33
Hal tersebut berlaku bagi seluruh kabupatenkota di suatu provinsi. Apabila dalam suatu kabupatenkota sudah terdapat ketentuan mengenai
jumlah UMK harus lebih besar dari UMP, maka yang berlaku adalah ketentuan mengenai UMK. Oleh karena itu bahwa melalui ketentuan
tersebut pemerintah ingin mensejahterakan para pekerja dengan memberlakukan ketentuan UMK bagi kabupatenkota yang telah
mempunyai ketentuan UMK.
9. Teori Upah
a. Teori Ekonomi Klasik Stopler - Samuelson
Teori ini menunjukkan koreksi harga relatif input upah relatif terhadap biaya capital melalui liberalisasi ekonomi, akan
mengarahkan alokasi faktor produksi dengan menggunakan input yang berlebih, dalam hal ini tenaga kerja. Kenaikan pangsa nilai
produksi marjinal tenaga ini akan meningkatkan tingkat upah riil. Dengan demikian, sebetulnya tidak akan terjadi keraguan bahwa
dalam pasar yang semakin bebas, kenaikan marginal product of labor produktivitas tenaga kerja akan selalu diikuti kenaikan
upah riil. Dengan demikian, penetapan upah minimum tidak berarti banyak, bahkan hanya menciptakan distorsi baru dalam
perekonomian.
b. Teori David Ricardo
Teori ini mengemukakan suatu teori yang disebut teori nilai
kerja. Menurut David Ricardo upah pekerja tergantung kepada
34
keperluan subsistensi,
yaitu kebutuhan
minimum yang
diperlukan para pekerja agar dapat bertahan hidup dan kebutuhan minimum tergantung pada lingkungan dan adat istiadat. Dalam
teori ini David Ricardo mengatakan ketika standar umum kehidupan meningkat, upah minimum yang dapat dibayarkan
kepada pekerja juga meningkat. Jika penyerapan tenaga kerja ini dikaitkan dengan upah
minimum regional UMR, maka dapat diketahui bahwa ada kecenderungan hubungan negatif upah dengan penyerapan tenaga
kerja. Meningkatnya
jumlah upah
akan menyebabkan
pembengkakkan pengeluaran industri yang akan menurunkan besaran laba optimum industri tersebut. Tentunya ini akan
menghambat industri untuk berkembang, untuk mengatasi permasalahan tersebut tidak jarang suatu industri harus menempuh
dengan cara pengurangan penyerapan tenaga atau pemberhentian hubungan kerja PHK. Hal ini dilakukan semata-mata untuk
menghemat pengeluaran dan demi tercapainya laba optimum sektor
industri tersebut. c.
Teori Adam Smith
Teori ini yang menyatakan apabila terjadi kenaikan tingkat upah rata-rata, maka akan diikuti oleh turunnya jumlah tenaga
kerja yang diminta dan terjadi pengangguran. Sebaliknya, turunnya
35
tingkat upah rata-rata akan diikuti oleh meningkatnya kesempatan kerja.
Teori ini juga menjelaskan adanya hubungan antara waktu bekerja dan pengalaman dengan penghasilan atau upah. Tenaga
kerja cenderung meningkatkan waktu kerja untuk menambah atau memperbesar tingkat upah. Namun pada saat tertentu setelah
tingkat upah cukup tinggi, maka akan mengurangi waktu bekerja dan menambah waktu istirahat atau rekreasi.
Menurut Ehrenberg dan Smith 2003 semakin tinggi tingkat output yang dihasilkan, maka tingkat biaya yang
dikeluarkan akan menurun karena biaya-biaya seperti biaya untuk pengerjaan kembali produk yang rusak atau tidak sempurna dan
kerugian atas kerusakan produk akan berkurang. Seiring bertambahnya usia, maka semakin sulit seseorang untuk
menghasilkan output secara maksimal karena kemampuan untuk belajar seseorang akan semakin menurun.
d. Hubungan Upah Minimum Terhadap Penyerapan