Analisis Data Hasil Belajar

indikator keberhasilan ini belum tercapai, untuk itu peneliti melanjutkan ke siklus II untuk mencoba memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan terdapat di siklus I. Oleh sebab itu perlu adanya perbaikan-perbaikan dari kekurangan yang terdapat pada siklus I untuk kegiatan di siklus II, dan seterusnya. Data hasil belajar fiqih siswa berdasarkan hasil pretest dan posttest pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut, Tabel : 4.4 HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VIII H PADA SIKLUS II No Nama Pretest Posttest N-Gain Kriteria Ketercapaian KKM 78 1 Adha Maliki 70 100 1 Tinggi Tercapai 2 Adhin Abdallah Muhammad Sidik 60 80 0,5 Sedang Tercapai 3 Annisa Nabila Azmi 70 100 1 Tinggi Tercapai 4 Ashabri Vanya Yardan 70 100 1 Tinggi Tercapai 5 Ayisha Amana Rahma 60 90 0,75 Tinggi Tercapai 6 Daffa Tristan Firdaus 70 100 1 Tinggi Tercapai 7 Devon Athallah Tanreaji 70 100 1 Tinggi Tercapai 8 Dzikry Arkan Ramadhani F. H. 40 80 0,67 Sedang Tercapai 9 Fabian Roja Arraya 60 80 0,5 Sedang Tercapai 10 Indira Putiasari 70 100 1 Tinggi Tercapai 11 Jasmine Khairani 70 80 0,33 Rendah Tercapai 12 Karima Salsabila Ramadhina 70 100 1 Tinggi Tercapai 13 Khalila Rania Zahra 60 80 0,5 Sedang Tercapai 14 Kiara Umma Nareswari 70 90 0,66 Sedang Tercapai 15 Muhammad Rikza Hatta 70 100 1 Tinggi Tercapai 16 Muhammad Alfin Nur Hisyam 70 100 1 Tinggi Tercapai 17 Muhammad Radhian Pramadha P. 50 80 0,6 Sedang Tercapai 18 Muhammad Rifqi Harazi 70 100 1 Tinggi Tercapai 19 Muhammad Yafizham Rusman Noor 60 90 0,75 Tinggi Tercapai 20 Nabillah Andisi Pahlevi 40 80 0,67 Sedang Tercapai 21 Nadhifa Salsabila 60 90 0,75 Tinggi Tercapai 22 Naura Salma Nafia 60 90 0,75 Tinggi Tercapai 23 Niken Luthfiyya Arini 70 100 1 Tinggi Tercapai 24 Rahmah Khoirussyifa Nurdini 70 100 1 Tinggi Tercapai 25 Rasyad Jabbar Poncosewoyo 60 80 0,5 Sedang Tercapai 26 Ratu Fadila Atika 70 80 0,33 Rendah Tercapai Fadiat 27 Salwa Salsabiela Dihan 60 90 0,75 Tinggi Tercapai 28 Sasa Adisty Wibowo Putri 70 100 1 Tinggi Tercapai 29 Syafaqoh Intan Salma 70 100 1 Tinggi Tercapai 30 Thariq Widyansyah Hifni 60 90 0,75 Tinggi Tercapai 31 Yudhistira Raga Al Pasha 70 100 1 Tinggi Tercapai 32 Zildjian Sabila Ibrahim 60 90 0,75 Tinggi Tercapai JUMLAH 2050 2940 25,517 RATA-RATA 64,07 91,88 0,79 Hasil belajar fiqih siswa siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata- rata. Dari tabel di atas, dapat dilihat nilai paling rendah yang diperoleh siswa pada saat pretest adalah 40, sedang tertinggi pada saat pretest adalah 70 dan rata-rata nilai pretest pada siklus II yaitu 64,07. Nilai terendah pada saat postest sebesar 80, sedangkan posttest sebesar 100 dan rata-rata nilai postest yaitu 91,88. Dari tersebut kita bisa lihat semua hasil belajarnya meningkat. Untuk hasil balajar siklus II diperoleh rata-rata N-Gain sebesar 79. Nilai tersebut model cooperative learning dengan teknik think pair square dapat meningkatkan hasil belajar. Dengan demikian indikator keberhasilan peneitian ini sudah tercapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Think Pair Square dapat menigkatkan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada tiap siklus , maka data skor belajar siswa dianalisis dengann menggunakan N-Gain. Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah mengikuti kegiaan pembalajaran Tabel : 4.5 Skor Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Siklus I Dan Siklus II Siklus I Siklus II Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain 56,87 74,37 0,41 64,07 91,88 0,79 Berdasarkan tabel skor rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II tersebut dapat dilihat perbedaan yang nyata antara nilai rata-rata pretest siklus I dengan pretest II, rata-rata posttest siklus I dengan rata-rata posttest siklus II. Nilai rata-rata pretest pada siklus I adalah 56,87 sedangkan pretest pada siklus II rata- ratanya 64,07. Posttest pada siklus I rata-ratanya 74,37 sedang posttest pada siklus II 91,88. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari nilai nominal gain, yakni N-gain siklus I 0,41 dan N-gain siklus II 0,79. Pada siklus I rata-rata N-gain tergolong sedang kemudian meningkat menjadi N-Gain tinggi pada siklus II.

