H : Varians sampel homogen
H
1
: Varian sampel tidak homogen a.
Taraf signifikasi yang di gunakan :   =0,1. b.
statistik uji untuk mengetahui menggunakan:
c.
Kriteria pengujian sebagai berikut:
Tolak Ho jika didapat dari daftar distr
ibusi F dengan peluang ½ α, derajat kebebasan v1 dan v2 masing-masing sesuai dengan pembilang dan penyebut.
Sudjana, 2005:250.
4. Uji Hipotesis
Setelah  data  penelitian  diperoleh,  kemudian  dilakukan  analisis  data  untuk mengetahui  kemampuan  berpikir  kritis  siswa.  Dengan  menggunakan  statistik
uji t
hitung
bertujuan untuk melihat perbedaan pengaruh penggunaan model  Two Stay Two Stray TSTS dengan  metode diskusi. Analisis data  yang digunakan
adalah  dengan  uji  statistik  parametrik  atau  uji  statistik  non  parametrik. Parametrik.
Pada  Penelitian  ini  setelah  data  berdistribusikan  normal  dan  homogen,  maka peneliti  melakukan  uji  anova  yang  menggunakan
“one  way  anova  analisis ragam  satu  arah  untuk  menguji  rata-rata  atau  pengaruh  perlakuan  suatu
percobaan  yang  menggunakan  1  faktor,  dimana  1  faktor  tersebut  memiliki  3 atau lebih kelompok” Syofian siregar, 2013:269. Dalam perkembangannya Uji
Anova  sering  digunakan  dalam  rancangan  penelitian  yang  menggunakan percobaan  atau  eksperimen.  Uji  Anova  selain  dapat  menganalis  perbedaan
kelompok  juga  dapat  menganalisis  bagaimana  pengaruh  perlakuan  terhadap kelompok-kelompok  tersebut.  Peneliti  menggunakan  uji  F  untuk  mengetahui
pengaruh dan Kaidah pengujian atau kriteria uji anova sebagai berikut : Jika, Terima H
o
jika F
hitung
F
tabel,
dan jika F
hitung
F
tabel
maka Ho ditolak Jika probabilitas.sig. α 0,05.maka Ho diterima dan Jika probabilitas sig.α
0,05.maka Ho ditolak. Untuk melihat tingkat signifikansi pengaruh penggunaan model Two Stay Two
Stray  TSTS  terhadap  peningkatan  kemampuan  berpikir  kritis  sejarah  siswa, akan  dilihat  menggunakan  tabel  signifikan  antara  hubungan  kedua  variabel
menggunakan korelasi  r  menurut Syofian Siregar, M.M sebagai berikut : No
Nilai Korelasi  r Tingkat Hubungan
1 0,00
– 0,199 Sangat Lemah
2 0,20
– 0,399 Lemah
3 0,40
– 0,599 Cukup
4 0,60
– 0,799 Kuat
5 0,80
– 0,100 Sangat Kuat
Syofian Siregar, M.M, 2013: 337 Apabila  r  =  -1  korelasi  negatif  sempurna,  artinya  menjadi  hubungan  bertolak
belakang antara variabel X dan variabel Y. Jika variabel X naik, maka variabel Y turun.
Apabila  r  =  1  korelasi  positif  sempurna,  artinya  menjadi  hubungan  searah antara variabel X dan variabel Y. Jika variabel X naik, maka variabel Y naik.
REFERENSI
Sugiono. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R  D. Bandung: Alfabeta,cv. 107 hlm.
S. Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm 110
Arikunto Suharsimi.2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara. Hlm 108.
Hadari Nawawi.1991. Metodologi penelitian bidang sosial. Jakarta:Indayu Press Hal 141.
Arikunto suharsimi. O p. Cit. hlm 107 S. Margono, Op. Cit. Hlm 121
S. Margono Ib.Bid. Hlm 127 Sugiyono. Op.Cit. Hlm 112
Data Sekolah SMA Negeri 2 Kotabumi. Sutrisno Hadi.2001. Metodologi Research. Yogjakarta: Universitas Gajah Mada.
Hal 224. Sugiyono. Op. Cit. Hlm 148, 175
S.Margono. Op. Cit. Hlm 186. Anas Sudijono.2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta.Raja Grafindo
Persada. Hal 372. Anas Sudjono. Ib. Bid. Hal 389, 390
Loranz, D. 2008. Gain Score. Google. Sudjana.2005. Metode Statistik.Bandung: Tarsito. Hal 250.
Sudjana. Ib. Bid.  Hal 273. Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta.
