27
terhadap pencapaian kesempatan kerja. Semakin tinggi tingkat upah maka semakin tinggi pula kemampuan untuk meningkatkan kualitas seseorang.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui tamatan pendidikan dan tingkat upah diharapkan dapat mengurangi jumlah
pengangguran, dengan asumsi tersedianya lapangan pekerjaan formal. Hal ini dikarenakan semakin tinggi kualitas seseorang tenaga kerja maka
peluang untuk bekerja semakin luas. Pada umumnya untuk bekerja di bidang atau pekerjaan yang
bergengsi membutuhkan orang-orang tenaga kerja berkualitas, profesional dan sehat agar mampu melaksanakan tugasnya secara efektif
dan efisien. Jumlah tamatan pendidikan penduduk menggambarkan tingkat
ketersediaan tenaga terdidik atau sumber daya manusia pada daerah tersebut. Semakin tinggi tamatan pendidikan maka semakin tinggi pula
keinginan untuk bekerja. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan semakin tinggi pula Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja TPAK.
a. Teori Konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil
konstruksi kita sendiri dan banyak mempengaruhi konsep ilmu pengetahuan, teori belajar dan pembelajaran Ashari, 2008: 14.
28
Bagi aliran konstruktivisme, guru tidak lagi menduduki tempat sebagai pemberi ilmu. Tidak lagi sebagai satu-satunya
sumber belajar. Namun guru lebih diposisikan sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa untuk dapat belajar dan mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri Nuansa Aulia, 2008: 37. Aliran ini lebih menekankan bagaimana siswa belajar bukan bagaimana guru
mengajar. Sebagai fasilitator guru bertanggung jawab terhadap
kegiatan pembelajaran di kelas. Diantara tanggung jawab guru dalam pembelajaran adalah menstimulasi dan memotivasi siswa.
Teori ini mencerminkan siswa memiliki kebebasan berfikir yang bersifat elektrik, artinya siswa dapat memanfaatkan teknik belajar
apapun asal tujuan belajar dapat tercapai.
b. Teori Humanistik
Teori psikologi humanistik sangat memperhatikan tentang dimensi manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya secara
manusiawi dengan menitik beratkan pada kebebasan individu untuk mengungkapkan pendapat dan menentukan pilihannya, nilai-
nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan pemaknaan. Dalam hal ini, James Bugental mengemukakan tentang
lima dalil utama dari psikologi humanistik, yaitu keberadaan manusia tidak dapat direduksi ke dalam komponen-komponen,
manusia memiliki keunikan tersendiri dalam berhubungan dengan
29
manusia lainnya, manusia memiliki kesadaran akan dirinya dalam mengadakan hubungan dengan orang lain, manusia memiliki
pilihan-pilihan dan dapat bertanggung jawab atas pilihan- pilihannya, manusia memiliki kesadaran sengaja untuk mencari
makna, nilai dan kreativitas Hasbulloh, 2006: 26. Aliran humanistik mempunyai hubungan erat dengan aliran
eksistensialisme. Bertentangan dengan pandangan lain, aliran humanistik menyetujui sebuah konsep yang jauh lebih positif
mengenai hakekat manusia, yakni memandang hakekat manusia itu pada dasarnya baik. Perbuatan-perbuatan manusia yang kejam dan
mementingkan diri sendiri dipandang sebagai tingkah laku patologik yang disebabkan oleh penolakan dan frustasi dari sifat
yang pada dasarnya baik. Seorang manusia tidak dipandang sebagai mesin otomatis yang pasif, tetapi sebagai peserta yang aktif
yang mempunyai kemerdekaan memilih untuk menentukan nasibnya sendiri dan nasib orang lain.
c. Aliran Konvergensi