danatau  penyedia  jasa,  sudah  barang  tentu  memudahkan  berbagai  sumber  daya yang  memadai.  Keterbatasan  sumber  daya  yang  ada  pada  BPSK  Kota  Tebing
Tinggi saat merupakan faktor penghambat bagi BPSK Kota Tebing Tinggi dalam menyelenggarakan  perlindungan  terhadap  hak
– hak konsumen di Kota Tebing Tinggi. Faktor
– faktor penghambat yang paling menonjol dirasakan oleh BPSK Kota  Tebing  Tinggi  adalah  faktor  sumber  daya  manusia,  perangkat  kerja,  dan
pembiayaan, serta Lembaga Peradilan dan Lembaga Penegak Hukum lainnya.
1. Faktor Sumber Daya Manusia
Sumber  daya  manusia  pada  BPSK  Kota  Tebing  Tinggi  berjumlah  13 tiga belas orang, yang terdiri dari 9 sembilan orang anggota dan 4 empat
orang tenaga sekretariat. Seluruh tenaga personalia BPSK Kota Tebing Tinggi yang berjumlah 13 tiga belas orang tersebut berdasarkan tingkat pendidikan
telah  memadai,  sebab  keseluruhannya  berlatar  belakang  pendidikan  minimal sarjana S-1. Tingkat pedidikan Anggota dan Tenaga Sekretariat BPSK Kota
Tebing Tinggi dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel  4
Tingkat Pendidikan Anggota dan Tenaga Sekretariat BPSK Kota Tebing Tinggi
No Jabatan
Tingkat Pendidikan Ketarangan
Sarjana Hukum
Non Sarjana Hukum
Jumlah 1
Anggota 5
4 9
2 Tenaga Sekretariat
3 1
4 Jumlah
8 5
13
Sumber : BPSK Kota Tebing Tinggi dengan modifikasi
Dari tabel  di  atas, dapat  dipahami bahwa 4 orang dari 9 orang 44,45 Anggota  BPSK  Kota  Tebing  Tinggi  tidak  berlatar  belakang  pendidikan
Sarjana Hukum, akan tetapi berlatar belakang pendidikan yang beragam, yaitu Sarjana Teknik Industri 1 orang, Sarjana Ekonomi 2 orang, dan Sarjana Sastra
1 orang. Erdy  Willis,  SH  selaku  Wakil  Ketua  BPSK  Kota  Tebing  Tinggi
mengatakan bahwa : Sering  terjadi  perdebatan  diantara  anggota  BPSK  dalam  menentukan
diterima  atau  tidak  diterima  suatu  pengaduan,  atau  juga  dalam pengambilan  keputusan  untuk  penetapan  Putusan  Sidang.  Perdebatan  itu
terjadi karena adanya perbedaan pandangan pola pikir diantara anggota, Hal ini alamiah karena hampir 50  Anggota BPSK Kota Tebing Tinggi
bukan berpendidikan Sarjana Hukum.
9
Terdapatnya  anggota  BPSK  Kota  Tebing  Tinggi  yang  tidak berpendidikan  Sarjana  Hukum  disebabkan  peraturan  yang  mengatur
persyaratan Anggota BPSK Kota Tebing Tinggi sebagaimana tertuang dalam pasal  49  ayat  2  Undang
–  Undang  Nomor  8  Tahun  1999  Tentang Perlindungan Konsumen, dan pasal 7 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
13M-DAGPER32010  Tentang  Pengangkatan  dan  Pemberhentian  Anggota Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dan Sekretariat Badan Penyelesaian
Sengketa  Konsumen  tidak  ada  mengatur  dan  mewajibkan  Anggota  Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen harus memiliki pendidikan terakhir Sarjana
Hukum.
9
Erdy Willis, Wakil Ketua BPSK Kota Tebing Tinggi, wawancara tanggal 12 Pebruari 2015.
Untuk  menutupi  kekurangan  dari  anggota  BPSK  Kota  Tebing  Tinggi yang  memiliki  latar  belakang  non  Sarjana  Hukum,  dirahapkan  BPSK  Kota
tebing  Tinggi  berusaha  untuk  melakukan  pelatihan  teknis  dan  fungsional  di bidang  Perlindungan  Konsumen,  khususnya  Hukum  Acara  dan  Perlindungan
Konsumen, atau melakukan kunjungan kerja ke BPSK KabupatenKota  yang lebih sudah terlebih dahulu terbentuk, agar memiliki pengetahuan  yang lebih
dalam tugasnya melindungi hak – hak konsumen.
2. Faktor Sumber Daya Perangkat Kerja