Kasus 12 Kasus 13 Evaluasi Drug Related Problems DRPs

12. Kasus 12

Pasien merupakan seorang wanita berusia 38 tahun dengan berat badan 50 kg, datang dengan keluhan lemas sejak satu bulan sebelum masuk rumah sakit. Pemeriksaan darah pasien menunjukkan kadar Hb 5,3 gdL yang termasuk dalam kategori anemia berat World Health Organization, 2011, DCT + dan ICT +. Pasien menjalani rawat inap di rumah sakit selama 7 hari dan keluar dengan status membaik. Selama rawat inap pasien mendapatkan terapi metilprednisolon, pantoprazole, dan transfusi PRC. Pasien mendapatkan terapi metilprednisolon secara IV dengan dosis 375 mghari pada hari 1-4, dan 250 mghari pada hari 5-7. Pantoprazol diberikan untuk mengatasi peptik ulser dengan dosis 40 mghari. Dilakukan transfusi PRC pada hari 1-2 pasien rawat inap. Transfusi yang dilakukan sudah tepat karena kadar Hb awal pasien yaitu 5,3 gdL menjadi 7,4 gdL. Terapi yang dberikan sudah tepat, dapat dilihat dari kadar Hb dan Hct pasien yang menunjukkan peningkatan. Pada kasus ini ditemukan DRPs berupa dibutuhkan tambahan obat asam folat untuk mencegah anemia megaloblastik. Anemia megaloblastik dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan RDW diatas normal 47,2 fL dan MCV 100 fL Lu and Wu, 2004. Rekomendasi yang diberikan untuk pasien yaitu memberikan asam folat dengan dosis 1 mghari DeLoughery, 2013. Monitoring terhadap kadar Hb dan Hct pasien serta pemantauan terhadap efek samping metilprednisolon seperti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI peningkatan kadar gula darah pasien dan risiko osteopirosis yang mungkin terjadi pada penggunaan kortikosteroid jangka panjang.

13. Kasus 13

Pasien merupakan seorang wanita berusia 26 tahun dengan berat badan 67 kg, datang dengan keluhan lemas memberat sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Pemeriksaan darah pasien menunjukkan kadar Hb 3,2 gdL yang termasuk dalam kategori anemia berat World Health Organization, 2011, dan DCT +. Pasien menjalani rawat inap di rumah sakit selama 14 hari dan keluar dengan status membaik dan Hb 9 gdL. Selama rawat inap pasien mendapatkan terapi metilprednisolon, parasetamol, ranitidin, ceftriaxon, dan transfusi PRC. Pasien mendapatkan terapi metilprednisolon secara IV dengan dosis 500 mghari pada hari 1-6, kemudian dilanjutkan dengan pemberian secara oral pada hari ke 7-14 dengan dosis 32-16-0 mghari. Parasetamol diberikan untuk meredakan sakit kepala pasien yang ditunjukkan dari keluhan pasien selama rawat inap, diberikan pada hari 7-10 dan 12 dengan dosis 3x500 mghari. Ditemukan DRPs dosis kurang karena parasetamol yang diberikan belum dapat mengatasi keluhan pasien terkait sakit kepala, pada hari 13 dan 14 pasien masih mengeluh sakit kepala. Ranitidine digunakan untuk mengatasi tukak lambung karena penggunaan kortikosteroid, dosis yang diterima pasien pada hari 4-13 yaitu 100 mghari. keluhan pasien terkait nyeri perut dan tukak lambung belum dapat teratasi dilihat dari keluhan pasien selama pemberian terapi, sehingga dapat dikatakan dosis ranitidine kurang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pasien juga mendapatkan ceftriaxon pada hari 6-14 dengan dosis 1 gram12 jam, diduga pasien mengalami infeksi bakteri karena pemeriksaan netrofil pasien melebihi batas normal dan pemeriksaan WBC pasien pada hari ke-6 yaitu 15,1µ L rujukan: 3,6-11,0 µ L. Ceftriaxon merupakan antibiotik golongan sefalosporin generasi tiga yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri dengan dosis secara IV 2 gramhari Yellin, Hassett, Fernandes, Geib, Adeyi, Woods, et al, 2016. Dilakukan transfusi PRC pada hari 1 dan 7 pasien rawat inap. Transfusi yang dilakukan sudah tepat karena kadar Hb awal pasien yaitu 3,2 gdL menjadi 9,0 gdL Pada kasus ini juga ditemukan DRPs berupa dibutuhkan tambahan obat asam folat untuk mencegah anemia megaloblastik. Anemia megaloblastik dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan RDW diatas normal 83,1 fL dan MCV 100 fL Lu and Wu, 2004. Rekomendasi yang diberikan untuk pasien yaitu memberikan asam folat dengan dosis 1 mghari DeLoughery, 2013, penyesuaian dosis parasetamol untuk mengatasi sakit kepala 325-650 mg tiap 4-6 jam American Pharmacist Association, 2007, penyesuaian dosis ranitidin untuk mengatasi tukak lambung 50 mg tiap 6-8 jamhari Olivia, Partemi, Arena, De Giorgio, Colecchi, Fucci et al, 2008. Monitoring terhadap kadar Hb dan Hct pasien serta pemantauan terhadap efek sampingobat yang digunakan, khususnya metilprednisolon seperti peningkatan kadar gula darah pasien dan risiko osteopirosis yang mungkin terjadi pada penggunaan kortikosteroid jangka panjang.

14. Kasus 14

Dokumen yang terkait

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

2 39 174

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

1 17 174

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN GANGGUAN LAMBUNG DI INSTALASI RAWAT Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Gangguan Lambung di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2015.

0 2 12

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RS “Y” Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

4 37 21

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

0 7 13

Evaluasi Drug Related Problems (DRPS) pada pasien Autoimmune Hemolytic anemia (AIHA) dengan komplikasi Systemic Lupus Erythematosus (SLE) di instalasi rawat inap RSUP dr. Sardjito Yogyakarta periode tahun 2009-2014.

1 11 117

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien lansia dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) di instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014.

1 17 110

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) anak rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2009-2014.

1 9 161

Evaluasi drug related problems (DRPs) pada pasien anak dengue shock syndrome (DSS) di instalasi rawat inap RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 - USD Repository

1 1 98

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien asma pediatri rawat inap : studi kasus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2013 - USD Repository

0 0 141