E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui gambaran tingkat karakter mandiri siswa kelas VIII F SMP N 31 Purworejo tahun ajaran 20142015 sebelum dan sesudah
diberikan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.
2. Untuk mengetahui efektivitas implementasi pendidikan karakter
berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter mandiri siswa kelas
VIII F SMP N 31 Purworejo tahun ajaran 20142015 berdasarkan penilaian guru.
3. Untuk mengetahui efektivitas implementasi pendidikan karakter
berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter mandiri siswa kelas
VIII F SMP N 31 Purworejo tahun ajaran 20142015 berdasarkan penilaian siswa.
4. Untuk mengetahui signifikansi hasil implementasi pendidikan karakter
berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter mandiri siswa kelas
VIII F SMP N 31 Purworejo tahun ajaran 20142015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap muncul beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan di bidang bimbingan dan konseling terkait dengan tingkat karakter
mandiri sebelum dan sesudah diberikan bimbingan klasikal dan efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter mandiri.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan karakter mandiri dalam diri siswa.
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang bisa diterapkan dan dikembangkan dalam pelayanan bimbingan di
sekolah. c.
Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi dalam
memberikan pelayanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter
mandiri untuk penelitian selanjutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu: 1.
Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan terencana dalam mengetahui kebenaran atau kebaikan, mencintainya dan melakukannya
dalam kehidupan sehari-hari. 2.
Karakter mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan berbagai tugas maupun persoalan.
3. Bimbingan klasikal kolaboratif adalah kegiatan pelayanan bimbingan
yang diberikan guru BK secara tatap muka kepada semua siswa satu kelas dengan melibatkan guru mata pelajaran lain.
4. Experiential learning adalah sebuah proses pembelajaran dimana
siswa menggabungkan pengetahuan, keterampilan dan nilai melalui pengalaman-pengalaman langsung.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dipaparkan mengenai kajian teori relevan yang mendasari bangunan konseptual penelitian ini yang meliputi: hakikat pendidikan
karakter, hakikat karakter mandiri, hakikat layanan bimbingan klasikal kolaboratif, hakikat metode experiential learning, hakikat bimbingan klasikal
kolaboratif dengan pendekatan experiential learning, hakikat remaja, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
A. Hakikat Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Kemendiknas dalam Wibowo, 2013 menerangkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-
nilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-
nilai tersebut dalam kehidupan dirinya sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif, dan kreatif.
Menurut Rahardjo dalam Salim, 2013 pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang holistik yang menghubungkan dimensi
moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik. Pendidikan karakter sebagai dasar bagi terbentuknya generasi yang berkualitas
yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan.