Teknik Pembelajaran Think Pair Square a. Hakikat Pembelajaran Think Pair Square

Gambar 2.1 Langakah-langkah Pembelajaran Think Pair Square Keterangan : S1,S2,S3,S4 – S16 = Siswa G = Guru = Interakasi Tahap I : Pendahuluan Guru membagi siswa dalam kelompok yang beranggotakan empat siswa. Guru memberikan tugas atau masalah tentang materi yang dibahas kepada setiap kelompok yang telah dibagi Tahap II: Think berpikir sendiri Setiap siswa memikirkan jawaban masing-masing dan mengerjakan secara mandiri tugas atau masalah yang telah diberikan guru, meskipun dalam kelompok ada empat siswa. Tahap III : Pair Berpasangan Guru meminta siswa agar berpasang-pasangan dengan seorang siswa yang ada dalam kelompok berempat, agar saling mendiskusikan ide- ide yang telah didapat setelah memikirkan sendiri. Tahap IV : Square Berempat Kedua pasangan dalam kelompok berempat saling bertemu dan saling berdiskusi. Setiap siswa berkesempatan mebagikan hasil kerja dan pemikiranya baik hasil sendiri, maupun hasil setelah berdiskusi pada tahap pair berpasangan.

3. Hasil Belajar a. Hakikat dan Urgensi Hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut Horward Kingsley sebagaimana yang telah dikutip oleh Nana membagi tiga macam hasil belajar, yaitu : a Keterampilan dan kebiasaan, b pengetahuan dan keterampilan, c sikap dan cita-cita. 22 Hasil belajar adalah suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk, yakni: Pertama peserta didik akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahannya atas perilaku yang diinginkan. Kedua, mereka mendapatkan perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik 22 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009, h. 22 setahap atau dua tahap sehingga timbul lagi kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan perilaku yang diinginkan. Kesinambungan tersebut merupakan dinamika proses belajar sepanjang hayat dan pendidikan yang berkesinambungan. 23 Menurut Benyamin Bloom sebagaimana dikutip Nana, hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah yaitu : 1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,sintesis,dan evauasi. 2 Ranah afektif berkenaan dengan sifat yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. 3 Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Yakni gerakan reflek, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. 24 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil atau kemampuan yang diperoleh atau dicapai oleh siswa yang diperlihatkannya setelah mereka menempuh pengalaman belajar. Hasil belajar diperoleh dari kegiatan penilaian dan yang diharapkan adanya perubahan tingkah laku.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Berikut faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar, diantaranya yaitu : 1 Faktor Internal 23 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009, h. 208 24 Nana Sudjana,op.cit, h.22 a Faktor Fisiologis Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan yang lemah dan capek, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya semua akan membantu dalam proses dan hasil belajar. b Faktor Psikologis Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi yang berbeda-beda. Beberapa faktor psikologis diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat, dan bakat, motif. Motivasi, kognitif dan daya nalar. 2 Faktor Eksternal a Faktor Lingkungan Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapat pula berupa lingkungan sosial. b Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Seperti kurikulum, sarana, fasilitas dan guru. 25

4. Pembelajaran Fiqih di MTs a. Hakikat dan Urgensi Pembelajaran Fiqih

Mata pelajaran fiqih adalah salah satu bagian dari Pendidikan Agama Islam yang mempelajari tentang Fiqih ibadah dan muamalah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam mulai dari ketentuan dan tata cara pelaksanaan taharah, shalat, puasa, zakat, sampai dengan pelaksanaan ibadah haji, 25 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta : PT. Gaung Persada Press, 2008, h. 32