PT. Bumi Aksara. 269 halaman. Siregar, Syofian. Ib.bid. hal 337.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai penggunaan model Two Stay Two Stray TSTS dalam pembelajaran sejarah pada siswa kelas XI
IPS  SMA  Negeri  2  Kotabumi  Lampung  Utara,  maka  dapat  disimpulkan bahwa:
1. Ada  pengaruh  yang  signifikan  penggunaan  Model  Two  Stay  Two  Stray
TSTS  terhadap  peningkatan  kemampuan  berpikir  kritis  sejarah  siswa kelas  XI  SMA  Negeri  2  Kotabumi  Tahun  Ajaran  2013-2014..  Diketahui
pada hasil uji Anova F
hitung
=24,158 F
tabel
= 3,99.
2. Tingkat signifikan dari pengaruh penggunaan model Two Stay Two Stray
TSTS  cukup  atau  sama  dengan  terhadap  peningkatan  kemampuan berpikir  kritis  sejarah  siswa  diiketahui  r  =  0,512.  Peningkatan  hanya
mencapai 26,2 .
B. Saran
Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut: 1.
Guru maupun peneliti lain yang akan menggunakan model Two Stay Two Stray  TSTS,  hendaknya  terlebih  dahulu  mengajar  materi  lain  dengan
model  Two  Stay  Two  Stray  TSTS  sehingga  siswa  terlatih  dan  terbiasa dengan model yang digunakan.
2. Dalam  penggunaan  model  Two  Stay  Two  Stray  TSTS,  sebaiknya  guru
maupun peneliti lebih mengarahkan atau memfokuskan siswa pada materi yang menjadi tugas kelompoknya masing-masing, agar hasil pembelajaran
yang  didapat  tidak  meluas  dari  materi  yang  telah  ditentukan,  sehingga waktu yang tersedia akan lebih efektif.
3. Dalam  pembelajaran  menggunakan  model  Two  Stay  Two  Stray  TSTS,
guru maupun peneliti sebaiknya turut mempersiapkan bahan pembelajaran untuk  kelompok  siswa  agar  dapat  mengantisipasi  kelompok  siswa  yang
tidak  membawa  bahan  pembelajaran  dari  sumber  lain,  sehingga  siswa memiliki  berbagai  literatur  untuk  dapat  mengerjakan  tugas  kelompoknya.
Serta mempersiapkan instrument-instrumen yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi.2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi
Aksara. Hlm 108. . 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta. Rineka Cipta. 370 hlm. Budiningsih, Asri. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. 128
hlm. Facione, P.A. 1990. The Delphi Report of Chritical Thinking, CA: The California
Academic Press. Dalam http:assessment.aas.duke.edudocumentsDelphiReport.pdf .
29 Maret 2013, 10:50 WIB.
Hamalik, Oemar. 2008 . Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara. 242 hlm.
Kochhar.S.K. 2008. Pembelajaran Sejarah Teaching of History.Terjemahan purwanto dan yovita Hardiah. Jakarta PT.Grasindo. Dalam
http: Siswodwimartanto. Blogspot.com. 4 April 2013, 13 : 50 WIB.
Lianasari,  Anggi.  2013. Penerapan    Model  Pembelajaran  Kooperatif  Tipe  Group
Investigation  Gi  Terhadap  Kemampuan  Berpikir  Kritis  Siswa  Pada Materi  Pembelajaran  Keanekaragaman  Hayati  Studi  Kuasi  Eksperimen
Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Natar T.P 20112012. Skripsi Fakultas Keguruan  Dan  Ilmu  Pendidikan  Jurusan  Pendidikan  Mipa  Program  Studi
Pendidikan Biologi. Universitas Lampung: Bandar Lampung. 57 hlm.
Lie, A. 2002.  Cooperatif Learning.  Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. 104 hlm.
Loranz, D. 2008. Gain Score. Google. Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
260 hlm. Mulyasa,  E.  2002.  Kurikulum  Berbasis  Kompetensi.  Bandung.  PT.  Remaja
Rosdakarya. 264 halaman.
Nawawi,Hadari.1991. Metodologi penelitian bidang sosial. Jakarta:Indayu Press Hal 141.
Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 16. Gramedia. Jakarta. 279 hlm.
Purwanto. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogjakarta.Pustaka Belajar. 282 hlm.
Rasyad, Aminuddin. 2000. Proses Belajar Mengajar. Bandung. Andira. 208 hlm. Robert E, Slavin. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Erlangga.322 hlm
Roestiyah.2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.169 hlm. Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakara. Prenada Media Kencana. 298 hlm. Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta.
PT. Bumi Aksara. 538 halaman. Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT. Raja
Grafindo Persada. 488 hlm. Sudjana. 2002. Metode Statistika.bandung.Tarsito. 508 hlm.
Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif,kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta,cv. 456 hlm.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara. 234 hlm.
Suprijono, A. 2010. Cooperative learning teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. 109 hlm.
Sutrisno Hadi.2001. Metodologi Research. Yogjakarta: Universitas Gajah Mada. Hal 224.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta. Bumi Aksara. 289 hlm. Widja, I Gde. 1989. Dasar - Dasar Pengembangan Strategi Serta Metode
Pengajaran Sejarah.  Jakarta : Debdikbud. 105 hlm