Tingkat Pendidikan Upah Minimum KabupatenKota

71 keuangan. Sementara itu, pengurangan jumlah pekerja terbesar terjadi pada sektor usaha pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan. Hal tersebut kemungkinan penyebabnya adalah alih fungsi lahan dan menurunnya minat tenaga kerja untuk bekerja di sektor tersebut.

b. Tingkat Pendidikan

Dalam penelitian ini tingkat pendidikan data yang digunakan adalah penduduk berusia 15 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan yaitu pendidikan Sekolah Menengah Atas SMA di Jawa Barat tahun 2010 – 2013. Hubungan antara kemiskinan dan pendidikan sangat penting, karena pendidikan sangat berperan dalam mempengaruhi angka kemiskinan. Orang yang berpendidikan lebih baik dan memiliki pendapatan yang lebih tinggi akan mempunyai peluang yang rendah menjadi miskin. Tabel 4.2 Jumlah Tenaga Kerja Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan SMA Di Jawa Barat Tahun 2010-2013 No. KabupatenKota Tingkat Pendidikan jiwa 2010 2011 2012 2013 1 Kabupaten Sumedang 3467 3463 2239 3146 2 Kabupaten Subang 7753 7598 8274 3944 3 Kabupaten Majalengka 5270 3854 3379 9220 4 Kota Bekasi 11163 8902 8490 8517 5 Kota Banjar 2146 2062 2075 1986 Sumber : BPS, KabupatenKota Dalam Angka 72 Tabel 4.2 hasil menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja menurut tingkat pendidikan SMA bersifat fluktuatif. Jumlah tenaga kerja tertinggi tahun 2010 - 2013 adalah Kota Bekasi dan diikuti oleh Kabupaten Subang, kemudian Kabupaten Majalengka tahun 2013. Adapun jumlah tenaga kerja terendah menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan SMA tahun 2010 - 2013 adalah Kota Banjar. Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah pencari kerja yang paling besar adalah berasal dari jenjang SMA.

c. Upah Minimum KabupatenKota

Upah adalah merupakan imbalan yang diterima oleh pekerja dari pengusaha atas jasa yang diberikan untuk perusahaan berdasarkan lama jam kerja dan jumlah produk yang dihasilkan, serta adanya kesepakatan antara pekerja dan pengusaha dalam menentukan besaran upah. Dalam penelitian ini upah minimum kabupatenkota data yang digunakan adalah berdasarkan perkembangan besaran upah minimum kabupatenkota di Jawa Barat tahun 2010 – 2013. 73 Tabel 4.3 Besaran Upah Minimum KabupatenKota Di Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 – 2013 No. KabupatenKota Upah Minimum KabupatenKota rupiah 2010 2011 2012 2013 1 Kabupaten Sukabumi 671500 850000 885000 1201020 2 Kabupaten Purwakarta 890000 961200 1047500 1639167 3 Kabupaten Subang 746400 791200 862500 1220000 4 Kabupaten Majalengka 720000 763000 800000 850000 5 Kabupaten Tasikmalaya 775000 860000 946000 1035000 6 Kabupaten Sumedang 1058978 1110135 1007500 1381700 7 Kabupaten Garut 735000 802000 880000 965000 8 Kabupaten Ciamis 699815 741800 793750 854075 9 Kabupaten Kuningan 700000 749000 805000 857000 10 Kabupaten Bogor 1056914 1172060 1269320 2042000 11 Kabupaten Cianjur 743500 810500 876500 970000 12 Kabupaten Cirebon 825000 906103 956650 1081300 13 Kabupaten Indramayu 854145 944190 994864 1125000 14 Kabupaten Karawang 1111000 1159000 1269227 2000000 15 Kabupaten Bekasi 1168974 1286421 1491866 2002000 16 Kabupaten Bandung 1060500 1123800 1223800 1388333 17 Kabupaten Bandung Barat 1105225 1175959 1236991 1396399 18 Kota Sukabumi 850000 860000 890000 1050000 19 Kota Bekasi 1155000 1275000 1470000 2100000 20 Kota Banjar 689800 732000 780000 950000 21 Kota Bogor 971200 1079100 1174200 2002000 22 Kota Depok 1157000 1213626 1424797 2042000 23 Kota Cirebon 840000 923000 980000 1082500 24 Kota Tasikmalaya 780000 865000 950000 1035000 25 Kota Bandung 1118000 1188435 1271625 1538703 26 Kota Cimahi 1107304 1172485 1224442 1388333 Sumber : BPS Dari tabel 4.3 hasil menunjukkan bahwa pertumbuhan dari 26 upah minimum kabupatenkota di Provinsi Jawa Barat meningkat setiap tahun. Dapat diketahui pula UMK terbesar di Jawa Barat tahun 2010 - 2013 74 adalah Kabupaten Bekasi. Adapun UMK terkecil tahun 2010 adalah Kabupaten Sukabumi dan Kota Banjar pada tahun 2011 - 2013. Oleh karena hal tersebut kinerja perekonomian Jawa Barat sangat tergantung pada kinerja perekonomian kabupatenkota dan sangat ditentukan oleh pertumbuhan sektor-sektor perekonomian pendukung. Masing masing setiap kabupatenkota di Jawa Barat memiliki karakteristik perekonomian yang berbeda dan memberikan kontribusi yang berbeda pula satu sama lain berdasarkan kemampuan pengelolaan sumber daya yang dimiliki. Ada beberapa kabupatenkota yang memberikan kontribusi besar dan ada juga yang memberikan kontribusi sangat kecil terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Barat. Menurut Simanjuntak 2002, upah mempunyai pengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Semakin tinggi tingkat upah yang ditetapkan akan berpengaruh pada meningkatnya biaya produksi, akibatnya untuk melakukan efisiensi, perusahaan terpaksa melakukan pengurangan tenaga kerja PHK, sehingga rendahnya tingkat kesempatan kerja. Sebaliknya, jika tingkat upah menurun akan berpengaruh pada peningkatan penyerapan tenaga kerja.

C. Permodelan dan Pengolahan Data