10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dipaparkan mengenai kajian teori relevan yang mendasari bangunan konseptual penelitian ini yang meliputi: hakikat pendidikan
karakter, hakikat karakter mandiri, hakikat layanan bimbingan klasikal kolaboratif, hakikat metode experiential learning, hakikat bimbingan klasikal
kolaboratif dengan pendekatan experiential learning, hakikat remaja, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
A. Hakikat Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Kemendiknas dalam Wibowo, 2013 menerangkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-
nilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-
nilai tersebut dalam kehidupan dirinya sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.
Menurut Rahardjo dalam Salim, 2013 pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang holistik yang menghubungkan dimensi
moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik. Pendidikan karakter sebagai dasar bagi terbentuknya generasi yang berkualitas
yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan.
National Commision on Character Education dalam Yaumi, 2014 mendefinisikan pendidikan karakter adalah pendekatan apa saja
yang disengaja oleh personel sekolah, yang sering berhubungan dengan orang tua, anggota masyarakat, membantu peserta didik dan
remaja menjadi peduli, penuh prinsip, dan bertanggung jawab. Sementara itu, menurut Thomas Lickona dalam Yaumi, 2014
mendefinisikan pendidikan karakter adalah usaha yang disengaja untuk mengembangkan karakter yang baik berdasarkan nilai-nilai inti yang
baik untuk individu dan baik untuk masyarakat. Berdasarkan definisi dari para ahli di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa pendidikan karakter adalah pelaksanaan, praktek, tindakan seorang pendidik dalam suatu proses pendidikan dengan
tujuan untuk mendidik peserta didik agar mampu mengembangkan karakter yang luhur. Hasil dari proses pendidikan karakter diharapkan
mampu diaplikasikan kedalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik.
2. Tujuan Pendidikan Karakter
Menurut Kemendiknas 2010, tujuan dari pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan
seimbang sesuai dengan standar kompetensi lulus. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik SMP mampu secara mandiri
meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga
terwujud dalam perilaku sehari-hari.
3. Nilai-nilai Pendidikan Karakter