hukum ini menyatakan:
Tajuk Ekonomi
Konsep preferensi berkaitan dengan kemampuan konsumen
menyusun prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan.
Minimal ada dua sikap yang berkaitan dengan preferensi
konsumen, yaitu lebih suka prefer dan sama-sama disukai
indifference. Misalnya, ada dua barang X dan Y, konsumen
mengatakan X lebih disukai daripada Y X Y atau X
sama-sama disukai seperti Y X = Y. Tanpa sikap ini perilaku
konsumen sulit dianalisis.
”Jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi
setiap tambahan konsumsi satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang semakin kecil.”
Rasa haus, salah satunya dapat dirasakan setelah berolahraga.
Gambar 2.2
Di unduh dari : Bukupaket.com
Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X
26
Utilitas dari meminum air dapat dinyatakan dalam angka. Misalnya, pada saat Anda pertama kali minum, tingkat utilitas Anda baru mencapai
nilai 6 util. Selanjutnya, pada saat Anda meminum air dalam gelas kedua nilai tingkat utilitas Anda meningkat menjadi 11util. Demikian juga, pada saat Anda
meminum air dalam gelas ketiga nilai tingkat utilitas Anda naik lagi menjadi 15 util. Selanjutnya, secara berturut-turut untuk gelas keempat nilai tingkat
utilitasnya menjadi 18 util, untuk gelas kelima nilai tingkat utilitasnya menjadi 20 util, untuk gelas keenam nilai tingkat utilitasnya adalah 21util, untuk gelas
ketujuh juga nilai tingkat utilitasnya adalah 21 util. Apabila situasi tersebut digambarkan dalam tabel akan tampak sebagai berikut.
Utilitas Total dan Utilitas Marjinal
Kurva 2.1
Dari Tabel 2.1 terlihat bahwa utilitas total akan naik sejalan dengan kenaikan konsumsi air, tetapi laju kenaikannya yang semakin menurun. Tabel
2.1 juga memperlihatkan bahwa utilitas total dari mengonsumsi sejumlah air sama dengan jumlah seluruh utilitas marjinal yang diperoleh hingga
ke titik tertentu. Coba Anda perhatikan. Pada saat Anda mengonsumsi 4 gelas air minum, utilitas total adalah 18 util. Jumlah dari utilitas marjinal
hingga Anda mengonsumsi 4 gelas air minum adalah 6 + 5 + 4 + 3 = 18 util. Jadi, utilitas total adalah jumlah seluruh utilitas marjinal yang diperoleh
hingga ke titik tertentu. Jika data dari Tabel 2.1 dibuat kurva akan tampak sebagai berikut.
Kompetensi Ekonomi
Kapan konsumen akan mencapai utilitas maksimum saat
mengonsumsi satu jenis barang atau jasa? Deskripsikan berdasarkan
Tabel 2.1 dan Kurva 2.1.
Tabel 2.1
Utilitas Total dan Utilitas Marjinal Utilitas Marjinal
dalam Util
1 2
3 4
5 6
7 6
11 15
18 20
21 21
– 6
5 4
3 2
1
Jumlah Air yang Dikonsumsi
gelas Utilitas Total
dalam Util
TUMU
MU = 0 Gelas Air
21 20
18 15
11 6
Di unduh dari : Bukupaket.com
27
Konsumen dan Produsen
2 Hukum Gossen II
Tidak dapat dipungkiri, manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Manusia memiliki banyak kebutuhan, mulai kebutuhan yang
sangat penting sampai kebutuhan yang kurang atau tidak penting. Mulai dari kebutuhan primer sampai kebutuhan yang bersifat tersier. Untuk
itu, H.H. Gossen mengemukakan lagi teorinya, yang dikenal dengan hukum Gossen II, yang menyatakan:
Fokus
t Total Utility TU
t Marginal Utility MU
t The law of diminishing
marginal returns t
VLVNPTTFO t
VLVNPTTFO t
6UJMJUBTLBSEJOBM “Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis
barang dengan tingkat pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebut akan mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility
MU berbanding harga sama untuk semua barang yang dikonsumsinya.”
Contoh Tabel 2.1 tersebut menguraikan tentang seorang konsumen yang memaksimumkan utilitas dari satu barang air minum yang
dikonsumsinya. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap konsumen selalu mencoba mancapai utilitas maksimum dari berbagai jenis barang yang
dikonsumsinya. Seandainya harga setiap barang adalah sama, utilitas akan mencapai maksimum pada saat utilitas marjinal dari setiap barang adalah
sama. Sebagai contoh, Fatimah mengonsumsi 3 jenis barang yaitu X, Y, dan Z. Ternyata kuantitas X yang kedua, kuantitas Y yang ketiga, dan
kuantitas Z yang kelima, memberikan utilitas yang sama. Jadi, Fatimah akan mencapai utilitas maksimum pada saat mengonsumsi dua unit
barang X, tiga unit barang Y, dan lima unit barang Z. Secara ringkas, hal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
MU
X
= MU
Y
= MU
Z
Adapun untuk barang yang memiliki harga berbeda berlaku rumus sebagai berikut:
Keterangan: MU
X
= marginal utility barang X
MU
Y
= marginal utility barang Y
MU
Z
= marginal utility barang Z
P
X
= price harga barang X
P
Y
= price harga barang Y
P
Z
= price harga barang Z
Sebagai contoh, barang yang dikonsumsi Fatimah memiliki harga yang berbeda-beda, yaitu barang X harga per unit Rp500,00, barang Y harga per
unit Rp5.000,00, dan harga barang Z harga per unit Rp10.000,00. Utilitas maksimum akan dicapai oleh Fatimah jika setiap unit barang memberikan
utilitas marjinal yang sama untuk setiap rupiah yang dibelanjakan. Kondisi tersebut tercapai pada saat nilai MU barang X adalah 5, nilai MU barang Y
adalah 50, dan nilai MU barang Z adalah 100.
Dengan demikian, untuk mencapai utilitas maksimum dari berbagai barang yang dikonsumsi, seseorang harus mengatur konsumsinya sedemikian
rupa sehingga setiap unit barang memberikan utilitas marjinal yang sama untuk setiap rupiah yang dibelanjakan.
Hermann Heinrich Gossen
Gossen ialah orang yang kali pertama memperkenalkan hukum
tambahan utilitas yang semakin berkurang the law of diminishing
marginal utility. Gossen hidup pada masa 1810–1858. Pada 1854,
beliau menulis karya ilmiah yang berjudul Enwicklung der Gesetze
des Menschlichen Verkers und die Darausfliessenden Regeln fuer
Menschliches Handeln.
Karya ilmiah tersebut merupakan pendahulu dari pemikiran-
pemikiran yang dikembangkan oleh para pakar Neo-Klasik. Di
antara pemikiran-pemikiran beliau, terdapat dua pemikiran dasar yang
menonjol, yang dikenal dengan dua hukum Gossen yaitu Hukum
Gossen I dan Hukum Gossen II.
Sumber: Perkembangan Pemikiran Ekonomi, 1991
Figur Ekonomi
P
Y
MU
Y
P
Z
MU
Z
MU
X
P
X
= =
Di unduh dari : Bukupaket.com
Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X
28
Sumber: Tempo, 28 Februari–6 Maret 2005
Utilitas seseorang dalam berbelanja tidak dapat
dihitung, tetapi dapat dibandingkan pada waktu
yang sama.
Gambar 2.3
b. Pendekatan Utilitas Ordinal Ordinal Approach