Pendekatan Utilitas Ordinal Ordinal Approach

Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X 28 Sumber: Tempo, 28 Februari–6 Maret 2005 Utilitas seseorang dalam berbelanja tidak dapat dihitung, tetapi dapat dibandingkan pada waktu yang sama. Gambar 2.3

b. Pendekatan Utilitas Ordinal Ordinal Approach

Dewasa ini, para ahli ekonomi menolak gagasan tentang utilitas yang dapat diukur dengan angka-angka terhadap barang yang dikonsumsi sehari- hari. Kini telah dikembangkan pendekatan baru untuk menjelaskan prinsip memaksimumkan utilitas oleh seorang konsumen dengan pendapatan yang terbatas. Teori ini dikenal dengan teori utilitas ordinal, yang menyatakan bahwa utilitas tidak dapat dihitung, melainkan hanya dapat dibandingkan. Jadi, menurut teori ini yang berlaku adalah apakah seorang konsumen lebih menyukai kombinasi barang tertentu daripada kombinasi barang lainnya. Dalam teori utilitas ordinal digunakan pendekatan kurva utilitas sama indifference curve dan garis anggaran budget line. 1 Kurva Indiferen Indifference Curve Dalam teori ini terdapat asumsi yang menyatakan bahwa konsumen dapat memilih kombinasi konsumsi tanpa harus mengatakan bagaimana ia memilihnya. Sebagai contoh, Anda diberi kombinasi barang tertentu, misalnya 10 unit pakaian dan 8 unit buku. Kemudian, Anda diberi beberapa alternatif pilihan kombinasi barang dengan jumlah yang berbeda, misalnya 8 unit pakaian dan 10 unit buku. Jika Anda menilai alternatif yang diberikan yaitu berupa tambahan 2 unit buku lebih rendah daripada pengurangan 2 unit pakaian, Anda akan memilih kombinasi barang yang pertama. Anda menilai kedua kombinasi barang tersebut tidak berbeda atau indifferen. Setelah beberapa alternatif kombinasi barang diberikan, Anda memperoleh beberapa kombinasi barang yang Anda anggap indiferen. Dengan kata lain, kombinasi barang tersebut menurut Anda akan memberikan utilitas yang sama. Setiap kombinasi barang tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai berikut. Teori utilitas menyatakan utilitas barang dan jasa tertentu tidak bisa diukur dengan skala objektif, konsumen berwenang dalam memeringkat beberapa alternatif yang berbeda. Ordinal utility theory states that while the utility of a particular good and service cannot be measured using an objective scale, a consumer is capable of ranking different alternatives available. Sumber: http:en.wikipedia.org Liputan Ekonomi Economic Report Tabel 2.2 Pilihan Kombinasi Barang yang Memberikan Utilitas Utilitas yang Sama Buku A B C D E 20 10 8 5 4 4 8 10 16 20 Kombinasi Barang Pakaian Di unduh dari : Bukupaket.com 29 Konsumen dan Produsen Kurva Indiferen Kurva 2.2 Jika digambarkan dalam kurva, diperoleh kurva indiferen sebagai berikut. Tabel 2.2 dan Kurva 2.2 merupakan salah satu dari berbagai kemungkinan yang tak terhitung banyaknya. Pembuatan tabel dan kurva semacam ini dapat diulang sebanyak yang diperlukan. Misalnya, Anda dapat membuat tabel dan kurva yang menggambarkan kombinasi barang yang memberikan tingkat utilitas yang lebih besar kepada konsumen. Dalam hal ini, asumsinya adalah bahwa konsumen akan memperoleh tingkat utilitas yang lebih tinggi dengan menambah jumlah konsumsi kedua jenis barang. Penambahan konsumsi kedua barang tersebut akan menyebabkan pergeseran ke kanan atas. Hal ini, kurva indiferen akan semakin jauh dari titik nol. Dengan kata lain, semakin jauh kurva indiferen dari titik nol, semakin tinggi tingkat utilitas yang diberikan oleh kombinasi kedua barang. Himpunan dari beberapa kurva indiferen dinamakan peta indiferen indifference