2. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa form yang digunakan saat proses pengambilan data dari lembar rekam medis pasien. Form yang digunakan
memuat informasi subjektif dan objektif pasien selama menjalani rawat inap.
E. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 September sampai 21 Desember 2015 pada bagian Rekam Medis RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Jalan Kesehatan
No. 1 Sekip, Yogyakarta.
F. Tata Cara Penelitian
1. Persiapan
Penelitian ini dimulai dengan melakukan observasi untuk mencari informasi terkait jumlah pasien AIHA, perizinan, dan tata cara pengambilan data.
mengurus izin penelitian untuk dapat mengambil data di lokasi penelitian, yaitu pada bagian Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
2. Analisis Situasi
Analisis situasi merupakan pemastian data yang diambil telah memadahi untuk dilakukan evaluasi. Dilakukan dengan mengevaluasi data yang diambil dari
beberapa kasus. 3.
Pengambilan data a.
Penelusuran data dilakukan dengan melihat hasil print out dari bagian rekam medis sesuai kriteria inklusi dan eksklusi.
b. Pengambilan data dilakukan dengan menyalin data pada rekam medis
pasien yang meliputi identitas pasien, tanggal rawat inap, diagnosis, keluhan utama, status keluar rumah sakit, riwayat penyakit dan riwayat
penggunaan obat sebelumnya, hasil pemeriksaan, catatan keperawatan dan perkembangan pasien, terapi farmakologi pada pasien.
4. Pengolahan Data dan Analisis Hasil
Pengolahan data dilakukan secara deskriptif dengan memberikan gambaran karakteristik subjek penelitian, profil penggunaan obat pasien.
Pengolahan data secara evaluatif dilakukan dengan cara mengevaluasi DRPs pada penggunaan obat pasien AIHA
G. Tata Cara Analisis Hasil
1. Karakteristik Pasien
Analisis karakteristik pasien dilakukan dengan mengelompokkan usia pasien, jenis kelamin dan jenis AIHA. Penggolongan usia dewasa dibagi menjadi
2 kategori, yaitu masa dewasa awal 26-35 tahun dan masa dewasa akhir 36-45 tahun. Pengelompokan berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan.
Persentase masing-masing kelompok dapat dihitung menggunakan cara dibawah: Persentase =
2. Profil Pengobatan
Profil pengobatan ada 2, yaitu terapi farmakologi dan non-farmakologi. Persentase jenis terapi diperoleh dengan cara di bawah:
3. Evaluasi DRPs
Analisis dilakukan menggunakan metode SOAP kemudian dikelompokkan sesuai dengan jenis DRPs yang meliputi terapi obat yang tidak diperlukan
unnecessary drug related, perlu obat tambahan need for additional drug related, obat tidak efektif ineffective drug, dosis terlalu rendah Dosage too
low, efek samping obat adverse drug reaction, dan dosis terlalu tinggi dosage too high. Penelitian ini menggunakan pendekatan retrospektif, sehingga bagian
plan digantikan dengan recommendation. Analisis yang dilakukan bertujuan untuk memberikan rekomendasi atas masalah yang terjadi. Persentase temuan
DRPs dihitung dengan cara:
Persentase=
4. Penyajian Hasil Penelitian
Hasil penelitian ditunjukkan dengan karakteristik pasien AIHA usia dewasa, profil pengobatan, dan evaluasi Drug Related Problems DRPs diuraikan
secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel dan persentase. Persentase kejadian DRPs dapat dihitung dengan:
H. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian
Kesulitan yang dialami selama penelitian yaitu belum adanya guideline atau protokol resmi terkait terapi AIHA dengan tingkat kercayaan tinggi. Evaluasi
yang dilakukan peneliti berdasarkan review dan penelitian-penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan. AIHA merupakan penyakit yang cukup jarang
diderita sehingga belum banyak penelitian terkait penyakit ini. Selain itu terdapat beberapa rekam medis yang tidak ada, tidak lengkap atau sulit terbaca sehigga
peneliti mengalami kesulitan untuk mengevaluasi terapi yang diterima oleh pasien.
Kelemahan penelitian ini yaitu jumlah kasus yang dievaluasi hanya berjumlah 15 kasus, sehingga hal ini belum benar-benar mewakili atau
menggambarkan bagaimana penanganan penyakit AIHA secara umum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Pasien
1. Persentase Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari data yang diperoleh Gambar 9, terlihat bahwa kejadian AIHA lebih banyak terjadi pada jenis kelamin perempuan 93 dibandingkan laki-laki
7. Penelitian yang ada sebelumnya menyatakan bahwa AIHA pada orang dewasa memiliki perbandingan antara perempuan dengan laki-laki yaitu 2:1
Michel, 2011. AIHA cenderung lebih banyak dialami oleh wanita karena adanya hormon seks danatau sex linked gene inheritance yang mungkin menyebabkan
wanita lebih rentan terhadap penyakit autoimun Voskuhl, 2011. Hormon esterogen pada perempuan dapat merangsang produksi antibodi oleh sel B yang
dimungkinkan juga bertanggung jawab untuk terjadinya penyakit autoimun. Hormon androgen pada laki-laki umumnya bersifat imunosupresif sehingga dapat
menekan kemungkinan terjadinya proses autoreaktif Bratawidjaja dkk, 2012.
Gambar 9. Persentase Kasus AIHA Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode 2009-2014