Faktor Sumber Daya Perangkat Kerja Faktor Sumber Daya Pembiayaan

Untuk menutupi kekurangan dari anggota BPSK Kota Tebing Tinggi yang memiliki latar belakang non Sarjana Hukum, dirahapkan BPSK Kota tebing Tinggi berusaha untuk melakukan pelatihan teknis dan fungsional di bidang Perlindungan Konsumen, khususnya Hukum Acara dan Perlindungan Konsumen, atau melakukan kunjungan kerja ke BPSK KabupatenKota yang lebih sudah terlebih dahulu terbentuk, agar memiliki pengetahuan yang lebih dalam tugasnya melindungi hak – hak konsumen.

2. Faktor Sumber Daya Perangkat Kerja

Perangkat kerja atau lazim disebut prasarana dan sarana, merupakan salah satu faktor penentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. BPSK Kota Tebing Tinggi pada saat memiliki perangkat kerja atau prasarana dan sarana yang sangat tidak memadai, sebagaimana tertuang pada Bab III penelitian ini. Gedung yang ditempati sebagai prasarana BPSK Kota Tebing Tinggi bukan milik asset sendiri, akan tetapi menumpang pada bagian gedung Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tebing Tinggi dengan luas gedung hanya 40 m 2 . Meja dan kursi kerja serta komputer juga masih merupakan asset Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tebing Tinggi. BPSK Kota Tebing Tinggi pada kenyataannya sudah diberikan sebuah kantor yang bisa digunakan untuk menjadi ruangan persidangan oleh dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tebing Tinggi, agar BPSK Kota Tebing Tinggi bisa lebih leluasa dalam melakukan persidangan. Namun, infrastruktrur yang ada pada bangunan itu juga masih sangat minim dan tidak memiliki anggaran untuk memperbaikinya, sehingga BPSK memilih untuk menumpang di bangunan kantor Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan. BPSK kota Tebing Tinggi diharapkan agar memberikan permohonan penambahan Anggaran kepada Pemerintahan Kota Tebing Tinggi, agar dapat meminta penambahan pada sarana dan prasarana yang lebih memadai.

3. Faktor Sumber Daya Pembiayaan

Selain sumber daya manusia dan perangkat kerja, anggaran yang merupakan sumber daya pembiayaan juga merupakan faktor yang sangat penting dalam setiap kegiatan suatu organisasi atau lembaga. Sejak terbentuk pada tahun 2011, BPSK Kota Tebing Tinggi memiliki alokasi anggaran yang sangat kecil. Alokasi anggaran belanja BPSK Kota Tebing Tinggi sejak tahun 2011 sd 2015 ini sebagaimana tertuang pada Bab III penelitian ini masih merupakan bagian dari Belanja Langsung Daftar Pelaksanaan Anggaran DPA Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tebing Tinggi. Belanja Langsung yang dianggarkan tersebut hanya mampu untuk membayar honor Anggota dan Tenaga Sekretariat serta Alat Tulis Kantor ATK BPSK Kota Tebing Tinggi. Jumlah alokasi anggaran yang diberikan oleh Pemerintah Kota Tebing Tinggi sebagaimana yang telah diuraikan pada Bab III terdahulu. Ir. Iboy Hutapea selaku Ketua BPSK Kota Tebing Tinggi mengatakan bahwa : Seharusnya mengingat begitu luas dan kompleksnya permasalahan perindustrian dan perdagangan, BPSK Kota Tebing Tinggi mampu menyelesaikan persengketaan yang mungkin muncul antara pelaku usaha dengan konsumen, namun dari segi jumlah personil, BPSK kota Tebing Tinggi masih beranggotakan 9 orang majelis, seharusnya sudah diisi oleh 15 orang majelis, namun karena terbatasnya anggaran, masih di gunakan 9 orang majelis, jika tetap berlanjut sepeti ini, BPSK Kota Tebing Tinggi akan kewalahan menghadapi sengketa – sengketa, namun sekarang masih di usahaan untuk mengoptimalkan anggota yang sudah ada. 10 Kenyataan ini menggambarkan partisipasi dan perhatian Pemerintah Kota Tebing Tinggi terhadap BPSK Kota Tebing Tinggi masih rendah. Minimnya alokasi anggaran yang diberikan Pemerintah Kota Tebing Tinggi sangat berdampak terhadap tingkat kinerja BPSK Kota Tebing Tinggi. Padahal Keputusan Presiden No. 23 Tahun 2009 Tanggal 29 Agustus 2009 Tentang Pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Pada Kota Tebing Tinggi, Kota Binjai dan Kabupaten Bogor pada pasal 3 secara tegas 10 Iboy Hutapea, Ketua BPSK Kota Tebing Tinggi, wawancara tanggal 10 Pebruari 2015. menyatakan bahwa, “ biaya pelaksanaan tugas BPSK dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.” BPSK Kota Tebing Tinggi sudah memberikan permohonan penambahan anggaran kepada pemerintahan Kota Tebing Tinggi, namun Pemerintahan Kota Tebing Tinggi masih memiliki keterbatasan anggaran, sehingga belum bisa memenuhi semua permohonan dari BPSK Kota Tebing Tinggi. Jika Pemerintah Kota Tebing Tinggi mengalami ketebatasan anggaran, maka BPSK Kota Tebing Tinggi melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tebing Tinggi agar menyampaikan permohonan alokasi anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN melalui Dana Alokasi Khusus DAK ataupun Dana Tugas Pembantuan yang dikelola oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Dengan terpenuhinya anggaran yang dibutuhkan BPSK Kota Tebing Tinggi, di harapkan akan meningkatkan kinerja dan keefektifan anggota BPSK Kota Tebing Tinggi dalam melindungi hak – hak konsumen.

4. Faktor Lembaga Peradilan dan Lembaga Penegak Hukum Lainnya