D. Interprestasi Hasil Analisis

Hasil penelitian akan diuraikan dalam beberapa tahapan yang berupa siklus- siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini pembelajran dilakukan dalam dua siklus. 1. Tindakan Siklus I Siklus I ini terdiri dari empat tahapan, yaitu perrencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, penjelasanya adalah sebagai berikut. a. Tahap perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti bersama guru yang juga mengajar mata pelajaran fiqih yang menjadi koloborator dan observer, merencanakan tindakan berdasarkan hasil identifikasi awal terhadap proses pembelajaran fiqih dalam rangka meningkatkan hasil belajar fiqih siswa. sebelum melakukan tindakan, pada tahap ini peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP mata pelajaran fiqih dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Square TPS, menyiapakan materi ajar, menyiapkan media pemebelakaran gamabar dan power point, menyiapkan LKS, meyiapkan instrumen tes hasil belajar, lembar observasi aktifitas siswa, lembar aktifitas guru, dan lembar catatan lapangan. b. Tahap pelaksanaan Proses pembelajaran siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 7 dan 14 April 2015. 1 Pertemuan pertama Peneliti yang bertindak sebagai guru sebelum proses pembelajaran mengajak siswa untuk berdoa bersama, memperkenalkan diri dan maksud mengadakan penelitian, menjelaskan tujuan pembelajaran dan teknik pemeblajaran Think Pair Square. Selanjunya guru memberikan soal pretest kepada siswa yang harus mereka kerjakan sebelum guru menjelaskan materi pembelajaran. Pretest diberikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Setelah itu guru menjelaskan materi pembelajaran tentang makanan dan minuman halal dan haram. Kegiatan berikutnya guru memberikan LKS kepada siswa untuk dijawab, setiap siswa memikirkan jawabanya masing-masing yang kemudian dipasangkan 2 orang siswa untuk mendiskusikan hasil jawaban mereka. Dan kemudian sepasang siswa tersebut berpasang dengan pasangan lain sehingga membuat kelompok yang terdiri dari 4 siswa, yang di dalam kelompok tersebut siswa saling mendiskusikan soal dalam LKS setelah mereka memikirkan jawabanya sendiri dan berpsangan. Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru bersama siswa meyimpulkan materi yang telah dipelajari kemudian menutup pembelajaran dengan berdoa. 2 Pertemuan Kedua Sebelum proses pembelajran dimulai guru mengajak siswa untuk berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa agar lebih bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Pada tahap penyampaian materi, guru menjelaskan pelajaran dengan menggunakan media gambar dalam power point serta video tentang manfaat makanan minuman halal dan bahaya mengkosumsi makanan minuman haram bagi tubuh manusia. Setelah itu guru memberi kesempatan bagi siswa bagi yang ingin bertanya kepada guru. Setelah itu siswa diberi LKS untuk dipikirkan sendiri jawabanya, kemudian berpasang 2 orang dengan siswa lain, dan berkumpul dengan kedua pasangan membentuk kelompok yang terdiri dari 4 siswa untuk mendiskusikan soal dalam LKS tersebut. Setelah melakukan diskusi dengan angota kelompoknya, perwakilan dari kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi dari kelompoknya, dan kelompok lain bisa menanggapi atau bertanya jika ada yang belum dipahami. Setelah itu guru peneliti bersama siswa dapat menyimpulkan pelajaran pada hari itu. Pada akhir kegiatan pembelajran guru memberikan posttest dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan siswa pada materi yang telah dipelajari. c. Tahap Observasi Pada tahap observasi, peneliti melakukan observasi dengan menyiapkan lembar observai yang terdiri dari lembar observasi aktivitas siswa, aktivitas guru, dan kativitass, catatan lapangan. 1 Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada siklus I dapat dilhat pada tabel berikut. Tabel : 4.6 AKTIVITAS SIWA SIKLUS I No Aspek yang Diobservasi Keterangan Nilai Ada Tidak SB B C K SK 1 Melaksanakan tes awal Pre-Tes √ √ 2 Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru √ √ 3 Semangat dan antusias mengikuti kegiatan pembelajaran √ √ 4 Penerapan Think Pair Square √ √ 5 Komunikasi dan kerjasama √ √ 6 Aktif dalam diskusi kelompok √ √ 7 Aktif dalam mengajukan pertanyaan √ √ 8 Aktif mengungkapkan pendapat √ √ 9 Menjawab pertanyaan dari guru √ √ 10 Melaksankan tes akhir Post-test √ √ Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran fiqih masih perlu ditingkatkan karena sebagian besar siswa masih kurang aktif. Siswa masih banyak yang kurang memperhatikan penjelasan guru, pelaksanaan Think Pair Square masih kurang dipahami siswa, komunikasi dan kerjasam siswa juga masih kurang. 2 Hasil observasi pada siklus I mengenai aktivitas guru dalam proses pembelajran fiqih menggunakan model pembelajaran koopertatif teknik Think Pair Square dapat dilihat sebagi berikut. Tabel : 4.7 AKTIVITAS GURU SIKLUS I No Aspek yang Diobservasi Keterangan Nilai Ada Tidak SB B C K SK 1 Mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran √ √ 2 Apersepsi √ √ 3 Membangkitkan minat atau rasa ingintahu siswa motivasi √ √