map. Sebagai contoh, Kurva 2.3 memperlihatkan kurva indiferen yang dikembangkan dari Kurva 2.2, yaitu sebagai berikut. Peta Indiferen Kurva 2.3 Jadi, kurva IC 2 menggambarkan tingkat utilitas yang lebih tinggi dibandingkan kurva IC 1 , kurva IC 3 lebih tinggi dibandingkan kurva IC 2 , dan seterusnya. Kurva indiferen adalah kurva yang menggambarkan kombinasi beberapa barang yang sama- sama disukai oleh konsumen, yaitu tidak ada pilihan untuk satu kombinasi dengan barang lain karena semuanya memiliki tingkat utilitas yang sama atau jumlah utilitas yang sama untuk konsumen. An indifference curve is a graph showing combinations of goods for which a consumer is indifferent, that is, it has no preference for one combination versus another, as they render the same level of satisfaction or the same amount of utility for the consumer. Sumber: http:en.wikipedia.org Liputan Ekonomi Economic Report K uantitas P akaian Kuantitas Buku 10 20 16 10 8 4 8 5 4 20 IC 1 IC 2 IC 3 IC 4 K uantitas P akaian Kuantitas Buku 10 20 16 10 8 4 8 5 4 20 Di unduh dari : Bukupaket.com Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X 30 2 Garis Anggaran Budget Line Konsumen yang memiliki pendapatan tetap dalam membelanjakan uangnya dihadapkan pada berbagai pilihan barang. Misalnya, Anda memiliki pendapatan tetap sebagai pelajar seperti kiriman uang dari orangtua Anda sebesar Rp500.000,00 dan uang tersebut Anda belikan pakaian dan buku pelajaran. Adapun harga pakaian adalah Rp20.000,00 per unit dan harga buku adalah Rp25.000,00 per unit. Anda akan menghabiskan uang yang ada untuk membeli pakaian dan buku. Anda dapat membelanjakan uang tersebut untuk membeli berbagai alternatif kombinasi pakaian dan buku. Jika seluruh uang yang ada dibelanjakan untuk membeli pakaian, Anda dapat membeli 25 potong pakaian. Adapun jika digunakan untuk membeli buku, Anda dapat membeli 20 buku. Beberapa kemungkinan dari kombinasi pakaian dan buku tersebut terlihat pada Tabel 2.3 berikut. Fokus t 6UJMJUBTPSEJOBM t Indifference curve t Budget line t Indifference map t ,FTFJNCBOHBOLPOTVNFO Berdasarkan Tabel 2.3, dapat digambarkan kurva garis anggaran yang berbentuk garis lurus. Kurva garis anggaran menunjukkan seluruh kombinasi dari kedua barang yang mungkin terjadi, sehingga seluruh pendapatan konsumen habis dibelanjakan. Dengan demikian, garis anggaran menggambarkan semua kombinasi barang-barang yang tersedia bagi rumah tangga pada penghasilan atau pendapatan tertentu dan pada harga barang-barang yang dibelinya. Garis Anggaran Kurva 2.4 Tabel 2.3 Pakaian Alternatif Kombinasi Pakaian dan Buku Buku 25 20 15 10 5 4 8 12 16 20 K uantitas P akaian Kuantitas Buku 25 25 20 20 15 15 10 10 5 5 Di unduh dari : Bukupaket.com 31 Konsumen dan Produsen Jika dilihat perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua macam, yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen tidak rasional. a Perilaku Konsumen Rasional Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut: 1 barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen; 2 barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen; 3 mutu barang terjamin; 4 harga sesuai dengan kemampuan konsumen. b Perilaku Konsumen tidak Rasional Suatu perilaku dalam mengonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegu naannya terlebih dahulu. Contohnya, yaitu: 1 tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik; 2 memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen; 3 ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon; 4 prestise atau gengsi.

2. Keseimbangan Konsumen