Mengasah Kemampuan Ekonomi untuk Kelas X
8
1. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam dapat dibedakan menjadi sumber daya alam yang dapat diperbarui renewable resources dan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui non renewable resources. Sumber daya alam yang dapat diperbarui sumber daya alam yang memiliki kemampuan
untuk mempertahankan atau mengganti diri reproduksi melalui proses alami atau dengan campur tangan manusia dan manajemen yang tepat.
Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sebagian besar tanaman dan hewan-hewan, air, dan udara. Adapun sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang tidak memiliki kemampuan untuk mempertahankan atau mengganti diri reproduksi
baik tanpa atau dengan campur tangan manusia. Sebagian besar dari sumber daya ini sedang dieksploitasi melebihi kemampuan pulihnya,
walaupun ada yang dapat digunakan berkali-kali seperti minyak bumi, mineral, dan kayu hutan tropis.
Sumber daya alam tersebut, terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui jika terus dieksploitasi lama kelamaan akan habis,
sedangkan kebutuhan manusia akan tetap ada. Sebagai contoh, menurut Lucky Sondakh, usaha pertambangan PT Freeport di Timika, Irian Jaya
dapat menghasilkan sekitar 45.000 kg emas per tahun, dan PT New Mount di Sulawesi Utara menghasilkan sekitar 10.000 kg emas per tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya alam adalah terbatas atau langka. Perlu diingat bahwa langka bukan berarti sedikit, tetapi adanya
ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia dan sumber daya yang tersedia. Contoh lain yang dialami sehari-hari adalah kebutuhan akan
minyak bumi, misalnya, berupa bensin dan minyak tanah. Di beberapa daerah di Indonesia sering terdengar di berita adanya kelangkaan bensin
dan minyak tanah, sehingga terjadi antrean panjang konsumen yang membutuhkannya. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya alam
berupa bensin dan minyak tanah adalah langka atau terbatas.
Sumber: Tempo,19 Februari 2006
PT Freeport merupakan salah satu perusahaan asing
yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia.
Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan
emas yang termasuk sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui.
Gambar 1.8
Fokus
t 4VNCFSEBZBBMBN t 4VNCFSEBZBNBOVTJB
t 4VNCFSEBZBNPEBM t 4VNCFSEBZBLFXJSBVTBIBBO
2. Sumber Daya Manusia
Dalam kegiatan ekonomi, sumber daya manusia merupakan faktor produksi paling penting karena berbagai macam pekerjaan dalam berbagai
tingkat keahlian, keterampilan, dan pengetahuan dilakukan oleh tenaga kerja. Adapun yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah semua orang
Di unduh dari : Bukupaket.com
9
Masalah Manusia di Bidang Ekonomi
yang bersedia dan sanggup untuk bekerja. Tenaga kerja meliputi mereka yang bekerja untuk upah atau gaji maupun mereka yang bekerja untuk
kepentingan diri sendiri.
Menurut Sadono Sukirno, jika dilihat dari tingkat keahlian dan
pendidikannya tenaga kerja dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau
berpendidikan rendah dan tidak memiliki keahlian dalam sesuatu bidang pekerjaan, seperti pembantu, kuli angkut, dan pesuruh.
b. Tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang memiliki keahlian dari pendidikan atau pengalaman kerja, seperti montir mobil, tukang
kayu, tukang memperbaiki TV dan radio. c. Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja yang memiliki pendidikan yang
tinggi dan ahli dalam bidang-bidang tertentu, seperti, dokter, akuntan, ahli ekonomi dan insinyur.
Dalam era globalisasi, suatu perusahaan akan sukses di pasar bebas, jika
perusahaan memiliki daya saing yang tinggi. Daya saing yang tinggi akan ditentukan oleh efisiensi yang tinggi. Selanjutnya, efisiensi yang tinggi
ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia tenaga kerja yang profesional dan terampil.
Di Indonesia dengan jumlah penduduk 222 juta jiwaberdasarka data Badan Pusat Statistik, 2005, masih belum memiliki sumber daya
manusia berkualitas yang mencukupi kebutuhan lapangan kerja. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keberadaan tenaga kerja yang ahli dan
profesional masih langka. Hal ini dapat dilihat banyak tenaga ahli asing yang bekerja di Indonesia. Banyak kebutuhan akan tenaga kerja yang
tidak terpenuhi karena tidak sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan. Hal ini menunjukkan adanya kelangkaan sumber daya manusia.
Sebaliknya, di negara-negara maju dan Timur Tengah terjadi kelangkaan tenaga kerja pada tingkat tenaga kerja kasar dan tenaga kerja
terampil. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mereka menggunakan tenaga kerja dari Asia hailand, Filipina, Indonesia, dan Vietnam. Hal
ini menunjukkan bahwa kelangkaan tenaga kerja dapat terjadi pada semua tingkat keahlian dan pendidikan bergantung pada tempat negara dan
waktu tertentu.
3. Sumber Daya Modal