19
lapangan kerja yang ada cukup mampu memberi imbal jasa yang layak bagi pekerja.
3. Pengertian Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK
Keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi diukur dengan porsi penduduk yang masuk dalam pasar kerja yaitu yang bekerja atau
mencari pekerjaan. Proporsi pekerja menurut lapangan pekerjaan merupakan salah satu ukuran untuk melihat potensi sektor perekonomian
dalam menyerap tenaga kerja. Menurut BPS, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja merupakan ukuran yang menggambarkan jumlah angkatan kerja
untuk setiap 100 tenaga kerja. Angkatan kerja merupakan salah satu faktor positif dalam upaya
peningkatan pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dijelaskan dengan pengertian bahwa semakin banyak partisipasi angkatan kerja yang bekerja,
akan meningkatkan tingkat produksi yang akhirnya akan berimbas pada naiknya pertumbuhan ekonomi.
Tabel 2.1 TPAK Provinsi Jawa Barat Menurut Jenis Kelamin
Tahun 2010 - 2013 Jenis kelamin
Tahun 2010
2011 2012
2013
Laki-laki 82.84
82.51 83.50
83.68 Perempuan
41.37 41.47
43.51 41.78
Jumlah 62.38
62.27 63.78
63.01 Sumber : BPS
20
Berdasarkan tabel 2.1 hasil menunjukkan bahwa TPAK Provinsi Jawa Barat tahun 2010 - 2013 cenderung naik-turun. Jumlah TPAK
didominasi oleh jenis kelamin laki-laki yang jumlahnya lebih tinggi dibanding jumlah TPAK perempuan setiap tahun.
Dalam penelitian ini yang dapat dikatakan TPAK adalah penduduk umur 15 tahun ke atas yang bekerja dan merupakan angkatan kerja.
Persentase TPAK dapat dihitung dengan cara membagi jumlah angkatan kerja yang bekerja dengan jumlah total penduduk usia 15 - 64 tahun.
Peningkatan jumlah
penduduk umumnya
diikuti dengan
penambahan jumlah angkatan kerja yang tentunya menuntut peningkatan penyediaan lapangan kerja. Dengan semakin tingginya tenaga kerja maka
diharapkan suatu perusahaan dapat meningkatkan hasil produksinya.
4. Pengertian Indeks Pembangunan Manusia IPM
Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index HDI merupakan indeks pembangunan manusia yang dipergunakan untuk
mengukur pencapaian hasil dari pembangunan suatu daerah atau wilayah. Adapun terdapat tiga unsur dasar pembangunan manusia untuk mengukur
IPM yaitu 1 Angka Harapan Hidup, 2 tingkat pendidikan, dan 3 daya beli masyarakat. IPM sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan,
kesehatan, dan pendapatan masyarakat.
21
Tabel 2.2 IPM Provinsi dan Nasional Periode 2010
– 2013 No.
Provinsi Tahun
2010 2011
2012 2013
1. Aceh
71,7 72,16
72,51 73,05
2. Sumatera Utara
74,19 74,65
75,13 75,55
3. Sumatera Barat
73,78 74,28
74,7 75,01
4. Riau
76,07 76,53
76,9 77,25
5. Jambi
72,74 73,3
73,78 74,35
6. Sumatera Selatan
72,95 73,42
73,99 74,36
7. Bengkulu
72,92 73,4
73,93 74,41
8. Lampung
71,42 71,94
72,45 72,87
9. Kep.Bangka Belitung
72,86 73,37
73,78 74,29
10. Kep.Riau 75,07
75,78 76,2
76,56 11. DKI Jakarta
77,6 77,97
78,33 78,59
12. Jawa Barat 72,29