47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Tingkat Karakter Mandiri Siswa Kelas VIII F SMP N 31
Purworejo Tahun Ajaran 20142015 Sebelum dan Sesudah Diberikan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential
Learning untuk Meningkatkan Karakter Mandiri
Tingkat karakter mandiri siswa kelas VIII F SMP N 31 Purworejo tahun ajaran 20142015 sebelum dan sesudah diberikan bimbingan
klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter mandiri tampak pada tabel 4.1 dan grafik 4.1
berikut ini:
Tabel 4.1 Kategorisasi Tingkat Karakter Mandiri Sebelum dan Sesudah diberikan
Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan Karakter Mandiri
Rentang Skor
Kategori Pretest
Posttest Selisih
F F
68 Sangat Tinggi
21 70
19 63,3
-2 -6,7
56-68 Tinggi
9 30
11 36,7
2 6,7
44-55 Sedang
32-43 Rendah
32 Sangat Rendah
Berdasarkan data tabel di atas, jika dilihat dalam bentuk grafik tampak pada halaman berikut:
Grafik 4.1 Grafik Tingkat Karakter Mandiri Sebelum dan Sesudah diberikan Bimbingan
Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan Karakter Mandiri
Tingkat karakter mandiri pada siswa kelas VIII F SMP N 31 Purworejo sebelum diberikan bimbingan klasikal kolaboratif dengan
pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter mandiri pre-test jika dilihat berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukkan
bahwa: a.
Ada 21 70 siswa kelas VIII F SMP N 31 Purworejo memiliki karakter mandiri pada kategori sangat tinggi.
b. Ada 9 30 siswa kelas VIII F SMP N 31 Purworejo memiliki
karakter mandiri pada kategori tinggi. c.
Tidak ada 0 siswa kelas VIII F SMP N 31 Purworejo memiliki karakter mandiri pada sedang, rendah, dan sangat rendah.
Tingkat karakter mandiri pada siswa kelas VIII F SMP N 31 Purworejo sebelum diberikan bimbingan klasikal kolaboratif dengan
pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter mandiri post-test jika dilihat berdasar tabel dan grafik di atas menunjukkan
bahwa: a.
Ada 19 63,3 siswa kelas VIII F SMP N 31 Purworejo memiliki karakter mandiri pada kategori sangat tinggi.
b. Ada 11 36,7 siswa kelas VIII F SMP N 31 Purworejo memiliki
karakter mandiri pada kategori tinggi. c.
Tidak ada 0 siswa kelas VIII F SMP N 31 Purworejo memiliki
karakter mandiri pada sedang, rendah, dan sangat rendah. 2.
Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential
Learning untuk Meningkatkan Karakter Mandiri Siswa Kelas VIII F SMP N 31 Purworejo Tahun Ajaran 20142015 berdasarkan
Penilaian Guru
Implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk
meningkatkan karakter mandiri dilihat keefektivitasan berdasarkan penilaian guru. Hasil validasi efektivitas program yang diisi oleh mitra
kolaboratif adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.2 Hasil Validasi Efektivitas Program oleh Mitra Kolaboratif
No Nilai Efektivitas Model
Peka Bila Bisa Kode Exl Guru
BK Guru
Pkn Guru
IPS Jumlah
Skor Rata-
rata
1. Desainrancangan lebih
operasional 3
2 2
7 2,33
2. Komprehensifkelengkapan
komponen 2
2 3
7 2,33
3. Kemudahan dalam
implementasipenerapan 3
3 2
8 2,66
4. Kepraktisan dalam pelaksanaan
3 2
2 7
2,33 5.
Sistematiskeruntutan langkah 3
2 2
7 2,33
6. Efektivitas pencapaian tujuan
2 2
2 6
2,00 7.
Kesesuaian dengan kebutuhan siswa
3 1
3 7
2,33 8.
Kesesuaian dengan karakteristik siswa
2 2
2 6
2.00 9.
Kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa
3 3
2 8
2,66 10.
Kesesuaian dengan nilai karakter yang ditanamkan
3 2
2 7
2,33 11.
