2. Manfaat Penelitian
Sehubungan dengan tujuan penelitian yang dilakukan, maka manfaat dan hasil yang diharapkan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Untuk Penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
penelitian yang akan dilakukan berikutnya, guna pengembangan hukum perlindungan konsumen
b. Untuk Ilmu Pengetahuan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat merupakan
sumbangan pemikiran terhadap konsep, teori, dan praktek yang lebih baik sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu hukum
bisnis. c.
Untuk Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK dalam rangka proses perlindungan terhadap hak
– hak konsumen.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif dilakukan dengan kualitatif yang digunakan
untuk mendiskripsikan dengan cara mengeksplorasikan hasil – hasil temuan
dan analisis serta pembahasan data yang diperoleh.
9
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan analisis yuridis empiris. Yuridis empiris adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk menganalisa tentang
sejauh manakah suatu peraturan atau perundang-undangan atau hukum yang sedang berlaku secara efektif, dalam hal ini pendekatan tersebut dapat
digunakan untuk menganalisis secara kualitatif.
10
Oleh karena itu analis yuridis empiris dilakukan untuk menganalisis tentang sejauh mana suatu
peraturan atau perundang-undangan atau hukum berlaku secara efektif dalam masyarakat.
Dengan demikian
Peran Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dalam Perlindungan Konsumen akan dikaji dengan cara menilai dan menganalisis jalannya
proses perlindungan konsumen yang dilakukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dengan sudut pandang yuridis empiris.
3. Sumber Data
Sumber penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa sumber yaitu :
9
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rinneka Cipta, 2000 h. 138.
10
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : Universitas Indonesia, 2010, Cet. Ketiga, h.52
a. Sumber Hukum Primer
Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mencakup ketentuan –
ketentuan perundang – undangan yang berlaku dan mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat.
11
Bahan hukum primer terdiri dari perundang –
undangan, putusan hakim,dll.
12
Penelitian ini menggunakan sumber hukum primer karna menggunakan peraturan perundang
– undangan UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dan Peraturan
Kementerian Perdagangan RI, Direktorat Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen, Himpunan Peraturan Perlindungan Konsumen
Seri Kelembagaan. b.
Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder adalah yang memberikan penjelasan mengenai
bahan hukum primer, seperti misalnya hasil penelitian, buku – buku
hukum, skripsi, tesis, disertasi hukum, jurnal,dan lain-lainl.
13
Kegunaan bahan hukum sekunder adalah memberikan kepada peneliti semacam
“petunjuk” kearah mana peneliti melangkah.
14
Seperti buku –buku tentang
Perlindungan Konsumen dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, dan skripsi yang berkaitan dengan Perlindungan konsumen.
11
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : Universitas Indonesia, 2010, Cet. Ketiga, h.52
12
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana, 2010, Cet. Keenam, h.141
13
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, h.52
14
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, h. 155
c. Bahan Hukum Tertier
Bahan hukum tersier adalah bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, contohnya adalah
kamus, wawancara, dan lain-lain.
15
Dalam penelitian ini, untuk melengkapi penelitian maka di gunakan wawancara kepada informan
yang terkait dengan badan Perlindungan Konsumen.
4. Teknik Pengumpulan Data