Interprestasi Hasil Analisis HASIL PENELITIAN
9 Menjawab pertanyaan dari
guru √
√
10 Melaksankan tes akhir
Post-test √
√
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran fiqih masih perlu ditingkatkan karena sebagian
besar siswa masih kurang aktif. Siswa masih banyak yang kurang memperhatikan penjelasan guru, pelaksanaan Think Pair Square masih
kurang dipahami siswa, komunikasi dan kerjasam siswa juga masih kurang.
2 Hasil observasi pada siklus I mengenai aktivitas guru dalam proses
pembelajran fiqih menggunakan model pembelajaran koopertatif teknik Think Pair Square dapat dilihat sebagi berikut.
Tabel : 4.7 AKTIVITAS GURU SIKLUS I
No Aspek yang Diobservasi
Keterangan Nilai
Ada Tidak
SB B
C K
SK 1
Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan
siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
√ √
2 Apersepsi
√ √
3 Membangkitkan minat
atau rasa ingintahu siswa motivasi
√ √
4 Menyampaikan tujuan
indikator yang ingin dicapai
√ √
5 Penggunaan media atau
alat pembelajaran yang sesuai dengan indicator
bahan ajar √
√
6 Menjelaskan langkah-
langkah pembelajaran kooperatif tipe TPS
√ √
7 Teknik menjelaskan
menyampaikan materi √
√
8 Pengelolaan kegiatan
pembelajaran dengan model kooperatif tipe TPS
√ √
9 Memberi bimbingan
kepada kelompok √
√
10 Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk berpikir
√ √
11 Pemberian kesempatan
kepada siswa untuk bertanya dan
mengungkapkan jawaban √
√
12 Mengamati kesulitan dan
kemajuan belajar siswa √
√
13 Keterampilan
menerangkan kembali atau √
√
menyimpulkan materi yang disampaikan
14 Keterampilan memberikan
kegiatan tindakan lanjut setelah penyampaian
materi √
√
15 Kemampuan memberi
evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan
indicator yang ingin dicapai
√ √
Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajran pada siklus I masih rendah. Hal ini terjadi karena guru kurang mengkondisikan
siswa dalam belajar, kurang membangkitkan motivasi dan antusiasme dalam belajar, kurang dalam penerapan pembelajaran Think Pair
Square serta kurang dalam mengamati kesulitan dan kemajuan siswa dalam belajar. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa guru belum terbiasa
menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada model pembelajaran kooperatif teknik Think Pair Square sehingga guru harus
beradaptasi dengan keadaan siswa dan kelas. d. Tahap Refleksi
Hasil refleksi pada siklus I ini, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam melaksanakan pembelajran dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Think Pair Square. Adapun kekurangan pada siklus I berdasarkan lembar observasi adalah sebagai berikut :
1 Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada model pembelajaran kooperatif teknik TPS sehingga guru harus
membiasakan dengan keadaan siswa dan suasana kelas 2 Guru kurang mengkondisikan siswa pada setiap langkah pembelajaran
pembelajaran kooperatif teknik TPS. Sehingga pembelajaran kooperatif teknik TPS kurang maksimal.
3 Kurangnya antusias siswa ketika pembelajaran pembelajaran kooperatif teknik TPS.
Berdasarkan hasil observasi, masih banyak yang harus diperbaiki dalam pemberian tindakan. Sehingga untuk memperbaiki siklus I dengan berbagai
kelemahanya maka pada siklus II perlu dibuat pengembangan perencanaan pemberian tindakan berdasarkan hasil refleksi siklus I.
2. Tindakan Sikus II Seperti pada siklus I, siklus II terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. a Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan pada siklus Ii ini lebih dikembangkan agar indikator keberhasilanya tercapai.
Perencanaan dimulai dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP mata pelajaran fiqih dengan sub materi jenis makanan minuman yang
halal dan haram serta manfaat dan bahaya menkonsumsi makanan minuman yang halal dan haram dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik
TPS, menyiapkan materi ajar, meyiapkan media pembelajaran, menyiapkan LKS, menyiapkan instrument tes hasil belajar, lembar observasi aktifitas
siswa, lembar aktifitas guru dan catatan lapangan. b Tahap Pelaksanaan
Proses pembelajaran siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 21 dan 28 April 2015.
1 Pertemuan pertama Sebelum proses pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa
bersama, mengecek kehadiran siswa kemudian melakukan apersepsi materi yang telah disampaikan pada siklus I. Selanjutnya guru memberikan soal
pretest kepada siswa untuk dikerjakan. Kemudian setelah siswa
mengerjakan soal pretest, guru menjelasakan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan hari itu, dan menjelaskan kembali model pembelajaran
kooperatif teknik Think Pair Square agar dalam pelasanaan pembelajaran siswa lebih paham dan mengerti teknik tersebut. Setelah itu dengan
menggunakan media gambar dalam power point tentang jenis makanan minuman yang halal dan haram, guru menjelaskan materi.
Kegiatan selanjutnya guru meminta siswa untuk berkumpul sesuai degan kemompok masing-masing, memberikan LKS kepada siswa agar
dicermati dulu pertanyaan yang ada dilalamnya. Kemudian guru mengarahkan mengerjakan soal dalam LKS tersebut, kemudian guru
memberi waktu kepada setiap siswa untuk memikirkan jawaban LKS itu sendiri-sendiri dengan menuliskan jawaban dikertas selembar. Setelah
beberapa menit guru menginstruksikan kepada setiap siswa agar berpasang dengan teman dalam keloompok tersebut, untuk mendiskusikan jawaban
dari soal dalam LKS. Setelah dirasa cukup, guru meninta agar kedua pasangan dalam kelompok saling bertemu untuk kembali mendiskusikan
soal dan menentukan jawabanya, dan dituliskan dalam kertas. Kegatiatan selanjutnya setelah semua kelompok menyelesaikan
LKS yang telah diberikan, guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, dan memberi kesempatan pada
kelompok lain untuk menanyakan atau menanggapi hasil presentasi. Setelah itu guru bersama siswa menyimpulkan jawaban dari soal tersebut.