Kemenarikannya bagi siswa 3
2 2
7 2,33
12. Kemudahan bagi siswa dalam
mengikuti kegiatan 3
2 2
7 2,33
13. Kebermanfaatan bagi peningkatan
karakter siswa 3
2 2
7 2,33
14. Kemudahan bagi siswa dalam
menangkap materi 3
3 2
8 2,66
15. Kekuatannya dalam memperbaiki
karakter siswa 3
3 2
8 2,66
16. Ketepatan strategimetode
penanaman karakter 2
3 2
7 2,33
17. Keberpihakan pada kearifan lokal
3 2
2 7
2,33 18.
Kemudahan dalam mengevaluasi proses
2 1
2 5
1,66 19.
Kemudahan dalam penilaian capaian hasil
2 2
2 6
2,00 20.
Menumbuhkan antusiaskeberkesanan bagi siswa
3 3
2 8
2,66 21.
Memotivasi siswa untuk terlibat aktif
3 3
2 8
2,66 22.
Menumbuhkan kreativitasinisiatif siswa
3 3
2 8
2,66 23.
Memunculkan keberanian siswa untuk tampil
3 3
2 8
2,66 24.
Menanamkan rasa hormat siswa thd guruteman
3 2
2 7
2,33 25.
Peningkatan keberanian siswa bertanggung jawab
3 3
2 8
2,66 26.
Penghargaan siswa terhadap temanorang lain
3 2
2 7
2,33 27.
Peningkatan kerja samakekompakan tim
3 2
2 7
2,33 28.
Mempererat rasa persaudaraanpersahabatan
3 2
2 7
2,33 29.
Ketaatan terhadap normaperaturanpetunjuk
3 2
2 7
2,33 30.
Memotivasi siswa untuk berusahadaya juang
3 2
2 7
2,33
31. Membangun
kepeduliankesetiakawanan 3
2 2
7 2,33
32. Kegembiraan siswa dalam
mengikuti kegiatan 3
3 2
8 2,66
33. Peningkatan keingintahuan siswa
2 3
2 7
2,33 34.
Mendorong siswa untuk berpendapatmerespon
3 3
2 8
2,66 35.
Peningkatan kesadaran siswa memperbaiki diri
3 2
2 7
2,33 36.
Mendorong siswa berrefleksi 3
2 2
7 2,33
37. Membuat hubungan guru-siswa
akrabhangatdekat 3
3 3
9 3.00
38. Mengatasi perilaku
negatiftrouble pada siswa 2
2 3
7 2,33
39. Membangkitkan keikhlasan siswa
untuk menolong 2
2 2
6 2,00
Tabel 4.3 Kategori Validasi Efektivitas Program oleh Mitra Kolaboratif
Kriteria Skor Kategori
Frekuensi 2,0
– 3,0 Sangat lebih baik
38 97,4
1,1 – 1,9
Lebih baik 1
2,5 1,0
Sedikit lebih baik
Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning
untuk meningkatkan karakter mandiri jika dilihat berdasarkan tabel 4.2 tentang hasil validasi efektivitas program oleh mitra kolaboratif
menunjukkan bahwa: a.
Terdapat 38 item 97,4 pada kategori sangat lebih baik. Artinya, dalam proses implementasi pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning berjalan sangat lebih baik pada aktivitas yang digambarkan
melalui item-item tersebut. Item tersebut diantaranya adalah: desainrancangan
lebih operasional,
komprehensifkelengkapan komponen, kemudahan dalam implementasipenerapan, kepraktisan
dalam pelaksanaan,
sistematiskeruntutan langkah,
efektivitas pencapaian tujuan, kesesuaian dengan kebutuhan siswa
b. Terdapat 1 item 2,5 pada kategori lebih baik. Artinya, dalam
proses implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning berjalan
lebih baik pada aktivitas yang digambarkan melalui item-item tersebut. Item tersebut adalah
kemudahan dalam mengevaluasi proses. Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa
program ini sangat lebih baik untuk diimplementasikan. Artinya, mitra kolaboratif menilai proses implementasi pendidikan karakter berbasis
layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning berjalan sangat lebih baik untuk meningkatkan karakter mandiri.
3. Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan