37
tingkat upah dan penawaran tenaga kerja perorangan adalah bahwa setelah tingkat upah tertentu, dengan naiknya tingkat upah, tidak
akan mendorong seseorang untuk bekerja lebih lama atau lebih giat karena pada tingkat pendapatan yang relative tinggi orang ingin
hidup lebih santai. Tetapi untuk perekonomian sebagai keseluruhan, semakin tingginya tingkat upah akan mendorong
semakin banyak orang untuk masuk ke pasar tenaga kerja. Orang- orang yang pada awalnya tidak mau bekerja pada tingkat upah
rendah akan bersedia untuk bekerja dan ikut mencari pekerjaan pada tingkat upah yang lebih tinggi.
Peranan tingkat upah dalam mempengaruhi kemauan orang untuk bekerja masih cukup besar. Dengan dipenuhinya satu
kebutuhan, maka kebutuhan baru akan muncul lagi. Begitu seterusnya, sehingga dapat dikatakan bahwa kebutuhan itu
memang tidak terbatas jumlahnya.
B. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian tentang tingkat pendidikan, upah minimum kabupatenkota, dan penyerapan tenaga kerja di berbagai daerah telah
dilakukan oleh sejumlah peneliti, antara lain : Romas Yossia Tambunsaribu dalam penelitiannya yang berjudul
“Analisis Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja, Upah Riil, dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di 35
38
KabupatenKota Jawa Tengah” menyatakan bahwa produktivitas tenaga kerja dan upah riil berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja. Sedangkan pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.
Andi Neno Ariani dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Jumlah Usaha, Nilai Investasi, dan Upah Minimum Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Pinrang
Tahun 2001 - 2011” menyatakan bahwa jumlah usaha, investasi, dan upah
minimum berpengaruh postif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kecil dan menengah di Kabupaten Pinrang.
Debi Ruli Sandi dalam penelitiannya yang ber judul “Pengaruh
Tingkat Pendidikan dan PDRB Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Usaha Sektor Pertanian di kabupaten Jombang” menyatakan bahwa
variabel tingkat pendidikan dan investasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan tenaga kerja tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Arief Rachman Yuditya dalam penelitiannya yang berjudul
“Analisis Pengaruh Upah, Modal, Dan Nilai Produksi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja UMKM Industri Mebel Studi Kasus Sentra
Industri Mebel Jl. Piranha Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang” menyatakan bahwa upah tidak berpengaruh signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja. Sedangkan modal dan nilai produksi berpengaruh siginfikan terhadap penyerapan tenaga kerja.
39
Si Kadek Bayu Astawan dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Dan Investasi
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2012 Studi Kasus di 38 KabupatenKota Provinsi Jawa Timur
” menyatakan bahwa tingkat pendidikan dan investasi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan tenaga kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Haroon Bhorat, Ravi Kanbur and Natasha Mayet dalam penelitiannya yang berjudul “The Impact Of Sectoral Minimum Wage
Laws On Employment, Wages, and Hours Of Work In South Africa” menyatakan bahwa hukum upah minimum tidak berpengaruh signifikan
terhadap lapangan pekerjaan. Sedangkan jam kerja berpengaruh signifikan terhadap upah.
Summoen Cecchini and Andras Uthoff dalam peneltiannya yang berjudul “Poverty And Employment In Latin Amerika 1990 - 2005”
menyatakan bahwa pasar tenaga kerja dan upah mempengaruhi kemiskinan. Sedangkan pengangguran juga berpengaruh terhadap
kemiskinan.
40
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
Judul Metode
Penelitian Hasil
1 Romas Yossia
Tambunsaribu, Bagio
Mudakir 2013
Analisis Pengaruh Produktivitas
Tenaga Kerja, Upah Riil, dan
Pertumbuhan Ekonomi
Terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja di 35
KabupatenKota Jawa Tengah
Fixed Effect Model FEM
atau pendekatan model Least
Square Dummy Variabel LSDV
Produktivitas tenaga kerja dan
upah riil berpengaruh
signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja.
Pertumbuhan ekonomi tidak
berpengaruh signifikan
terhadap penyerapan
tenaga kerja. Hal ini disebabkan
oleh pertumbuhan ekonomi yang ada
pada daerah tidak selalu mengalami
peningkatan pada kurun waktu
tertentu.
2 Andi Neno
Ariani 2013 Pengaruh Jumlah
Usaha, Nilai Investasi, dan
Upah Minimum Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja
Pada Industri Kecil dan
Menengah di Kabupaten
Pinrang Tahun 2001-2011
Model regresi linier berganda.
Variabel jumlah usaha, nilai
investasi dan upah minimum
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja pada
industri kecil dan menengah di
Kabupaten Pinrang.
3. Debi Ruli
Sandi 2013 Pengaruh Tingkat
Pendidikan dan Menggunakan
pendekatan Angkatan kerja
lulusan SD dan
41
PDRB Terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja Pada Usaha
Sektor Pertanian di Kabupaten
Jombang statistik
kuantitatif dengan uji
regresi linear berganda
PDRB berpengaruh
signifikan dan memiliki
hubungan positif terhadap
penyerapan tenaga kerja pada
usaha sektor pertanian,
sedangkan angkatan kerja
lulusan SLTA berpengaruh
signifikan dan hubungannya
negatif terhadap penyerapan
tenaga kerja pada usaha sektor
pertanian di Kabupaten
Jombang.
4. Arief
Rachman Yuditya
2014 Analisis Pengaruh
Upah, Modal, dan Nilai Produksi
Terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja UMKM Industri
Mebel Studi Kasus Sentra
Industri Mebel Jl. Piranha
Kelurahan Tunjungsekar
Kota Malang Menggunakan
analisis regresi berganda
dengan pendekatan
Ordinary Least Square OLS.
Variable upah X1 tidak
berpengaruh signifikan
terhadap penyerapan
tenaga kerja. Sedangkan
variabel modal X2 dan variabel
nilai produksi X3 berpengaruh
signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja Y.
5. Si Kadek
Bayu Astawan 2015
Analisis Pengaruh Tenaga Kerja,
Tingkat Pendidikan, dan
Investasi Terhadap
Pertumbuhan Metode Fixed
Effect Model FEM .
Variabel tingkat pendidikan dan
variabel investasi sama-sama
mempunyai pengaruh yang
signifikan
42
Ekonomi Provinsi Jawa Timur
Tahun 2009 2012 Studi Kasus di
38 Kabupaten Kota Provinsi
Jawa Timur terhadap
Pertumbuhan Ekonomi.
Sedangkan variable tenaga
kerja tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan
terhadap pertumbuhan
ekonomi.
6 Haroon
Bhorat, Ravi Kanbur and
Natasha Mayet 2013
The impact of sectoral minimum
wage laws on employment,
wages, and hours of work in South
Africa Pendekatan
eksperimental dengan
menerapkan dua spesifikasi
alternatif perbedaan model
Hukum upah minimum tidak
berpengaruh signifikan
terhadap lapangan kerja.
Jam kerja berpengaruh
signifikan terhadap upah.
7 Summoen
Cecchini and Andras Uthoff
2008 Poverty and
employment in Latin Amerika
1990-2005 Menggunakan
alat analisis pendapatan
moneter mengikuti metode
ECLAC. Pasar tenaga kerja
mempengaruhi kecenderungan
perbedaan kemiskinan antar
negara, pengangguran
berpengaruh terhadap
kemiskinan, upah yang minimum
mempengaruhi kemiskinan.
43
C. Kerangka Berpikir