35
tingkat upah rata-rata akan diikuti oleh meningkatnya kesempatan kerja.
Teori ini juga menjelaskan adanya hubungan antara waktu bekerja dan pengalaman dengan penghasilan atau upah. Tenaga
kerja cenderung meningkatkan waktu kerja untuk menambah atau memperbesar tingkat upah. Namun pada saat tertentu setelah
tingkat upah cukup tinggi, maka akan mengurangi waktu bekerja dan menambah waktu istirahat atau rekreasi.
Menurut Ehrenberg dan Smith 2003 semakin tinggi tingkat output yang dihasilkan, maka tingkat biaya yang
dikeluarkan akan menurun karena biaya-biaya seperti biaya untuk pengerjaan kembali produk yang rusak atau tidak sempurna dan
kerugian atas kerusakan produk akan berkurang. Seiring bertambahnya usia, maka semakin sulit seseorang untuk
menghasilkan output secara maksimal karena kemampuan untuk belajar seseorang akan semakin menurun.
d. Hubungan Upah Minimum Terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja
Perubahan tingkat upah akan mempengaruhi tinggi rendahnya biaya produksi perusahaan. Naiknya tingkat upah akan
meningkatkan biaya produksi perusahaan, yang selanjutnya akan diikuti dengan meningkatnya harga per unit barang yang
36
diproduksi. Terjadinya kenaikan harga mengakibatkan para konsumen akan mengurangi konsumsi atau bahkan tidak membeli
barang yang bersangkutan. Menurut Tri Kunawangsih Pracoyo 2007: 15 di Indonesia
banyak orang yang bekerja tetapi pekerjaannya adalah mencari pekerjaan, artinya pengangguran di Indonesia sudah menjadi suatu
masalah ekonomi yang harus menjadi perhatian pemerintah dan segera diatasi. Karena pengangguran merupakan salah satu
indikator kunci kesehatan perekonomian. Hal tersebut bukti bahwa lapangan kerja yang tersedia di dalam negeri tidak mampu
menampung orang yang sudah masuk angkatan kerja dan karena adanya perbedaan tingkat upah yang signifikan.
Hubungan upah minimum kabupatenkota terhadap penyerapan tenaga kerja adalah semakin tinggi tingkat upah di
pasar tenaga kerja akan semakin tinggi pula jumlah penawaran tenaga kerja. Menurut Irawan dan M. Suparmoko 2002: 73
semakin tinggi tingkat upah di pasar tenaga kerja akan semakin tinggi pula jumlah penawaran tenaga kerja. Atau dengan kata lain
semakin tinggi tingkat upah, semakin tinggi kemauan seseorang untuk bekerja atau menawarkan tenaga kerjanya.
Adapun hubungan tingkat upah dengan penawaran tenaga kerja perseorangan berbeda dengan hubungan antara tingkat upah
dan penawaran tenaga kerja secara keseluruhan. Hubungan antara
37
tingkat upah dan penawaran tenaga kerja perorangan adalah bahwa setelah tingkat upah tertentu, dengan naiknya tingkat upah, tidak
akan mendorong seseorang untuk bekerja lebih lama atau lebih giat karena pada tingkat pendapatan yang relative tinggi orang ingin
hidup lebih santai. Tetapi untuk perekonomian sebagai keseluruhan, semakin tingginya tingkat upah akan mendorong
semakin banyak orang untuk masuk ke pasar tenaga kerja. Orang- orang yang pada awalnya tidak mau bekerja pada tingkat upah
rendah akan bersedia untuk bekerja dan ikut mencari pekerjaan pada tingkat upah yang lebih tinggi.
Peranan tingkat upah dalam mempengaruhi kemauan orang untuk bekerja masih cukup besar. Dengan dipenuhinya satu
kebutuhan, maka kebutuhan baru akan muncul lagi. Begitu seterusnya, sehingga dapat dikatakan bahwa kebutuhan itu
memang tidak terbatas jumlahnya.
B. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian tentang tingkat pendidikan, upah minimum kabupatenkota, dan penyerapan tenaga kerja di berbagai daerah telah
dilakukan oleh sejumlah peneliti, antara lain : Romas Yossia Tambunsaribu dalam penelitiannya yang berjudul
“Analisis Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja, Upah Riil, dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di 35