Pada akhir pembelajaran, guru bersama siswa menyimulkan materi yang telah dipelajari kemudian menutup pelajaran dengan berdoa.
2 Pertemuan kedua Sebelum memulai proses pembelajaran guru mengajak siswa
untuk berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa kemudian menanyakan materi minggu lalu yang telah disampaikan sebelumnya, dilanjutkan
dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa dengan memberikan ice breaking agar lebih bersemangat mengikuti proses
pembelajaran. Pada tahap presentasi, guru menjelaskan materi pembelajaran,
dengan mengunakan media video tentang manfaat dan bahaya mengkonsumsi makanan minuman yang halal dan haram. Setelah itu guru
memberikan kesempatan bagi siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas. Kemudian setiap siswa diberi LKS untuk memikirkan jawaban dari
soal yang ada di dalamnya, kemudian mendiskusikan dengan temanya secara berpasang, dan saling berdiskusi kedua pasangan sehingga
membentuk kelompok yang terdiri dari 4 siswa. Kegiatan selanjutnya guru meminta agar perwakilan kelompok
mempresntasikan hasil diskusinya, dan kelompok lain bertanya dan menanggapi hasil presntasi. Setelah itu guru bersama siswa menyimpulkan
jawaban hasil diskusi atau soal dalam LKS. Pada akhir kegiatan pemeblajaran guru memberikan posttest dengan tujuan
untuk mengetahui penguasaan siswa pada materi yang telah dipelajari. c Tahap Observasi
Seperti halnya pada siklus I, pada tahap observasi ini peneliti melakukan observasi dengan menyiapkan lembar observasi yang terdiri dari
lembar observasi kativitas siswa, aktivitas guru dan catatan lapangan. 1 Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Think Pair Square pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel : 4.8 AKTIVITAS SIWA SIKLUS II
No Aspek yang Diobservasi
Keterangan Nilai
Ada Tidak
SB B
C K
SK 1
Melaksanakan tes awal Pre-Tes
√ √
2 Mendengarkan penjelasan
materi yang disampaikan oleh guru
√ √
3 Semangat dan antusias
mengikuti kegiatan pembelajaran
√ √
4 Komunikasi dan kerjasama
√ √
5 Aktif dalam diskusi
kelompok √
√
6 Aktif dalam mengajukan
pertanyaan √
√
7 Aktif mengungkapkan
pendapat √
√
8 Menjawab pertanyaan dari
guru √
√
9 Melaksankan tes akhir
Post-test √
√
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa aktifitas belajar siswa semakin meningkat dibanding dengan aktivitas siswa pada siklus I.
komunikasi dan kerjasama antar siswa maupun siswa dengan guru sangat baik. Dan diskusi kelompok setiap siswa ikut berpartisipasi dalam
menentukan jawaban. Serta baik sekali dalam menjawab pertanyaan dari guru.
2 Hasil observasi siklus II mengenai aktivitas guru dalam proses pembelajaran fiqih dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik
Think Pair Square dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel : 4.9 AKTIVITAS GURU SIKLUS II
No Aspek yang Diobservasi
Keterangan Nilai
Ada Tidak
SB B
C K
SK 1
Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa
untuk mengikuti proses pembelajaran
√ √
2 Apersepsi
√ √
3 Membangkitkan minat atau rasa
ingintahu siswa motivasi √
√
4 Menyampaikan tujuan indicator
yang ingin dicapai √
√
5 Penggunaan media atau alat
pembelajaran yang sesuai dengan indicator bahan ajar
√ √
6 Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran kooperatif tipe TPS √
√
7 Teknik menjelaskan
menyampaikan materi √
√
8 Pengelolaan kegiatan pembelajaran
dengan model kooperatif tipe TPS √
√
9 Memberi bimbingan kepada
kelompok √
√
10 Pemberian kesempatan kepada
siswa untuk berpikir √
√
11 Pemberian kesempatan kepada
siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawaban
√ √
12 Mengamati kesulitan dan kemajuan
belajar siswa √
√
13 Keterampilan menerangkan
kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan
√ √
14 Keterampilan memberikan kegiatan
tindakan lanjut setelah penyampaian materi
√ √
15 Kemampuan memberi evaluasi
pembelajaran yang sesuai dengan indicator yang ingin dicapai
√ √
Dilihat dari hasil observasi di atas guru telah dapat menjalankan pembelajaran sesuai dengan konsep yang telah dibuat sebelumnya. Guru
sudah dapat beradaptasi dengan siswa secara baik, dan guru membuat ruang kelas menjadi lebih kondusif dibandingkan dengan siklus
sebelumnya. d Refleksi
Berdasarkan observasi pada saat proses pembelajaran maka dapat disimpulkan keberhasilan yang dicapai pada siklus II adalah sebagai berikut :
1 Aktifitas guru semakin menigkat, guru mulai terbiasa menggunakan metode pembelajaran kooperatif teknik Think Pair Square.
2 Guru mampu meningkatkan suasana belajaran dalam kelas menjadi lebih aktif.
3 Aktifitas siswa meningkat karena dalam pembelajaran siswa dapat bekerja sama dalam mempelajari materi pembelajaran.
4 Siswa mengikuti langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif teknik Think Pair Square dengan baik.
5 Siswa lebih aktif dan antusias, lebih berani dan percaya diri dalam berdiskusi, bertanya maupun mengemukakan pendapat.