Penyelesaian Sengketa Konsumen untuk mempertemukan para pihak yang bersengketan dimana penyelesaian sengketa diserahkan kepada para pihak
yang bersengketa secara mufakat. h.
Mediasi, dalam penelitian ini diartikan sebagai sebuah proses penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan dengan perantaraan Badan
Penyelesaian Sengekata Konsumen sebagai mediasi danatau penasehat dimana penyelesaiannya diserahkan kepada para pihak yang bersengekata.
i. Arbitrase dalam penelitian ini diartikan sebagai sebuah proses penyelesaian
sengketa konsumen di luar pengadilan yang dalam hal ini para pihak yang bersengketa menyerahkan sepenuhnya penyelesaian sengketa kepada Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen. Berdasarkan konsep
– konsep di atas, maka Peran Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dalam Perlindungan Konsumen, dalam penelitian ini
diartikan sebagai upaya – upaya Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dalam
melindungi hak – hak konsumen sesuai tugas dan wewenang Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen di luar pengadilan melalui cara konsiliasi, mediasi, dan arbitrase.
D. Tinjauan Review Kajian Terdahulu
Sepanjang pengetahuan penulis, penelitian ataupun kajian terdahulu yang pernah dilakukan dalam bidang perlindungan konsumendanatau perlindungan
hukum adalah :
1. “Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Pembatalan
Penerbangan.”Oleh Indirawati Putri, Mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum, Jurusan Ilmu Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013.
Secara singkat dapat diuraikan bahwa penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perlindungan terhadap konsumen apabila maskapai penerbangan
melakukan pembatalan penerbangan. Konsumen menyampaikan gugatan kepada Pengadilan Negeri Tangerang dan gugatan tersebut dimenangkan oleh
konsumen sebagai penggugat. Putusan Pengadilan Negeri Tangerang tersebut telah sesuai dengan Undang
– Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.
Berbeda dengan apa yang diteliti oleh penulis, yaitu penulis meneliti Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dalam Melindungi hak
– hak konsumen di Kota Tebing
– Tinggi. 2.
“Kedudukan dan Peranan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK dalam Rangka Menyelesaikan Sengketa Konsumen di tinjau dari UU No. 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen”. Oleh Jefta Novendri, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 2011.
Secara singkat dapat di uraikan dalam penelitian ini di lakukan untuk mengetahui lebih kepada bagaimana Proses Penyelesaian Sengketa Konsumen
melalui UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. dan hambatan dalam proses Penyelesaian Sengketa Konsumen melalui BPSK.
Pembahasan penelitian ini di buat hanya BPSK secara umum. Dan metode penelitian yang digunakan hanya dengan metode Kepustakaan.
Berbeda dengan yang diteliti oleh penulis, yaitu penulis meneliti bagaimana peran Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kota Tebing Tinggi dalam
melindungi hak – hak konsumen di Kota Tebing Tinggi, dan peneliti meneliti
apasaja hambatan yang dihadapi oleh BPSK dalam perannya melindungi hak – hak Konsumen di Kota Tebing Tinggi. Pembahasan penelitian ini dibuat
lebih Khusus karena meneliti langsung di BPSK Kota Tebing Tinggi. Dan metode yang di gunakan adalah analisis yuridis empiris dan menggunakan
teknik pengumpulan data dengan menggunakan Penelitian Kepustakaan dan Penelitian Lapangan dengan menggunakan wawancara dan observasi
langsung yang peneliti turun langsung ke BPSK Tebing Tinggi. Titik focus dan locus penelitian ini sudah jelas berbeda.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa secara mendasar belum terdapat kajian terdahulu yang sama dengan penelitian yang
akan dilakukan ini, baik fokus, metode penelitian dan lokasi, yaitu : “Peran
Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen BPSK Kota Tebing Tinggi dalam Perlindungan Konsumen di Kota Tebing Tinggi Provinsi Sumatera Utara
”.
47
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Singkat Kota Tebing Tinggi