Upaya Peningkatan Karakter Mandiri

dan penciptaan kompetisi positif akan memperlancar perkembangan kemandirian remaja. d. Sistem Kehidupan di Masyarakat Sistem kehidupan masyarakat yang terlalu menekankan pentingnya tingkat struktur sosial, merasa kurang aman serta kurang menghargai potensi remaja dalam kegiatan produktif dapat menghambat kelancaran perkembangan kemandirian remaja. Sebaliknya, lingkungan masyarakat yang aman, menghargai ekspresi potensi remaja dalam bentuk berbagai kegiatan, akan merangsang dan mendorong perkembangan kemandirian remaja.

4. Upaya Peningkatan Karakter Mandiri

Karakter mandiri merupakan aspek psikologis yang dapat dikembangkan dengan memberikan pendidikan karakter di sekolah. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mengembangkan kemandirian siswa. Menurut Ali Asrori 2009 sejumlah upaya dapat dilakukan untuk mengembangkan kemandirian siswa, antara lain : a. Penciptaan partisipasi dan keterlibatan remaja dalam keluarga. Dapat diwujudkan dalam bentuk: 1 Saling menghargai antar anggota keluarga. 2 Keterlibatan dalam memecahkan masalah remaja atau keluarga. b. Penciptaan keterbukaan. Dapat diwujudkan dalam bentuk: 1 Toleransi terhadap perbedaan pendapat. 2 Memberikan alasan terhadap keputusan yang diambil bagi remaja. 3 Keterbukaan terhadap minat remaja. 4 Mengembangkan komitmen terhadap tugas remaja. 5 Kehadiran dan keakraban hubungan dengan remaja. c. Penciptaan kebebasan untuk mengekplorasi lingkungan. Dapat diujudkan dalam bentuk: 1 Mendorong rasa ingin tahu remaja. 2 Adanya jaminan rasa aman dan kebebasan untuk mengekplorasi lingkungan. 3 Adanya aturan tetapi tidak cenderung mengancam apabila ditaati. d. Penerimaan positif tanpa syarat. Dapat diwujudkan dalam bentuk: 1 Menerima kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri remaja. 2 Tidak membeda-bedakan remaja satu dengan yang lainnya. 3 Menghargai ekspresi potensi remaja dalam bentuk kegiatan produktif apa pun meskipun sebenarnya hasilnya kurang memuaskan. e. Empati terhadap remaja. Dapat diwujudkan dalam bentuk: 1 Memahami dan menghayati pikiran dan perasaan remaja. 2 Melihat berbagai persoalan remaja dengan menggunakan perspektif atau sudut pandang remaja. 3 Tidak mudah mencela karya remaja. f. Penciptaan kehangatan hubungan dengan remaja. Dapat diwujudkan dalam bentuk: 1 Interaksi secara akrab tetapi tetap saling menghargai. 2 Menambah frekuensi interaksi dan tidak bersikap dingin terhadap remaja. 3 Membangun suasana humor dan komunikas ringan dengan remaja.

C. Hakikat Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif

Dokumen yang terkait

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif (studi pra eksperimen pada siswa/i kelas VIII D SMP Negeri 1 Kejajar Wonosobo tahun ajaran 2015/2

0 0 192

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bela rasa (Compassion) : studi pra eksperimen pada siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakart

0 0 159

Efektivitas pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter peduli sosial (studi pra eksperimen pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 153

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter daya juang (Pra eksperimen pada siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun Ajaran 2014/2

0 0 155

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter kepemimpinan demokratis : studi pra eksperimen pada pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP

0 0 170

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152