Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel

kerajaan Hindu-Budha tersebut. 3 Evaluasi a. Menilai kerajaan-kerajaan Hindu-Budha yang mengalami puncak kejayaanya atau keemasannya yaitu kerajaan majapahit, alasannya. 3 4 Inferensi b. Mengambil keputusan tentang bukti arkeologi pengaruh tradisi Hindu- Budha dan fungsi bangunan- bangunannya. c. Penalaran bahwa kerajaan Majapahit pernah mengalami masa kejayaannya, bagaimana dalam struktur birokrasi kerajaan tersebut. 5 5 Penjelasan a. Menjelaskan sistem dan struktur sosial masyarakat pada masa kerajaan- kerajaan Hindu. b. Mengidentifikasi faktor- faktor penyebab runtuhnya kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. 2 Jumlah soal 20 Sumber: Buku Sejarah SMA kelas XI IPS penerbit Erlangga dan LKS sejarah untuk SMAMA kelas XI program IPS Semester 1 penerbitPratama Mitra Aksara serta Internet sebagai bahan penunjang materi.

G. Validitas dan Reabilitas Alat Ukur

Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Suatu alat penilaian dikatakan mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut memiliki atau memenuhi dua hal, yakni ketetapan atau kejegaannya atau reabilitasnya.

1. Validitas

Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Menurut S. Margono „„Di dalam mengukur validitas, perhatian ditujukan pada isi dan kegunaan instrumen„„S. Margono, 2010 : 186. Sedangkan menurut Sugiyono „„Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti“ Sugiyono, 2012 : 172. Dapat disimpulkan bahwa instrumen yang valid merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid, untuk menguji validitas instumen digunakan rumus koefisien korelasi biseral. Keterangan: pbi = koefisien korelasi biserial M p = rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya M t = rerata skor total t = standar deviasi dari skor total P = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah Arikunto , 2010: 79. Dengan kriteria pengujian jika harga r hitung r tabel dengan =0,05 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya apabila r hitung r tabel maka alat ukur tersebut dinyatakan tidak valid. Hasil perhitungan uji validitas menggunakan bantuan program computer yaitu Excel yang terdapat pada lampiran B.1

2. Reabilitas

Reabilitas merupakan ukuran sejauh mana suatu alat ukur memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Menurut Arikunto menegaskan “Apa yang dimaksud ajeg tidak berarti harus selalu sama tetapi mengikuti perubahan secara ajegsama dalam kedudukan siswa diantara anggota kelompok yang lain“ Suharsimi Arikunto, 2000: 89. Tentu saja tidak dituntut semuanya tetap karena besarnya ketetapan itulah yang menunjukkan tingginya reabilitas instrumen. Untuk mengetahui koefisien reabilitas seluruh item perhitungan taraf keajegan tes ini digunakan rumus K-R 21 sebagai berikut : = Keterangan: r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan M = mean atau rerata skor total N = banyaknya item = standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians Arikunto, 2008: 103

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENGARUH KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

3 20 49

PENGGUNAAN MODEL KOMBINASI TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 18 59

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 TEMPEL TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 194

Pengaruh Model Two Stay Two Stray Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa

1 0 9

Keyword: Cooperative Learning, Two Stay Two Stray (TSTS), question card,

0 5 14