P = Keterangan :
P : Tingkat kesukaran soal
B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : jumlah seluruh siswa peserta test
Kriteria Kesukaran 0,0 - 0,25
: Sukar 0,26 - 0,75
: Sedang 0,76 – 1,00
: Mudah 4. Daya pembeda
Rumus untuk menganalisis daya pembeda adalah: =
Keterangan : DP
: daya pembeda BA
: jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok atas
BB : jumlah siswa yang menjawab benar pada butir bawah
JA : banyaknya siswa pada kelompok atas
JB : banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria soal-soal berdasarkan daya pembeda sebagai berikut : 0,00 ≤ DP ≤ 0,20 daya pembedanya jelek.
0,21 ≤ DP ≤ 0,40 daya pembedanya cukup 0,41 ≤ DP ≤ 0,70 daya pemebdanya baik
0,71 ≤ DP ≤ 1,00 daya pebedanya baik sekali
K. Teknik Analisis Data dan Interprestasi Data
Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu peneliti memberi uraian mengenai hasil penelitian. Manganalisis data
merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti,
tetapi juga orang yang ingin mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan
siswa, kegiatan guru, kegiatan proses pembelajaran, dan catatan lapangan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif teknik TPS.
Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau penguasaan konsep menggunakan analisis deskritif dari setiap siklus
menggunakan gain skor. Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan
konsep siswa setelah pembelajaran yang dilakukan guru. Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan Normalizet Gain.
N – Gain =
Dengan katagori: G tinggi
: nilai g 0,70 G sedang
: 0,70 g 0,30 G sedang
: nilai g 0,30
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Sebagaimana yang telah dikemukakan di awal, bahwa penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas PTK yang memiliki tahapan-
tahapan dalam siklusnya. Tahapan tersebut meliputi perencanaan
planning, tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting. Sedangkan prosedur pelaksanaan perbaikan apabila setelah
tindakan siklus I selesai dilakukan dan belum terjadi peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan
selanjutnya pada siklus II sebagai perbaikan pembelajaran. Jika hasil penelitian telah mencukupi indikator keberhasilan maka dicukupkan dan
dianggap penelitian tindakan kelas berhasil dilaksanakan.