Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi

76 karena hasil uji chow menunjukkan bahwa model lebih baik menggunakan Pooled Least Square PLS, maka tidak diperlukan uji Hausman.

2. Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji Normalitas ini dilakukan dengan cara melihat nilai Probabilitas dari Jarque Berra dalam suatu penelitian. Jika nilai probabilitas Jarque Berra α = 0,05, maka Ho diterima, sebaliknya jika nilai Jarque Berra α = 0,05, maka H1 diterima. Perumusan Hipotesis : Ho : data terdistribusi normal H 1 : data tidak terdistribusi normal 77 Gambar 4.1 Uji Normalitas Sumber data : Lampiran 5 Gambar 4.1 menunjukkan nilai Probabilitas dari Jarque Berra sebesar 0.652775 α = 0.05 , maka Ho diterima yang berarti bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas ini dilakukan dengan cara melihat nilai korelasi antar variable independen yang ada dalam penelitian ini. Jika nilai korelasi 0,8 maka dapat dikatakan data yang ada di dalam penelitian ini terjadi Multikolinieritas. 1 2 3 4 5 6 -199999 1 200001 400001 Series: Standardized Residuals Sample 2010 2013 Observations 20 Mean -4.37e-11 Median -28124.64 Maximum 367891.8 Minimum -260540.6 Std. Dev. 177437.1 Skewness 0.384241 Kurtosis 2.341903 Jarque-Bera 0.853047 Probability 0.652775 78 Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas TP UMK TP 1 0.3434179339899114 UMK 0.3434179339899114 1 Sumber data : Lampiran 6 Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa nilai korelasi antar variable independen seluruhnya 0,8 yang berarti bahwa data dalam penelitian ini tidak terjadi masalah multikolinieritas.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya Winarno, 2007: 5.14. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Salah satu cara untuk mendeteksi gejala autokorelasi digunakan uji Durbin Watson D-W test. 79 Tabel 4.6 Uji Autokorelasi Durbin Watson R-squared 0.593656 Mean dependent var 571791.1 Adjusted R-squared 0.545851 S.D. dependent var 278354.0 S.E. of regression 187584.5 Akaike info criterion 27.25933 Sum squared resid 5.98E+11 Schwarz criterion 27.40869 Log likelihood -269.5933 Hannan-Quinn criter. 27.28848 F-statistic 12.41823 Durbin-Watson stat 1.553684 ProbF-statistic 0.000474 Sumber data : Lampiran 7 Dari hasil regresi yang telah dilakukan dalam penelitian ini di dapat nilai DW sebesar 1.553684 dU = 1,5367 , maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi

d. Uji Heterokedastisitas