Pengertian Layanan Bimbingan Klasikal Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal Pengertian Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif

3 Tidak mudah mencela karya remaja. f. Penciptaan kehangatan hubungan dengan remaja. Dapat diwujudkan dalam bentuk: 1 Interaksi secara akrab tetapi tetap saling menghargai. 2 Menambah frekuensi interaksi dan tidak bersikap dingin terhadap remaja. 3 Membangun suasana humor dan komunikas ringan dengan remaja.

C. Hakikat Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif

1. Pengertian Layanan Bimbingan Klasikal

Depdiknas 2008 mengemukakan bahwa layanan bimbingan klasikal adalah salah satu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas secara terjadwal. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pemberian materi bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan dipandang bermanfaat bagi peserta didik itu sendiri. Sedangkan menurut Kemendikbud 2014 layanan bimbingan klasikal adalah bentuk kegiatan BK yang melayani sejumlah peserta didik dalam rombongan belajar satu kelas. Sedangkan menurut Winkel Hastuti 2004 menerangkan bahwa bimbingan klasikal merupakan layanan bimbingan yang dilaksanakan oleh guru BK kepada siswa lebih dari satu orang, baik kelompok agak besar atau sangat besar. Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa layanan bimbingan klasikal adalah kegiatan pelayanan bimbingan yang diberikan guru BK secara tatap muka kepada semua siswa satu kelas dapat berupa diskusi, permainan, dinamika kelompok. Dengan bimbingan klasikal ini diharapkan siswa dapat memperoleh manfaat yang didapatkan setelah mengikuti bimbingan.

2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal

Menurut Depdiknas 2008 tujuan bimbingan klasikal adalah untuk membantu siswa agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan layanan bimbingan klasikal dirumuskan sebagai upaya untuk membantu siswa agar : a. Memiliki kesadaran pemahaman tentang diri dan lingkungannya. b. Mampu mengembangkan keterampilan untuk mengdentifikasi tanggung jawab. c. Mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalah yang dihadapi siswa. d. Mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Pengertian Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif

ASCA Dollarhide, Collete. T Saginak, Kelli A, 2012: 164 menerangkan bahwa: “School counselors build effective teams by encouraging geniune collaboration among all school staff to work toward the common goals of equity, access, and academic success of every student.” Dalam pernyataan tersebut, terkandung makna bahwa guru BK berkolaborasi dengan seluruh staff di sekolah untuk bekerja bersama demi mencapai tujuan berupa keadilan, akses, dan kesuksesan akademik setiap siswa. Menurut Depdiknas 2008, program bimbingan akan berjalan secara efektif apabila didukung oleh semua pihak, yang dalam hal ini khususnya para guru mata pelajaran atau wali kelas. Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang siswa seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya, membantu memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. Aspek-aspek itu diantaranya: a. Menciptakan sekolah dengan iklim sosioemosional kelas yang kondusif bagi belajar siswa. b. Memahami karakteristik siswa yang unik dan beragam. c. Menandai siswa yang diduga bermasalah. d. Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial teaching. e. Mereferal mengalih tangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing. f. Memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja yang diminati siswa. g. Memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada siswa tentang dunia kerja tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja. h. Menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual hal ini penting, karena guru merupakan “figur central” bagi siswa. i. Memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran yang diberikannya secara efektif. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan klasikal kolaboratif merupakan kerjasama antara guru BK dengan guru mata pelajaran dalam membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang dimiliki. Dalam hal ini, guru BK dan guru mata pelajaran secara bersama-sama merencanakan program serta melaksanakan bimbingan klasikal.

4. Tahap-tahap Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif

Dokumen yang terkait

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif (studi pra eksperimen pada siswa/i kelas VIII D SMP Negeri 1 Kejajar Wonosobo tahun ajaran 2015/2

0 0 192

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bela rasa (Compassion) : studi pra eksperimen pada siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakart

0 0 159

Efektivitas pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter peduli sosial (studi pra eksperimen pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 153

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter daya juang (Pra eksperimen pada siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun Ajaran 2014/2

0 0 155

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter kepemimpinan demokratis : studi pra eksperimen pada pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP

0 0 170

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter proaktif

2 5 190

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bergaya hidup sehat

0 0 183

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152