Daya Pembeda Validitas dan Reabilitas Alat Ukur

objek-objek penelitian. Observasi ini dilakukan oleh peneliti selama melakukan penelitian di sekolah SMA Negari 2 Kotabumi Lampung Utara. c. Dokumentasi Teknik ini dipergunakan untuk mendapatkan data dengan mencatat data yang sudah ada pada sekolah. Dokumentasi merupakan cara pengambilan data yang sudah ada, seperti data siswa XI SMA Negeri 2 Kotabumi Lampung Utara. d. Kepustakaan Teknik ini dipergunakan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan penelitian, seperti teori dan konsep-konsep yang dibutuhkan dalam penelitian, serta data-data lainnya yang diambil dari beberapa referensi.

I. Teknik Analisis Data

1. Data Kuantitatif

1.1 Menghitung Skor Gain

Data penelitian ini yang berupa nilai pretes, posttes, dan N-gain baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Penghitungan skor gain bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah memperoleh data penelitian ini yang berupa nilai pretes dan postes, dan perhitungan N-gain baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Untuk mendapatkan N- gain menggunakan rumus formula Hake dalam Loranz, 2008:3. Y Z Y X Gain N     Keterangan : X = nilai rata-rata postes, Y = nilai rata-rata pretes, Z = skor maksimum

1.2 Kemampuan berpikir kritis

Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran Biologi adalah sebagai berikut: 1 Menjumlahkan skor seluruh siswa 2 Menentukan persentase tiap indikator Kemampuan berpikir kritis dalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus: P= N f 100  Keterangan : P = angka Persentase, f = frekuensi keterampilan prosesJumlah point kemampuan berpikir kritis siswa yang diperoleh, N = Jumlah total point kemampuan berpikir kritis tiap indikator Sudijono, 2004: 40 3 Menghitung skor rata-rata tiap item 4 Setelah data diolah dan diperoleh, maka kecakapan berpikir kritis siswa tersebut dapat dilihat dari tabel berikut : Setelah data diolah dan diperoleh persentase, maka kemampuan berpikir kritis siswa tersebut dapat dilihat dari kriteria sebagai berikut : Tabel 7. Persentase Kemampuan berpikir kritis Nilai Katagori kemampuan 81 – 100 61 – 80 41 – 60 21 – 40 – 20 tinggi sekali tinggi sedang rendah rendah sekali Arikunto, 2007:214

2. Uji normalitas

Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan Chi Kuadrat. Uji normalitas data dihitung menggunakan uji Chi-Kuadrat. Tahap-tahapnya seperti berikut a. Hipotesis H o = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1 = Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b. Taraf signifikan : α =0,05 c. Statistik uji menggunakan Chi kuadrat Keterangan : o i : frekuensi harapan E i : frekuensi yang diharapkan k : banyaknya pengamatan d.Keputusan Uji data Diterima H jika , dengan . Sudjana, 2005:273.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan uji levene untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang homogen atau tidak.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENGARUH KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN BERPIKIR KRITIS FISIKA SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

3 20 49

PENGGUNAAN MODEL KOMBINASI TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 18 59

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE “TWO STAY TWO STRAY” (TSTS) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode “Two Stay Two Stray” (Tsts) Pada Siswa Kelas Iv Sdn 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 TEMPEL TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 194

Pengaruh Model Two Stay Two Stray Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa

1 0 9

Keyword: Cooperative Learning, Two Stay Two Stray (TSTS), question card,

0 5 14