Kasus 11 Evaluasi Drug Related Problems DRPs

yang rawat inap 5 hari yaitu ceftriaxon dengan dosis 1-2 gramhari atau moxifloxacin 400 mghari. Untuk pasien rawat inap selama 5-9 hari diberikan vancomycin saja atau dengan tambahan cefepime 2 gram tiap 12 jam Beardsley, Williamson, Johnson, Ohl, Karchmer, and Bowton, 2006.

11. Kasus 11

Pasien merupakan seorang wanita berusia 35 tahun dengan berat badan 36 kg, datang dengan keluhan lemas serta nafsu makan dan minum menurun. Pemeriksaan darah pasien menunjukkan kadar Hb 4,8 gdL yang termasuk dalam kategori anemia berat World Health Organization, 2011, DCT 4+ dan ICT 3+. Pasien menjalani rawat inap di rumah sakit selama 14 hari dan keluar dengan status membaik dan pemeriksaan Hb terakhir 9,5 gdL. Selama rawat inap pasien mendapatkan terapi metilprednisolon, parasetamol, lansoprazol, ceftazidim, gentamycin, dan transfusi PRC. Pasien mendapatkan terapi metilprednisolon secara IV dengan dosis 500 mghari pada hari 2-4, 375 mghari pada hari 5-6, dan 250 mghari pada hari 7-12. Parasetamol diberikan pada hari 2-13 dengan dosis 3x500 mghari untuk mengatasi pusing. Parasetamol sebagai analgesik digunakan untuk mengatasi pusing Warwick, 2008, dengan dosis yang dianjurkan yaitu 1950-3900 mghari American Pharmacist Association, 2007. Pemberian parasetamol sudah sesuai karena keluhan pasien terkait pusing tidak muncul kembali. Lansoprazol diberikan dengan dosis 1 x 30 mg pada hari 2, 3, dan 6 pasien rawat inap. Lansoprazol digunakan untuk mengatasi tukak lambung yang merupakan salah satu efek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI samping kortikosteroid, diberikan dengan dosis 30 mghari Bardhan, Ahlberg, Hislop, Lindholmer, Long, Morgan, et al, 1994. Pada hari 11-13 pasien diberikan ceftazidim dengan dosis 1 gram8 jam dan gentamycin dengan dosis 160 mg24 jam. Kedua antibiotik tersebut digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri Staphyllococcus aureus yang ditemukan pada pemeriksaan kultur bakteri pasien. Dilakukan transfusi PRC pada hari 1, 3, dan 4 pasien rawat inap. Transfusi yang dilakukan sudah tepat karena kadar Hb awal pasien yaitu 4,8 gdL dan terjadi peningkatan pada hari ke-3 pasien rawat inap menjadi 10,3 gdL. Terapi yang dberikan sudah tepat, dapat dilihat dari kadar Hb dan Hct pasien yang menunjukkan peningkatan. Pada kasus ini ditemukan DRPs berupa dibutuhkan tambahan obat asam folat untuk mencegah anemia megaloblastik. Anemia megaloblastik dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan RDW pasien diatas normal yaitu 36 fL rujukan: 11,5-14,5 fL dan MCV 100 fL Lu and Wu, 2004. Rekomendasi yang diberikan untuk pasien yaitu memberikan asam folat dengan dosis 1 mghari DeLoughery, 2013. Monitoring yang dilakukan terhadap kadar Hb dan Hct pasien serta pemantauan terhadap efek samping metilprednisolon seperti peningkatan kadar gula darah pasien dan risiko osteopirosis yang mungkin terjadi pada penggunaan kortikosteroid jangka panjang.

12. Kasus 12

Dokumen yang terkait

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

2 39 174

Analisa Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Rawat Inap Penyakit Ginjal Kronik dengan Penyakit Penyerta di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

1 17 174

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN GANGGUAN LAMBUNG DI INSTALASI RAWAT Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Gangguan Lambung di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tahun 2015.

0 2 12

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RS “Y” Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

4 37 21

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMs (DRPs) POTENSIAL PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)Potensial pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS "Y" Periode Tahun 2015.

0 7 13

Evaluasi Drug Related Problems (DRPS) pada pasien Autoimmune Hemolytic anemia (AIHA) dengan komplikasi Systemic Lupus Erythematosus (SLE) di instalasi rawat inap RSUP dr. Sardjito Yogyakarta periode tahun 2009-2014.

1 11 117

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien lansia dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) di instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014.

1 17 110

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) anak rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2009-2014.

1 9 161

Evaluasi drug related problems (DRPs) pada pasien anak dengue shock syndrome (DSS) di instalasi rawat inap RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 - USD Repository

1 1 98

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien asma pediatri rawat inap : studi kasus di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2013 - USD Repository

0 0 141