Uji Koefisien Determinasi R Uji - F Uji - t

61 Dari hasil regresi yang telah dilakukan dalam penelitian ini di dapat nilai DW dU, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Terdapat beberapa metode untuk mengidentifikasi adanya heterokedastisitas antara lain metode grafik, metode park, metode rank spearman, metode lagrangian multifier LM test dan white heterokedasticity test. Uji Heteroskedastisitas ini juga dapat dilihat dengan cara membandingkan nilai Sum Resid pada weighted statistic dengan sum resid unweighted statistic. Apabila nilai sum resid weighted statistic sum resid unweighted statistic maka terjadi heteroskedastisitas. Namun apabila nilai dari sum resid unweighted statistic sum resid pada weighted statistic, maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas

G. Uji Statistik

1. Uji Koefisien Determinasi R

2 Nilai Adjusted R 2 disebut juga koefisien determinasi yang menunjukkan seberapa besar persentasi variasi variabel independen dan menjelaskan variasi variabel dependennya. Nilai Adjusted R 2 62 berkisar antara nol dan satu 0 Adjusted R 2 1. Apabila nilai Adjusted R 2 = 0, berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Sebaliknya, apabila nilai Adjusted R 2 = 1, berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen dalam model tersebut dapat dikatakan baik. Oleh karena itu, model ini dapat dikatakan baik apabila nilai Adjusted R 2 mendekati 1 atau 100 persen.

2. Uji - F

Uji F merupakan alat uji statistik secara simultan atau keseluruhan dari koefisien regresi variabel independen terhadap variabel dependen. Dari uji F dapat diketahui variabel independen yang masuk dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama atau tidak terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan derajat signifikansi nilai F. Untuk pengujian ini dilakukan hipotesa sebagai berikut: Ho : β1 = β2 = 0 H1 : β1 = β2 ≠ 0 Kriteria dalam uji F yaitu apabila F hitung F tabel, maka Ho ditolak dan H 1 diterima, artinya variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara bersama- sama. Apabila F hitung F tabel maka Ho diterima dan H 1 ditolak, 63 artinya variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara bersama-sama.

3. Uji - t

Uji t-statistik merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi variabel lain nilainya konstan. Perumusan bentuk hipotesis:  Hipotesis 1 Hο : β1 0,05 Tingkat Pendidikan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja. H1 : β1 0,05 Tingkat Pendidikan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja.  Hipotesis 2 Hο: β2 0,05 Upah Minimum KabupatenKota secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja. H1 : β2 0,05 Upah Minimum KabupatenKota secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Penyerapan Tenaga Kerja. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t-tabel. Apabila nilai t hitung nilai t tabel maka H ditolak, artinya salah satu variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Apabila nilai t hitung nilai t tabel maka H diterima, artinya salah satu variabel 64 independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

H. Operasional Variabel Penelitian